Persatuan Ulama Al-Azhar Serukan “Jum'at Kemarahan Dan Dukungan” untuk Uighur


Kamis, 26 Desember 2019

Faktakini.net, Jakarta - Persatuan Ulama Al-Azhar mengecam keras tindakan “genosida” China terhadap jutaan Muslim Uighur di Xinjiang. Pernyataan diikuti seruan agar umat Islam di dunia tidak tinggal diam atas perlakuan yang menimpa saudaranya tersebut.

“Hal ini didasarkan pada firman Allah Ta’ala, ‘Orang-orang beriman itu bersaudara (Al-Hujurat: 10), dan hadits Nabi ﷺ, “Orang beriman seperti bangunan, saling menguatkan satu sama lain.’,” demikian dikeluarkan Persatuan Ulama Al-Azhar dalam rilisnya pada Ahad (22/12/2019).

Persatuan Ulama Al-Azhar merasa bertanggung jawab atas kondisi Muslim Uighur. Pemerintah China telah membunuh, menyiksa, menghancurkan masjid-masjid, membakar Al-Qur’an, menyita harta benda, dan memaksa Uighur untuk meninggalkan kepercayaan mereka.

Para Ulama juga mengecam diamnya dunia global atas kejahatan yang menimpa orang-orang Muslim Uighur yang tidak berdaya menghadapi pemerintah China.

“(Kami) menuntut lembaga-lembaga internasional dan negara Islam untuk meninggalkan diamnya mereka, yang mengarah pada lebih banyak genosida dan pembunuhan, dan bergerak cepat untuk menyelamatkan Muslim Uighur,” kata para ulama Al-Azhar.

“(Juga kepada) para ulama, imam, dan pengkhotbah untuk mengingatkan umat Islam tentang masalah (Uighur) ini.”

Untuk itu, Persatuan Ulama Al-Azhar menyeru pada hari Jumat mendatang agar menjadi “hari Jumat kemarahan dan dukungan bagi Muslim Uighur di depan kedutaan besar China dan lembaga internasional.”

“Umat Islam di dunia agar mengangkat penderitaan Muslim Uighur dengan semua dukungan baik material dan moral dan memboikot barang-barang China,” kata pernyataan itu.

“Kami mengatakan kepada saudara-saudara dan keluarga kami di Turkistan Timur: ‘Bersabarlah, bersabarlah, dan ribatlah, dan takutlah terhadap Allah supaya Engkau mendapat kemenangan.’ (Ali-Imran: 200).”

Gambar: ilustrasi penderitaan muslim Uighur

Sumber: kiblat.net