Surabaya Dilanda Banjir Besar Lagi, Puluhan Motor Mogok, Warga Mengeluh



Sabtu, 1 Februari 2020

Faktakini.net, Surabaya - Di era Ahok dan Jokowi, banjir di Jakarta begitu dahsyat. Bundaran HI jadi lautan coklat, Kemang jadi Swimming Pool dan sebagainya, padahal curah hujan saat itu tidak sebesar curah hujan di tahun 2020 ini.

Sebagaimana diketahui, banjir melanda Jawa Barat, Banten, DKI Jakarta dan lainnya akibat curah hujan yang begitu dahsyat, sejak hari Selasa (31/12/2019) menjelang pergantian tahun.

Banjir yang melanda Jakarta dan sekitarnya di awal tahun 2020 ini murni akibat curah hujan yang sangat tinggi, yang tidak pernah terjadi di era Gubernur Jokowi, Ahok dan lainnya.

Curah hujan di Jakarta dan sekitar pada tahun ini yang tertinggi sejak 154 tahun yang lalu.

"Dari pengukuran meteorologi tercatat pertama kali zaman Belanda tahun 1866. Hujan tertinggi tahun 1866 hanya 185,1 mm/hari," kata Kepala Subbidang Informasi Iklim dan Kualitas Udara BMKG Siswanto kepada wartawan, Kamis (2/1/2020).

Karena itu sungguh aneh, Kota Surabaya dilanda banjir terus menerus padahal curah hujan yang turun tak ada apa-apanya dibanding di Jakarta awal tahun 2020 ini. Ini menunjukkan salah urus dari pihak Gubernur Jatim dan Walikota Surabaya. 

Puluhan motor mogok akibat pengendara nekad menerobos banjir yang terjadi di sejumlah wilayah di Kota Surabaya, Jawa Timur, pada Jumat malam (31/1/2020). Seperti yang terjadi di Jalan Ngagel Jaya selatan, banyak pengendara yang menuntun sepeda motor mereka karena mogok.

"Banjir cukup tinggi, sekitar 50 sentimeter. Motor saya tidak kuat, maunya dinaiki pelan-pelan, tapi malah mogok," kata Wibowo warga Kapas Krampung, Surabaya.

Tidak hanya Bowo, banjir tersebut juga membuat mobil yang dikendarai Catur mogok di depan Kampus B Unair, Surabaya. "Mungkin jenisnya sedan, jadi tidak mampu menembus banjir," katanya pasrah.

Hujan yang menggenang sebagian Kota Surabaya, khususnya daerah Surabaya Timur cukup parah pada musim hujan tahun ini. Sejak depan Royal Plasa, sampai dengan RSI Ahmad Yani banjir setinggi 50 sampai dengan 60 sentimeter.

Kemudian ke arah Jalan Ngagel yakni di depan Hotel Novotel banjir menggenangi jalan dengan ketinggian sekitar 30 sentimeter sampai 50 sentimeter. Kemudian saat masuk di Jembatan Ujung Galuh banjir sekitar 50 sentimeter dan ke arah Jalan Ngagel Jaya Selatan banjir semakin dalam yakni sampai 70 sentimeter.

Doa Agar Utang Terlunasi
Ikhtiar PPPA Daarul Quran Memuliakan Pejuang Masjid
Banjir Bondowoso, TASK Hidayatullah Dirikan Posko

Ke arah Jalan Raya Pucang, banjir kembali terjadi dengan ketinggian 70 sentimeter sampai dengan perempatan Kertajaya hingga Jalan Darmawangsa. Di depan IGD RSUD dr Soetomo, Surabaya, banjir juga terpantau sekitar 40 sentimeter. Kemudian di depan Kampus B Unair banjir memiliki ketinggian sekitar 50 sentimeter.

Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika Juanda di Sidoarjo Jawa Timur memprediksikan jika dalam beberapa hari terakhir sudah memasuki puncak musim hujan. Kasi Data dan Informasi BMKG Juanda Teguh Tri Susanto meminta masyarakat mewaspadai musibah bencana alam saat puncak musim hujan ini.

"Salah satunya adalah banjir dan tanah longsor," katanya.

sumber : Antara