DPC FPI Muara Badak Kaltim Bantu Korban Kecelakaan Dari Keluarga Tak Mampu


Jum'at, 28 Februari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Pada hari Jum'at 21 Februari 2020 atau bertepatan dengan 27 Jumadil Akhir 1441 H, pada Pukul 18.00 Wita anggota FPI DPC Muara Badak mendatangi kediaman Korban Lakalantas (korban tabrak Sepeda Motor) atas nama Muhammad Rifki di Jl. Rahmat, RT.08, No.34, Desa Gas Alam Kecamatan Muara Badak, Kab. Kutai. kartanegara.

Trauma kecelakaan yang dialami Adik Muhammad Rifki ini adalah berupa pecah parsial tengkorak kepala dibagian sebelah kanan dekat telinga. Saat disambangi dikediamannya, Adik Muhammad Rifki sendiri telah selesai dari proses operasi di Rumah Sakit. Satu hal dampak dari kecelakaan tersebut pasca operasi adalah memory ingatan adik Muhammad Rifki banyak yang hilang karena trauma hebat dikepalanya.

Kondisi ekonomi keluarga dari Adik Muhammad Rifki sendiri terhitung berasal dari keluarga miskin, dengan keadaan ini sehingga perlu ada uluran tangan dari kaum muslimin sekalian untuk membantu keadaan korban dan keluarganya.

Keadaan keluarga korban yang masih berumah sewa dan pekerjaan ayah korban sebagai karyawan harian atau cadangan pengganti karyawan yg cuti atau sakit dan izin, yang mempunyai upah Rp.130.000 perharinya, dan terkadang bekerja dan kadang tidak bekerja serta mempunyai tiga anak yang pertama disekolah menengah atas duduk dikelas 2, kedua SMP kelas 3 korban tabrak, yang sudah duduk dikelas 4 Sd.

Jumlah Donasi yang diberikan DPC FPI Muara Badak adalah sebesar Rp. 740.000,- yang bersumber dari uang pribadi anggota FPI Muara Badak, dengan harapan bisa sedikit membantu beban bagi keadaan Korban saat ini.

Korban pernah dibawa ke RSU Abdul Wahab Syahrani Samarinda, ayah korban tidak mempunyai asuransi Bpjs dan asuransi lainnya, karena perusahaan tempat ayah korban hanya berstatus sebagai pekerja harian.

"Saat ini kondisi anak kami. Muhammad Rifki mulai membaik dan ingatan mulai kembali masih dalam tahap rawat jalan atau kontrol dari rumah sakit".
kata Bpk. Rais selaku orang tua korban.

Ayah korban tidak sanggup untuk melakukan tindakan operasi oleh rumah sakit yang membutuhkan biaya besar sehingga membawa korban untuk keluar dari rumah sakit tersebut. Dengan rujukan puskesmas berdasar surat keterangan tidak mampu dibawa ke RS. SMC Samarinda Alhamdulillah rujukan diterima dan operasi bisa terlaksana dan berjalan baik, sehingga ingatan korban tersebut mulai secara perlahan membaik dikarenakan sebelumnya sempat lupa ingatan akibat kecelakaan yang cukup berat tersebut.

Dari Dokter yang menangani korban, meminta untuk control secara berkala untuk melihat perkembangan tulang tengkorak korban yang mengalami kecelakaan berat sementara jarak untuk untuk melakukan cek kontrol cukup jauh, jarak yang ditempuh sekitar 70 Km ke rumah sakit dari rumah korban.

"Untuk sementara yg diingat oleh Muhammad Rifki hanya ibunya dan keluarga yg lain tidak diingat oleh korban".
Lanjut kata Rais.

Sumber: Abdillah, (Sekretaris DPC FPI Muara Badak)
Fajrianur, Kontributor LIF Kaltim (Bagus Fajri)