Matikan Lampu Anda Jelang Tidur, Ini Sunnah Nabi Muhammad SAW



Selasa, 4 Februari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ketika hendak tidur, pasti kita menginginkan kondisi ruangan aman dan nyaman.

Ternyata, Islam juga mengingatkan kita pada pentingnya memadamkan api di rumah sebelum terlelap dalam tidurnya seseorang.

Seperti yang dijelaskan buku "Hadiah Indah Penjelasan Tentang Sunnah-Sunnah Sehari-Hari (SAW)" karya Abdullah Hamud al Furaih.  Hal ini berdasarkan hadis Jabir: “Padamkanlah lentera-lentera jika kalian hendak tidur.”

Begitu pula dalam hadis Ibnu Umar RA, Nabi SAW bersabda, “Janganlah kalian meninggalkan api di rumah-rumah kalian saat kalian tidur.” (HR Muslim)

Dalam Shahih Bukhari dan Muslim dari hadis Abu Musa RA, dia berkata, “Sebuah rumah terbakar di Madinah pada suatu malam. Tatkala hal itu disampaikan kepada Rasulullah SAW, beliau bersabda, “Sesungguhnya api ini adalah musuh kalian, maka, jika kalian hendak tidur, padamkanlah dia.” (HR Bukhari dan Muslim)

Alasan perintah untuk memadamkan api sebelum tidur adalah, sebagaimana terdapat dalam hadis Jabir RA dalam riwayat Bukhari, Nabi SAW bersabda:

“Dan padamkanlah lentera-lentera, karena bisa saja fuwaisiqah mengenai sumbu api, sehingga membakar penghuni rumah.” (HR Bukhari)

Fuwaisiqah adalah seekor tikus, dia termasuk lima fawasiq yang dapat dibunuh baik di tanah suci atau di luar tanah suci. Seekor tikur bisa menyenggol lentera, lalu membakar rumah. Dianalogikan kepadanya segala halyang dalam menjadi sebab terbakarnya rumah.

Maka, hendaknya dijauhkan juga segala sesuatu yang dapat terbakar oleh alat-alat pemanas sehingga menyebabkan kebakaran. Karena alasannya satu, api adalah musuh sebagaimana yang dikabarkan oleh Nabi SAW.

Dengan demikian, jika orang yang tidur merasa aman dari api ini, bahwa dia tidak akan membahayakan, dan disekitarnya tidak ada benda-benda yang mudah terbakar, maka tidak mengapa jika tidak dipadamkan. Karena hukum berporos pada illah (alasan)nya, dari sisi ada dan tidaknya.

Imam Nawawi RA berkata, “Sabdanya, “Janganlah kalian membiarkan api di rumah-rumah kalian saat kalian tidur.”

Ini bersifat umum, mencakup api lentera dan yang lainnya. Adapun lentera-lentara yang tergantung di masjid-masjid dan tempat lain, jika dikhawatirkan akan menyebabkan kebakaran, maka termasuk ke dalam perintah untuk memadamkan.

Namun jika hal itu aman, sebagaimana kebiasaannya, maka nampaknya tidak apa-apa, karena ketiadaan illah (alasan). Karena Nabi SAW menyebutkan alasan perintah untuk memadamkan dalam hadis yang lalu, bahwa fuwasiqah dapat menyebabkan kebakaran rumah. Jika alasan ini tidak ada, maka larangannya pun tidak ada.”(Syarh Muslim, Nawawi, hadis: 2015)

Begitu pun Ibnu Daqiq al ‘Ied berkata dan menjelaskan bahwa mayoritas para ulama mengatakan bahwa perintah itu hukumnya sunnah, bukan wajib, sebagaimana yang disebutkan oleh Ibnu Hajar rahimahumallah. (Lihat al Fath, hadis: 2693)

Mematikan lampu saat tidur adalah sebuah kebiasaan yang enteng, tapi dampak baiknya bagi tubuh tidak dapat dikatakan enteng. Oh, betapa sebetulnya mudah menyayangi tubuh ini~

Setiap orang punya kenyamanannya sendiri saat tidur. Ada yang nyaman tidur di kasur, ada yang nyaman tidur di lantai. Ada yang nyaman pakai selimut, ada yang lebih nyaman tidak tertutup kain apa pun. Ada yang lebih nyaman mematikan lampu saat tidur, ada pula yang lebih nyaman menyalakannya. Akan tetapi, perihal mematikan lampu saat tidur atau tidak, kami lebih menyarankan lebih baik dimatikan saja.

Selain hal ini tentu saja lebih menghemat penggunaan listrik. Nyatanya, mematikan lampu saat tidur juga lebih baik bagi kesehatan. Masih bingung hubungannya cahaya lampu sama kesehatan kita?

Begini, keadaan tidur dalam kondisi gelap tanpa paparan cahaya apa pun, dapat membuat tidur kita lebih berkualitas. Pasalnya, paparan cahaya menjadi acuan dalam jam biologis kita. Hal ini dikarenakan, cahaya yang diterima oleh mata, bukan saja untuk membantu kita melihat. Akan tetapi, juga memberikan sinyal pada tubuh untuk menunjukkan waktu-waktu tertentu bagi tubuh.

Mata kita ini punya fungsi sekunder untuk merespon cahaya dan mengatur jam sikardian tubuh kita. Hal tersebut menstimulasi sel saraf dari mata ke bagian otak untuk mengontrol hal lain yang berperan dalam membuat kita merasa ngantuk. Saat mata menerima paparan cahaya dari pagi hingga sore, ini akan menghambat sel saraf dan menekan pelepasan hormon melatonin—yang membantu kita untuk tertidur. Hal inilah yang kemudian membuat tubuh kita terbiasa tidur di malam hari, bukan siang hari ketika banyak cahaya diterima oleh mata.

Nah, saat kita tidur dalam kondisi lampu menyala, mungkin otak kita tidak memproduksi hormon melatonin, karena dia galau untuk menentukan waktu yang ditunjukkan oleh cahaya tersebut. Mungkin yang dia pikirkan, “Lah, tadi kan udah siang, masak sekarang siang lagi? Ini siangnya kok lama banget, yak?”

Selain itu, cahaya yang terlalu kuat sebelum kita tertidur, juga dapat membuat kita kesulitan mendapatkan kualitas tidur yang baik. Oleh karenanya, akan lebih baik kalau kita mematikan lampu sebelum tidur untuk ngasih tahu tubuh kita, kalau ini sudah waktunya tidur.

Jadi nggak perlu lagilah, ketiduran dalam posisi masih mainan hape dan keadaan hape yang menyala. Paparan cahaya dari hape itu, betul-betul nggak ada baik-baiknya buat mata kita. Selain itu, apa enaknya sih, tidur dalam keadaan sedih dan galau habis kepoin mantan? Kalau nantinya malah mimpiin dia karena kita masih ngarep, gimana? Okelah kalau cuma mimpiin aja, itu sepele. Tapi, kalau kita malah nggak sengaja nge-love postingannya bertahun-tahun yang lalu? Mau ditaruh mana harga diri kita yang selama ini kita jaga, Maliiihhh???

Jadi, udahlah. Kalau udah jamnya tidur, tolong barang-barang elektroniknya dimatiin dulu aja. Selain itu, supaya bisa tidur dengan nyenyak, jendela dan gordennya ditutup dulu. Buat jaga-jaga biar nggak ada yang ngintipin. Atau kalau perlu, sekalian aja pakai kacamata tidur biar bisa merem dengan lebih marem.

Memangnya, seberbahaya apa sih, tidur dalam keadaan lampu menyala? Jadi, menurut para ahli kesehatan, tidur dalam keadaan lampu menyala, dapat menyebabkan beberapa hal yang tidak baik bagi tubuh kita. Di antaranya: obesitas, depresi, kanker payudara, diabeter mellitus tipe 2, insomnia, maupun tekanan darah tinggi.

Akan tetapi, kalau ternyata kita nggak sanggup mematikan lampu saat tidur—karena nggak bisa tidur dalam keadaan yang terlalu gelap—bisa juga kok dengan pakai lampu tidur. Supaya cahaya yang dihasilkan lebih halus dan nggak ganggu otak kita. Sehingga, si melatonin ini tetap terproduksi dengan lancar~

Namun, sangat disarankan untuk menggunakan lampu tidur dengan cahaya merah dan pencahayaan yang redup. Pasalnya, cahaya merah ini berefek paling rendah terhadap sirkadian kita dibanding warna yang lain. Sementara warna yang paling dihindari adalah warna biru. Hal ini dikarenakan, cahaya biru bisa menghambat produksi melatonin dua kali lebih kuat dibandingkan warna yang lain. Jadi, nggak perlulah sok pengin ngerasa felling blue dengan lampu tidur warna biru. Yang ada nggak cuma ngerasa felling blue, tapi juga felling ngantuk sepanjang hari

Foto: ilustrasi mematikan lampu menjelang tidur

Sumber: Republika.Co.Id, Mojok.co
Mojok.co