Mediasi Di Mapolres Tegal, KH Ahmad Saidi Bantah Tudingan Ceramahnya Menghina NU
Selasa, 6 Januari 2020
Faktakini.net, Jakarta - KH Ahmad Saidi bin Said adalah pimpinan Pondok Pesantren Attauhidiyah di Kota Tegal, Jawa Tengah. Beliau adalah tokoh NU yang sangat dihormati warga masyarakat Tegal.
Pondok pesanten At-Tauhidiyyah Giren Talang Tegal / Cikura Bojong Tegal adalah pondok pesantren salaf yang terkenal dan tertua di kabupaten Tegal dan nusantara yang terletak di dukuh Giren desa Kaligayam kecamatan Talang Tegal / Cikura kecamatan Bojong Kabupaten Tegal .
Bagi masyarakat Tegal dan sekitarnya nama pondok pesantren ini tidak asing lagi yang dari masa ke masa di asuh KH. Abu Ubaidah bin Kyai Syaikhon pengasuh Giren (1936), hingga kini dipimpin oleh Kyai Ahmad Saidy.
Saat kyai Ahmad mulai beranjak remaja-dewasa, beliau berjuang mengajak orang-orang ngaji lagi ngaji aqidah… Makanya kyai Ahmad mendapat julukan mujaddid… Pencetus baru setelah sekian lama pondok vacum… Sampai sekarang sampai ribuan santri membludag… Itu mulai masanya kyai Ahmad..
Kyai Ahmad suka bercerita zaman duku gak ada yg namanya santri ratusan ribuan… Mau jadi santri di test dulu di test dulu hatinya, paling akeh 50 kata beliau… Tapi jaman sekarang kalo caranya seperti itu gak ada yg mau ngaji , yg tanpa persyaratan saja kadang orang susah di ajak ngaji…
Hingga sekarang KH . Ahmad Saidi bin Said dan KH. Chasani bin Said yang mengasuh kedua pondok pesantren at-Tauhidiyah Giren / Cikura.
Kyai Ahmad adalah sosok Ulama yang istiqomah, dan berani mengatakan yang haq.
Namun Kyai Ahmad kemudian dituding menghina NU oleh sekelompok orang, sehingga diadakan mediasi di Mapolres Kota Tegal. Dalam pertemuan tersebut Kyai Ahmad menegaskan maksud dari pernyataannya yang sepertinya salah dipahami oleh beberapa pihak.
Sebagai berikut berita tentang mediasi tersebut yang viral di media sosial.
*Perihal : Mediasi antara KH Ahmad Saidi dengan PC NU Kota Tegal terkait dengan Viralnya pengajian pada Malam Tahun baru dimasjid Agung Kota Tegal*
*Kepada Yth.: Kapolda Jawa Tengah*
*Tembusan* :
*1. Wakapolda Jateng*
*2. Irwasda Polda Jateng*
*3. Karo Ops Polda Jateng*
*4. Para PJU Polda Jateng*
Selamat Pagi Jendral, Ijin melaporkan :
I. Pada hari Minggu, tanggal 05 Januari 2020 Pukul. 07.00 sd 08.30 Wib Bertempat di Ruang kerja Kapolres Tegal Kota telah dilaksanakan giat Mediasi antara KH Ahmad Saidi dengan PC NU Kota Tegal terkait dengan Viralnya pengajian pada Malam Tahun baru dimasjid Agung Kota Tegal yang dihadiri oleh kl 20 Orang.
II. Hadir dalam Giat mediasi:
1. Kapolres Tegal Kota AKBP Siti Rondhijah
S.Si
2. Wakapolres Tegal Kota Kompol Joko Wicaksono S.STPi
3. Kapolsek Tegal Timur Kompol Agus Endro Wibowo, SH MH
4. Kasat Intelkam Iptu Suroyo, SH
5. K.H. Misbachul Mustofa (Rois PC NU kota Tegal)
6. dr. Abdal Hakim (ketua PC NU Kota Tegal)
7. Sudiharto (wakil Ketua)
8. Khasan Mustofa (wk. ketua)
9. dr. Muslih Dahlan (sekretaris)
10. Ust. Yasid Muttaqin (katib)
11. KH Ahmad Sai'di Bin said pengasuh Ponpes At Tauhidayat Giren Talang Kab.Tegal.
III. Sambutan - Sambutan :
*Kapolres Tegalkota AKBP Siti Rondhijah
S.Si* :
1. Mohon maaf pagi2 sudah kami undang disini terkait dengan viralnya pengajian dimalam tahun baru, saya mendapat arahan dari Pk kapolda dan memerintahkan untuk diatensi dan diselesaikan dengan baik agar tidak berkembang dimana2 terkait permasalahan ini.
2. Kami hanya memfasilitasi masalah ini nanti didiskusikan bersama mudah2an dapat terselesaikan.
3. Permasalahan Ini merupakan hal yang sensititip jangan sampai dipelintir oleh pihak2 yg tidak bertanggung jawab.
4. Saya mengharapkan ada silahturahmi dan kerukunan antar agama organisasi dan etnis.
5. Kalau semua sudah islah terkait permasalahan ini insayallah nanti para pengikut anatara NU dan santri KH Ahmad Saidi juga sudah tidak ada permasalahan lagi.
6. Kedepan kata2 yg santun memang sangat diperlukan mengingat situasi saat ini yg sangat sensitif.
*Ketua PC NU kota tegal dr. Adulul Hakim Tohari*:
1. Mudah2an pertemuan ini membawa berkah bagi kita semua.
2. Saya harap kita semua bisa menjaga kehormatan / marwah bagi para ulama maupun organisasi.
3. Mungkin pk kiyai ada kekilafan dalam memilih kata2 pada saat pengajian yg mengakibatkan penafsiran orang yang berbeda2.
4. Ada 2 hal yg bisa kita ipretasikan:
a. Permasalahan ini Banyak yang digoreng mengakibatkan pernyataan Ujaran kebencian kepada yg sering menyanyikan lagu yalal waton dalam hal ini organisasi NU
b. Bisa dianggap sebagai pelecehan padahal lagu yalal waton merupakan lagu dari NU.
*Rois Suriah PC NU Kota tegal H. Musbahul Mustofa*:
1. Kami sudah berusaha meredam permasalahan ini namun dari arus bawah sangat deras makanya kita bertemu diisi untuk bertabayun antara NU dan KH Ahmad
2. Segala sesuatu yg dilakukan seperti berkunjung ditempat ibadah agama lain mungkin banyak penafsiran dan mengunakan kaidah yang lain.
3. Saya sebenarnya akan hadir diacara yg dialun2 namun dispanduk tidak ada Logo Nu jadi kami tidak jadi hadir, saya heran kenapa acara sebesar itu dari dulu kok tidak ada logo Nu padahal mayoritas dikota tegal merupakan warga NU.
*KH Ahmad Saidi pengasuh Ponpes At Tauhidayat Giren Talang Kab.Tegal*:
1. Saya tidak ada niatan jelek atas ucapan saya, permasalahan ini suatu tegoran bagi saya. Saya bersyukur ada yang mengingatkan.
2. Saya mengatakan kata yg tidak pantas bukan untuk mengatai organisasi atau lagu tsb namun ada berapa orang yg tidak suka kepada saya jadi permasalahan ini banyak yang menggoreng.
3. Saya kira masyarakat Nu tidak terlalu mempersalahkan masalah ini, saya merasa tidak salah dengan perkataan saya mungkin bahasanya yg kurang dipahami.
4. Saya mohon dengan temen2 di NU minta legowonya, sekali lagi saya tidak ada niat untuk melecehkan, saya juga sudah berkomitmen untuk merubah kata2 saya yang mungkin dirasa tidak pantas, niat untuk berubah.
5. Kebersamaan memang wajib namun ada batasanya.
*dr. Muslih dahlan Sekertaris PC NU*:
1. Kita diskusikan permasalahan yg ada mudah2an dengan pertemuan ini mudah2an kita bisa saling mengerti dan memahami, kami harap ada pernyataan untuk penyelesaikan masalah itu.
Giat mediasi selesai ditutup dengan doa dan pernyataan dari KH Ahmad Saidi bahwa permasalahan ini sudah terselesaikan dan ucapan trimaksih kepada ibu kapolres sudah memediasi permasalahan ini.
Selama giat berjalan dengan lancar.
*Hormat kami,*
*Kapolres Tegal Kota*
*AKBP SITI RONDHIJAH, S.Si.*
https://m.facebook.com/story.php?story_fbid=3642258902465987&id=100000457384409
Foto: KH Ahmad Saidi bin Said pimpinan Pondok Pesantren Attauhidiyah di Tegal, Jawa