Mengharukan, Anak Balita Dari Terduga Penghina Risma Menangis Terus
Rabu, 5 Februari 2020
Faktakini.net, Jakarta - Zikria Dzathil, perempuan yang dijebloskan ke penjara karena dituding menghina Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini harus meninggalkan putrinya yang masih berusia 2 tahun.
Sang suami Daru Asmara Jaya mengatakan kini putrinya itu berada di Surabaya bersama dirinya.
"Putri saya selalu memanggil nama ibunya," kata Daru yang merupakan warga Bogor, Jawa Barat. Daru mengatakan selama berada di Surabaya, ia harus mengurus anaknya yang masih menyusui tersebut. "Ya mau gimana, ibunya di sel," kata dia saat dihubungi Tempo, Selasa, 4 Februari 2020.
Dzikria ditangkap Kepolisian Resor Kota Besar Surabaya setelah bagian hukum Pemerintah Kota Surabaya melaporkan statusnya di media sosial. Pemkot Surabaya menganggap unggahan itu menghina sang Wali Kota Tri Rismaharini.
Menurut Daru, istrinya ditangkap pada Jumat, 31 Januari 2020. Saat itu, ia masih bekerja di Bekasi. "Istri saya ketakutan," kata Daru.
Nestapa yang dialami Daru bertambah saat mengetahui putrinya yang lain juga harus mengalami perundungan. Sejak Zikria Dzathil ditangkap, sang anak menjadi sasaran bully netizen dari pendukung Risma.
Dari beberapa postingan media sosial yang dilihat Tempo, terlihat putri Zikria di-bully. "Saya meminta keadilan untuk anak saya," ujar Daru.
Sebelumnya mantan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) DKI Jakarta Taufiqurrahman melalui twitter pribadinya dengan nama akun @taufiqrus mengkritik resmi yang menyuruh Pemkot Surabaya untuk melaporkan Zikria
"Mau jadi pohon tinggi ya harus siap kena angin, Bu Risma mesti banyak belajar bersabar," ujarnya pada Minggu (2/1/2020).
"Kalau nggak mau kena angin mending ibu jadi ibu rumah tangga biasa saja nggak usah jadi walikota," sambung politisi Demokrat itu.
Politisi Partai Gerindra Fadli Zon juga memberi komentar keras perbedaan penangan kasus hukum terkait Wali Kota Surabaya Tri Rismaharini dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Dalam pandangan Fadli Zon, hukum Indonesia diskriminasi terhadap kasus Risma dan Anies Baswedan.
Fakta itu, kata Fadli Zon, menunjukkan hukum Indonesia diskriminasi sesuai selera penguasa.
"Realitas diskriminasi hukum di negeri ini. Sesuai selera penguasa," ujar Fadli Zon melalui akun twitternya.
Fadli Zon kemudian membandingkan dengan pengalaman yang ia rasakan selama ini setelah laporan penghinaannya tidak atau paling tidak belum ditindaklanjuti polisi.
"Dulu yang menghina, memfitnah, mengancam saya juga nggak ada yang ditangkap," kata Fadli Zon.
Foto: Zikria Tersangka yang dianggap menghina Risma
Sumber: tempo.co