Reuni 212 Sukses, Polisi Memuji: Acara Tertib Dan Selesai Dengan Kondusif
Selasa, 3 Desember 2019
Faktakini.net, Jakarta -
Kepala Bidang Humas Polda Metro Jaya Komisaris Besar Yusri Yunus mengatakan acara Reuni 212 di Monas berlangsung tertib dan usai tepat waktu pada pukul 08.30. Para peserta reuni juga membubarkan diri dengan tertib.
“Acara sudah selesai dilaksanakan sesuai kesepakatan antara panitia dan aparat TNI – Polri, bahwa jadwal 8.30 sudah selesai dengan kondusif,” kata Yusri di Pulau Bidadari, Kepulauan Seribu, Senin, 2 Desember 2019.
Soal kondisi lalu lintas, Yusri mengatakan kondisi di sekitar Monas sudah normal. Massa yang membawa kendaraan pribadi dapat membubarkan diri dengan lancar, karena ganjil genap khusus untuk hari ini ditiadakan.
“Tapi sore tetap diterapkan untuk ganjil genap,” kata Yusri.
Reuni 212 hari ini dimulai dengan salat tahajud berjamaah pada pukul 02.30. Reuni untuk memperingati Maulid Nabi ini juga menampilkan rekaman video Habib Rizieq Shihab dari Arab Saudi.
Dalam sambutannya, Habib Rizieq menuturkan dirinya masih dicekal oleh pemerintah Arab Saudi atas permintaan pemerintah Indonesia.
"Saya meminta kepada pemerintah Indonesia, sudahlah. Akhiri segala kebohongan, akhiri segala dusta dan bohong di tengah kehidupan berbangsa dan bernegara," tuturnya melalui Live Reuni Akbar Mujahid 212 2019 kanal YouTube FRONT TV, Senin (2/12/2019).
Habib Rizieq menambahkan dalam sambutannya, dari keterangan Duta Besar Arab Saudi yang lama, pernah menyatakan Arab Saudi siap mengembalikan Imam Besar FPI tersebut pulang ke Indonesia.
"Tetapi silakan anda tanyakan tentang sikap dari pada pemerintah anda sendiri," ujarnya.
Ia menambahkan, berdasarkan pernyataan Duta Besar Arab Saudi yang baru menuturkan soal Habib Rizieq Shihab di Saudi, ada negosiasi antar pejabat tingkat dua dari Indonesia.
Habib Rizieq Shihab mengungkapkan pernyataan tersebut adalah bukti pencekalan.
Upaya pencekalan tersebut menurutnya adalah pengasingan dari Indonesia kepada Habib Rizieq.
Ia kembali menegaskan agar pemerintah Indonesia menghentikan kebohongan dan dusta yang berkembang di publik.
Menurutnya, hanya pemerintah Indonesia yang mendapat alasan mengapa dirinya sampai saat ini tidak bisa pulang ke Indonesia.
"Saya sampaikan khususnya kepada pemerintah Republik Indonesia, pada saat terjadi pencekalan. Pihak yang pertama kali saya hubungi dan saya beri tahu adalah Otoritas Pemerintah RI," tuturnya.
Seusai melaporkan kepada pihak Otoritas Pemerintah RI, datang utusan dari KBRI meminta sejumlah berkas keimigrasian.
"Duta Besar RI yang berkedudukan di kota Riyadh mengirim seorang utusan secara resmi," tegasnya.
Tahun ini, massa Reuni 212 mendesak pemulangan imam besar Front Pembela Islam (FPI) Rizieq dari Arab Saudi.
Massa reuni 212 juga mendoakan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan berserta gubernur seluruh Indonesia agar tetap amanah dalam menjalankan tugas.
Seluruh rangkaian acara berlangsung sukses dan penuh berkah dihadiri jutaan umat Islam.
Foto: Reuni 212 di Monas, Senin 2 Desember 2019
Sumber: Tempo.co.id, muslimtrend