Bantu Bocah 9 Tahun Penderita Tumor Colly, HILMI - FPI NTB Bawa Ke RSUP Sanglah Denpasar
Rabu, 15 Januari 2020
Faktakini.net, Jakarta - Nur Heliza Hawani (9 thn) anak pertama dari pasangan suami istri (Pasturi) Bapak Aswandi (37 thn) dan Ibu Suanti (28 thn) yang kini mengenyam pendidikan dibangku Sekolah Dasar harus menghadapi ujian yang besar bagi dirinya serta keluarganya sejak 2017 silam.
Pada 2018 silam, Heliza sempat mendapatkan operasi pengangkatan benjolan yang ada dibagian lehernya setelah menjual tanah milik ayahnya, namun selang satu minggu benjolan itu tumbuh kembali.
Menurut Syafi’i, Relawan HILMI-FPI NTB, heliza didiagnosa Tumor Colly setelah diperiksa seorang dokter di Rumah Sakit Matraman saat dibawa oleh Tim Sahabat Yatim Dhuafa Lombok. pada Oktober 2019 lalu. Karena minimnya perlengkapan dirumah sakit tersebut, Ia harus dirujuk ke RSUP Sanglah Denpasar untuk menjalani Kemoterapi.
Orangtua Heliza bekerja sebagai buruh nelayan, dimana penghasilan yang tidak menentu kisaran Rp. 70rb hingga Rp. 100rb itu membuat mereka tidak bisa berbuat banyak untuk kesembuhan anak pertamanya itu.
Mendengar kabar persoalan Heliza, Relawan HILMI-FPI segera mendatangi kediamannya di Desa Buntiang, kecamatan Sakre Barat, kabupaten Lombok Timur, pada awal november 2019 untuk memastikan kondisi terakhir anak dari bapak Aswandi tersebut.
Tepat pada 24 Desember 2019, Tim HILMI-FPI NTB segera membawa Heliza bersama keluarga berangkat menuju RSUP Sangla Denpasar, setelah berkoordinasi dengan DPP HILMI-FPI di Jakarta. Untuk mendapatakan pengobatan serta peralatan yang lebih memadai.
Harapan yang besar bagi keluarga khususnya, agar Heliza bisa sembuh dari penyakit yang dideritanya selama lebih dari dua tahun. Meski harus menyebrangi pulau.
“Harapan kami ia segera sembuh, karena keterbatasan pasien dari sisi ekonomi, kami akan berupaya semaksimal mungkin untuk membantu kesembuhannya,” kata Syafi’i Relawan HILMI-FPI NTB.
Berdasarkan informasi dari syafi’i yang didapat dari pihak RSUP Sangla Denpasar, kini kondisi heliza dalam keadaan stabil meski harus pulang-pergi (PP) dari rumah singgahnya setelah melakukan beberapa kali pemeriksaan bagian dalam untuk melangkah ke Kemoterapi nantinya.
HILMI-FPI juga mengucapkan terima kasih kepada para pihak terutama staf dan karyawan Lion Air yang telah membantu keberangkatan serta kepedulian Rumah Singgah terhadap Heliza.
Narasumber : Relawan HILMI-FPI NTB, Syafi’i, HILMI - FPI