Djarot Tebang 2.551 Pohon Dibela, Anies Pindahkan 900 Pohon Dibully, Buzzer Memang Edan!



Ahad, 26 Januari 2020

Faktakini.net, Jakarta

Chamami M

Waktu pak Ahok pak Djarot Nebang 2551 Pohon untuk proyek ini.. Anda kemana sih? Belom dibayar ya?

LUCU... Lucu banget kebodohan kalian itu

Ngaku peduli lingkungan, tapi Ga Bisa Konsisten... Proyek LRT, Reklamasi ngerusak lingkungan kalian DIAM..

Ngaku benci demo lebih suka kerja, tapi Ga Bisa Konsisten... Gara Gara Bencana Alam, kalian demo dan nyinyir minta ganti gubernur... wkwkkw Dikata gubernur yg mengendalikan cuaca ya...

Ngaku peduli banjir, tapi Ga Bisa Konsisten.. 2015 banjir walau Curah Hujan di 2015 Jauh Lebih Rendah dari 2020 kalian ga protes ga minta ganti gubernur..

Kalian itu dibayarnya berapa sih? sampe rela jadi bodoh dan dungu seperti itu? Ayo berani ga kalian ngaku
jejak Rekam ini Tak terhapus.

Sebagaimana diketahui pada era Gubernur sebelum Anies penebangan pohon dalam proyek pembangunan yang dilakukan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta telah terjadi.

Seperti pada proyek light rail transit ( LRT) Velodrome Rawamangun-Kelapa Gading dan Cawang-Dukuh Atas, ribuan pohon "dikorbankan" untuk menyukseskan proyek tersebut.

Data yang diperoleh dari Kepala Bidang Kehutanan dari Dinas Kehutanan, Pertamanan, dan Pemakaman DKI Jakarta, Jaja Suarja, Rabu (16/8/2017), terdapat 2.551 batang pohon yang ditebang untuk proyek LRT tersebut.

Pemohon izin merupakan kontraktor proyek tersebut seperti PT Jakarta Propetindo dan PT Adhi Karya. Sementara itu, terdapat 265 pohon yang tidak ditebang, tetapi hanya dipindahkan.

"Tetapi yang ditebang itu diganti. Jadi komposisinya 1 banding 10," ujar Jaja kepada Kompas.com.

Jaja mengatakan 2.551 batang pohon itu diganti dengan 25.510 batang pohon oleh kontraktor proyek LRT. Sementara batang pohon yang hanya dipindahkan, tidak diganti.

Jaja mengatakan hal tersebut sudah diatur dalam Peraturan Daerah Nomor 8 Tahun 2007 tentang Ketertiban Umum.

Pada Pasal 12 tertulis setiap orang atau badan dilarang menebang pohon atau tanaman yang tumbuh sepanjang jalan, jalur hijau dan taman.

Sementara itu, ketentuan teknisnya diatur dalam Keputusan Dinas Pertamanan Nomor 09 Tahun 2002 tentang keharusan penduduk untuk menanam pohon dan tanaman hias serta prosedur persyaratan untuk mengganti pohon yang ditebang. Jaja mengatakan sebagian besar pohon sudah diganti oleh kontraktor.

"Sebagian besar pemohon sudah menyelesaikan kewajibannya, tetapi ada juga yang belum," kata Jaja.

Akhirnya pihak Kontraktor revitalisasi Monumen Nasional (Monas) menjelaskan, pohon-pohon di lapangan Monas tidak ditebang sebagaimana tuduhan pihak-pihak anti-Gubernur Anies. 190 pohon yang mereka tuding ditebang, ternyata hanya dipindahkan saja.

Pengacara kontraktor yang mengerjakan revitalisasi Monas, PT Bahana Prima Nusantara, Abu Bakar J. Lamatapo, mengatakan pohon-pohon di Monas dipindahkan oleh Dinas Kehutanan Pemerintah Provinsi DKI Jakarta.

“Dinas kehutanan yang ambil. Akarnya diangkat karena mau ditanam kembali, jadi bukan ditebang,” kata Abu di Jakarta, Kamis malam (23/01/2020) seperti dilansir ANTARA.

Menurut Abu, pohon-pohon itu harus dipindahkan karena ada kontraktor yang harus menggali tanah guna membangun kolam dan pelataran upacara, karena struktur dua fasilitas itu tebal dan dalam sehingga perlu penggalian.

“Tidak mungkin bisa dikerjakan kalau itu pohon masih di situ,” kata dia.

Selain itu, dia menyebutkan pemindahan pohon juga mengikuti rancangan yang dibuat pemenang sayembara.

Disebutkan, sekitar 190 pohon di Monas sisi selatan dipindahkan, namun bekas pemindahan berupa lubang-lubang di tanah tidak terlihat. Dikabarkan pohon-pohon itu dipindahkan sebagian ke sisi timur dan sebagian ke sisi barat.

Foto: Anies Baswedan

Sumber: suaraislam.id