Anies Diserang PSI Soal Banjir, Fahira Ungkap Buruknya Kinerja Jokowi dan Ahok Saat Pimpin DKI: Istana Pun Banjir



Jum'at, 17 Januari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Surabaya, Semarang, Bandung, Bekasi, Banten dan kota-kota lainnya dihajar banjir dahsyat di awal tahun 2020 ini. Namun para Gubernur di daerah tersebut tidak ada satu pun yang dituntut mundur dengan alasan tak mampu mengatasi masalah banjir.

Namun kejadian berbeda terjadi di Jakarta, dimana Gubernur DKI Anies Baswedan dituntut mundur oleh segelintir kalangan, dengan alasan di Jakarta terjadi banjir. Padahal banjir di Jakarta sudah terjadi sejak ratusan tahun lalu bahkan di era Jokowi dan Ahok jauh lebih parah lagi, Istana Negara pun kebanjiran, dan wilayah Bundaran HI menjadi lautan air berwarna coklat.

Munculnya serangan dari pihak haters yang menjelekkan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena peristiwa banjir di Jakarta, membuat warga Jakarta termasuk Anggota DPD RI Fahira Idris geram.

Ia pun akhirnya membeberkan fakta menjelaskan Anies sudah menangani banjir dengan baik apabila dibandingkan dengan masa Jokowi dan Ahok menjadi Gubernur.

Dikutip TribunWow.com dari kanal YouTube Kompastv, Kamis (16/1/2020), awalnya Anggota DPRD DKI Jakarta Fraksi PSI, Anthony Winza menjelaskan berdasarkan pengamatan yang ia lakukan sejak hari pertama terjadinya banjir, ia menuding Anies tidak siap mengatasi datangnya banjir di Jakarta.

"Menurut saya dengan terjadinya 1 Januari kemarin, sudah menunjukkan tidak siap, buktinya sudah ada, se-simple (sesederhana) itu," kata Anthony.

Fahira pun tidak setuju Anies dituding tak siap menghadapi datangnya banjir.

Ia kemudian membandingkan kinerja Anies dengan Mantan Gubernur DKI Jakarta, Joko Widodo (Jokowi) dan Basuki Tjahaja Purnama (BTP) atau Ahok.

Soal mengatasi banjir, Fahira mengungkapkan Anies memiliki keunggulan dibandingkan dua Gubernur Jakarta terdahulu.

"Anda (Anthony) pernah memebandingkan enggak, saat Pak Jokowi, Jakarta itu surut 7 hari," kata Fahira.

"Pada saat Ahok Jakarta surut 7 hari, Pak Anies surut (banjir) 4 hari."

Melalui pernyataan tersebut, Fahira meminta agar tidak menuduh Anies tak serius atasi banjir di Jakarta.

Fahira meminta PSI membandingkan kinerja Anies dengan Jokowi dan Ahok untuk memastikan bahwa Pemprov DKI kini telah lebih baik mengatasi banjir.

"Lalu enggak boleh juga menafikkan, Pak Gub tidak melakukan apapun," ujar Fahira.

Tak sepaham dengan Fahira, Anthony tetap mengklaim adanya ketidaksiapan Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI di bawah pimpinan Anies.

"Saya tidak mau membanding-bandingkan, yang saya mau adalah menunjukkan adanya ketidaksiapan," kata Anthony.

"Buktinya terlihat tanggal 1 Januari, kalau katanya memang sudah ada toa, toa nya mana, bunyi enggak?" tambahnya.

Kemudian Fahira menunjukkan fakta-fakta yang menyebabkan terjadinya banjir Jakarta di tahun ini.

Ia menyebut banjir kali ini berat karena adanya faktor alam.

"Jadi sepanjang tahun, dalam 154 tahun kali ini lah Jakarta yang paling tinggi curah hujannya, 337 milimeter per hari," terang Fahira.

"Jadi memang dahsyat cobaan kali ini, ini ujiannya besar," tambahnya.

Meskipun menghadapi intensitas hujan yang tinggi, Fahira membeberkan fakta Anies lebih berhasil dibandingkan Jokowi dan Ahok dalam penanganan banjir.

Ia meyakini meskipun Jakarta mengalami curah hujan yang tinggi lagi, Pemprov DKI tetap siap menghadapinya.

"Tapi upaya yang dilakukan menurut saya maksimal, sehingga waktu surutnya 4 hari," terangnya.

"Saya rasa siap, buktinya itu, Thamrin, Sudirman, Istana tidak terendam."

"Sedangkan di saat Pak Jokowi dan Ahok jadi gubernur, itu semua terendam," lanjut Fahira.

Fahira Sebut Demo Turunkan Anies Norak

Anggota DPD RI Fahira Idris menanggapi soal munculnya protes penurunan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan karena masalah banjir di Jakarta.

Ia mengatakan aksi protes tersebut sebagai sesuatu yang tidak sesuai dengan keluhan soal masalah banjir di Jakarta.

Dikutip TribunWow.com, mulanya Fahira mengatakan apa yang dilakukan oleh pihak yang memprotes Anies sebagai aksi berlebihan.

Adanya aksi yang memprotes turunnya Anies Baswedan karena banjir menurut Fahira Idris adalah hal norak dan tidak sesuai dengan masalah yang ada
Adanya aksi yang memprotes turunnya Anies Baswedan karena banjir menurut Fahira Idris adalah hal norak dan tidak sesuai dengan masalah yang ada (YouTube tvOneNews)
Ia menyindir aksi protes tersebut sebagai sesuatu yang norak dan berindikasi makar.

"Saya merasa apa yang mereka lakukan terlalu berlebihan, apalagi isunya sudah ingin menurunkan gubernur," kata Fahira di acara 'KABAR PETANG' tvOneNews, Selasa (14/1/2020).

Fahira meminta PSI membandingkan kinerja Anies dengan Jokowi dan Ahok untuk memastikan bahwa Pemprov DKI kini telah lebih baik mengatasi banjir.

"Menurut saya itu aksinya norak, makar, tidak sesuai. Kalau misalnya menyampaikan aspirasi mengenai keluhan banjir tidak ada masalah," tambahnya.

Fahira mengatakan aksi penurunan Anies tidak bisa dibenarkan.

"Tapi kenapa menjadi berlebih-lebihan hingga ingin menurunkan Anies Baswedan, dan hari ini massa mereka sangat sedikit sekali, dan massa pendukung Anies Baswedan Alhamdulillah banyak yang hadir hari ini," paparnya.

Wanita yang juga pernah menuntut Ade Armando atas meme joker tersebut lalu membahas soal gugatan korban banjir Jakarta terhadap kelalaian Anies dalam menanggulangi banjir.

Sumber: tribunnews.com