FPI Dan SILABNA Bedah Rumah Ibu Tua Yang Ketiga Anaknya Lumpuh Di Desa Kanigoro Malang


Kamis, 9 Januari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Hari Senin (30/12/19), HILMI-FPI Kabupaten Malang mendapatkan kabar tentang ibu Siani seorang Janda tua dengan kehidupannya yang begitu memperihatinkan.

Dihari yang sama ketika informasi itu didapat, Ustadz Mukhlis selaku Ketua DPW HILMI-FPI Kabupaten Malang bersama dengan Habib Qotadah Barakwan dan Laskar FPI Kabupaten Malang, Sdr Mahfudz, segera mendatangi kediaman ibu siani di Dusun Ngipik, Desa Kanigoro, Kecamatan Pagelaran, Kabupaten Malang – Jawa Timur.

Setelah melihat langsung kondisinya, tim HILMI-FPI Kabupaten Malang saat itu berencana untuk memberikan bantuan bedah rumah kepadanya, dikarenakan kondisi rumah yang sudah tidak lagi layak dan tidak memiliki toilet.

Setelah berkoordinasi dengan DPP HILMI serta menggandeng komunitas SILABNA, pada akhirnya HILMI-FPI Kabupaten Malang dapat segera merealisasikan rencananya dan mempersiapkan segala keperluan bahan material dan melakukan estimasi proses pembedahan rumah.

Ustadz Mukhlis menceritakan “Ketika HILMI-FPI kabupaten Malang mengabarkan maksudnya untuk merenovasi rumah ibu Siani, ekspresi yang tergambar hanya diam terkejut, tidak lama kemudian dijawab dengan meneteskan air mata,”

Hari Jum’at pagi (03/01/2020) dengan dibantu Laskar FPI Kabupaten Malang, warga sekitar, serta perangkat desa Kanigoro, proses pembongkaran dimulai. Suasana kebersamaan saat melakukan pekerjaan begitu terasa.

Walaupun sudah dilarang sebelumnya, ibu siani tetap memaksa menyediakan makan untuk para relawan dengan memotong 6 ayam piaraannya. Apa boleh dikata budaya menghormati tamu telah mendarah dalam dirinya.

Selama 4 hari, akhirnya proses pembedahan rumah bu siani pun rempung tepat pada (07/01/20), rasa bahagia tak terbendung ketika rumah yang telah usang itu kini kembali layak huni setelah dibedah oleh tim HILMI-FPI Kabupaten Malang.

Rasa syukur bercampur haru jelas terpancar diwajahnya, ketika secara simbolis HILMI-FPI kabupaten Malang melakukan serah terima rumah dengan ibu Siani. Selain itu SILABNA memberikan hadiah sebuah unit kursi roda, dan tiga unit tempat tidur diberikan oleh HILMI malang sebagai kenang-kenangan untuk ketiga anaknya yang lumpuh. Serta WakaBid Jihad DPD FPI Jawa Timur, H. Ilyasa yang menyempatkan diri menyalurkan bantuan berupa uang tunai dan Perangkat Desa yang ikut membantu beberapa sak semen.

Ibu Siani dengan rasa haru menyampaikan terima kasih kepada HILMI FPI kabupaten Malang, DPP HILMI-FPI, SILABNA, dan juga seluruh pihak yang ikut berkontribusi.

HILMI-FPI Kabupaten Malang juga mengucapkan banyak terima kasih kepada semua relawan dan para donatur, khususnya SILBANA, sebagai komunitas yang selama ini begitu perduli dengan berbagai perjuangan FPI. Semoga dengan kerjasama ini semakin memperkuat hubungan diantara keduanya.

Kisah Pilu Kehidupan Ibu Siani

Ibu Siani, seorang janda berusia 70 tahun. Hidup seadanya dengan ekonomi yang serba sulit, harus berjuang menghidupi ketiga anaknya yang lumpuh sedari bayi, merawatnya dan melayani dengan kasih. Kondisi yang dialaminya bertambah sulit sejak dua tahun silam ditinggal suaminya meninggal dunia sehingga memaksanya untuk menapaki kehidupan degan sendiri.

Musthofa (46 thn) satu-satunya putra sulung ibu Siani yang selamat dari kelumpuhan, tidak seperti yang diderita ketiga adiknya Siti Rohimah (40 thn), Hasan Basri (35 thn), dan Saiful Bahri (29 thn). Pekerjaanya sebagai buruh tani membuat penghasilannya tidak menentu bergantung pada musim panen, namun dibalik kewajibannya sebagai kepala rumah tangga, ia paksakan menyisihkan uang untuk membantu ibunya itu.

Rumah peninggalan dari suaminya tidak lebih dari 8 x 15 meter persegi, disitulah tempat ibu siani dan ketiga anaknya berteduh Selama ± 50 tahun. Rumah yang sebagian besar ditopang oleh material kayu kondisinya sudah banyak keropos, dindingnya telah banyak diganti dengan kain terpal. Bangunan tersebutlah yang menjadi saksi perjuangan seorang ibu dalam mengarungi kehidupan dan membesarkan keempat anaknya.

Sebuah kisah pilu dari kehidupan ibu siani diceritain oleh ustadz Mukhlis Ketua DPW HILMI-FPI “Dirumah ibu siani terdapat kamar tidur yang bersebelahan langsung dengan dapur, atapnya berlubang akibat banyak genteng yang sudah hilang, dikala hujan datang bu Siani harus membalut satu persatu ketiga anaknya yang lumpuh itu dengan plastik agar tidak basah diguyur hujan,” Kisah yang tidak mungkin dialami kecuali oleh seorang yang memang susah kehidupannya.

“Bahkan lebih mirisnya lagi wanita tua itu harus menumpang toilet tetangga yang berjarak sekitar 15 meter, dikarenakan rumahnya sendiri tidak memiliki toilet,”

Tahun demi tahun keluarga ibu siani menapaki alur kehidupan yang demikian sulitnya, sesekali kepedulian datang dari tetangga yang masih peduli dengan nasib ibu Siani. Sampai akhirnya tuhan mempertemukannya dengan HILMI

Narasumber : Ketua HILMI-FPI Kabupaten Malang, Ustadz Mukhlis, HILMI - FPI