Ustadz Munarman: Jokowi Sedang Bangun Dinasti Politik di Solo dan Medan
Selasa, 31 Desember 2019
Faktakini.net, Jakarta - Sekretaris Umum Front Pembela Islam (FPI) Haji Munarman mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) sedang membangun dinasti politik lewat putranya, Gibran Rakabuming Raka dan menantunya Bobby Nasution yang berniat maju dalam pemilihan kepala daerah (Pilkada) 2020.
Gibran memutuskan maju pada Pilkada Kota Solo, sementara Bobby ikut dalam kontestasi Pilkada Kota Medan.
"Ya kalau di dua daerah itu, menunjukkan ada dinasti politik. Itu dinasti politik, jelas itu dinasti politik. Enggak ada kata lain itu," kata Ustadz Munarman di Jakarta, Selasa (31/12).
Ustadz Munarman mengatakan bahwa FPI tak akan ikut dalam perpolitikan yang menyuburkan dinasti politik. Ia pun menyinggung sikap partai yang sempat berseberangan dengan pemerintah, kini berencana ikut mengusung anak dan mantu Jokowi itu.
"Lalu mereka ikut mendukung. Ya kami tinggalin. Enggak ada urusan kami," ujarnya.
Ustadz Munarman menegaskan majunya Gibran dan Bobby itu merupakan upaya membangun dinasti politik, meskipun sudah dibantah oleh Jokowi yang menyebut hak warga negara untuk ikut dalam kontestasi lima tahunan itu.
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko mewakili pihak Istana bahkan turut membela langkah Gibran dan Bobby maju pilkada dan mengklaim itikad politik mereka bukan upaya membangun dinasti politik Jokowi.
"Anggapan itu kan perlu diluruskan. Ini kan proses pembelajaran politik bagi masyarakat. Jadi jangan terus menjustifikasi dinasti politik," kata Moeldoko di Kompleks Istana Kepresidenan Jakarta, Rabu (4/12).
Ustadz Munarman mengatakan PDI-Perjuangan di tingkat pengurus cabang Solo sebenarnya sudah memiliki calon. Namun, tiba-tiba Gibran memutuskan maju Ustadz Munarman menduga Gibran menggunakan kekuatan Jokowi agar dipilih oleh PDI-Perjuangan.
"Kalau dia emang bukan dinasti politik maka tidak boleh dong mestinya by pass mekanisme parpol. Ini parpol juga bisa dikalahkan oleh power bapak (Jokowi)," tuturnya.
"Ya kalau power bapak apalagi kalau bukan dinasti. Berarti kan bukan karena kemampuan, tapi karena kebapakan," kata Ustadz Munarman menambahkan.
Foto: Haji Munarman
Sumber: cnnindonesia.com