(Video) Disiarkan Di 140 Negara, Formula E Jadi Event Terbesar Di Indonesia, Terima Kasih Anies!



Kamis, 20 Februari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ikatan Motor Indonesia (IMI) Pusat mengapresiasi upaya Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan soal penyelenggaraan Formula E di Indonesia.

Keputusan mantan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan itu dianggap mampu mengharumkan nama Indonesia khususnya DKI Jakarta di mata internasional.

“Formula E merupakan event tertinggi yang pernah digelar di Indonesia. Kami berterima kasih kepada Pak Gubernur DKI,” kata Ketua Umum IMI Pusat Sadikin Aksa pada Sabtu (15/2/2020).

Sadikin mengatakan, dalam tradisi FIA (Penyelenggara gelaran formula) setiap pelaksanaan event komposisinya adalah 30 persen olahraga dan 70 persen pariwisata.

Adapun Formula E Operation (FEO) juga demikian, tapi masih ditambah dengan event heritage atau wisata budaya di Jakarta khususnya di Monas.

Gubernur DKI Anies Baswedan saat menerima kedatangan pembalap Formula E asal Belgia, Stoffel Vandoorne, di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Gambir, Jakarta Pusat, Selasa (12/11/2019) siang. (Dokumentasi Dok PPID DKI Jakarta)

“Monas akan menjadi ikon Indonesia yang dikenal dunia sejajar dengan ikon dunia dari negara lain,” ujar Sadikin.

Dia memproyeksikan, dampak ekonomi dari agenda ini juga besar. Soalnya ada sembilan manufaktur atau cabang industri otomotif yang turut menyiapkan mobil balap Fomula E.

Empat dari enam musim Formula E di tahun ini, sudah ada perkembangan teknologi baru sehingga dalam sesi balapan selama 45 menit peserta tidak perlu ganti mobil. “Mungkin di Jakarta nanti akan ada generasi baru lagi,” duganya.

"Ini balapan masa depan sampai lima step a head (langkah ke depan). Ini persaingan gengsi para principal manufaktur mobil terkemuka,” tambahnya.

Direktur Utama PT Jakarta Propertindo Dwi Wahyu Daryoto menambahkan, media yang mengulas dan mengekspos Formula E dari Fox Sport selaku pemegang hak siar sangat masif karena akan disiarkan langsung ke 140 negara selama 45 menit pertandingan.

Dengan adanya pemberitaan itu, dunia akan tahu bahwa Indonesia dinyatakan aman dan kondusif untuk berinvestasi.

“Waktu Pak Presiden Jokowi ke Korea (Selatan) kan mau menarik investor mobil listrik ke Indonesia, nah Formula E ini akan menjadi ajang promosi,” katanya.

Soal biaya penyelenggaraan, diperoleh dari Penyertaan Modal Daerah (PMD) sebesar Rp 767 miliar. Nilainya terbagi dua, yakni untuk infrastruktur Rp 344 miliar dan garasi bank Rp 423 miliar.

“Bank garansi ini duitnya nggak hilang karena kalau event selesai yah dikembalikan. Dalam b to b (antar bisnis) kami harus menaruh jaminan kepada bank,” jelasnya.

Dia menambahkan, yak tak kalah menarik adalah Indonesia dipercaya menjadi tuan rumah ini selama lima musim atau lima tahun.

Keputusan ini dianggap menjadi angin segar bagi dunia investasi bagi Indonesia di kalangan investor asing maupun dalam negeri.

“Tentu ini investasi jangka panjang, ada dampak skala ekonomi, sehingga setiap tahun biaya turun dan profit meningkat.

“Misalnya ada pembangunan infrastruktur seperti safety barrier yang tidak hanya sekali pakai, bahkan bisa kita pakai lima tahun.

"Untuk overlay aspal bisa dikelontok kalau sudah selesai, tapi kalau bisa harus dipertahankan karena bisa dipakai lagi tahun berikut,” tambahnya.

Bakal Untung Besar

Sementara itu PT Jakarta Propertindo (Jakpro) selaku penyelenggara ajang balap Formula E di Monas, Jakarta Pusat berkeinginan membangun sirkuit permanen di Monas.

Monas ditutup aspal khusus untuk balapan Formula E.

PT Jakpro usul batu alam atau cobblestone di pelataran Monas yang ditutupi untuk sirkuit untuk tidak dibongkar begitu ajang balap mobil listrik selesai digelar.

Direktur Utama PT Jakpro Dwi Wahyu Daryoto mengatakan, aspal yang digunakan untuk melapisi batu alam tidak akan mengganggu resapan air di sana.

Soalnya batu alam yang dipasang di sana, lapisan bawahnya adalah beton.

PT Jakpro adalah Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) atau milik Pemprov DKI Jakarta.

Dirut PT Jakpro diangkat oleh Gubernur DKI Anies Baswedan sebagai pemimpin tertinggi di Pemprov DKI.

Dengan demikian, Dwi Wahyu Daryoto adalah anak buah Anies Baswedan. 

“Itu di bawahnya cobbleston bukan tanah, jadi kalau dilapisi permanen saja nggak usah dikelupas lagi. Saya pribadi mengatakan seharusnya begitu karena untuk fasilitas saudara-saudara kita yang menyandang disabilitas,” kata Dwi di Hotel Novotel Cikini, Menteng, Jakarta Pusat pada Jumat (14/2/2020).

“Kalau itu dilapisi aspal, justru membantu penyandang disabilitas untuk menikmati Monas dengan nyaman, jadi banyak sekali dampaknya dalam event ini,” tambah Dwi.

Dia mengatakan, proses pengaspalan akan dilakukan dalam waktu dekat.

Setelah lintasan diaspal, pihaknya akan membangun pagar lintasan dan tribun atau kursi penonton berkapasitas 10.000 orang.

Setelah itu, infrastruktur yang dibangun Jakpro akan dicek oleh FIA untuk mendapatkan sertifikasi atau homologasi.

“Asetnya nanti menjadi milik PT Jakpro,” ujarnya.

Dalam kesempatan itu, Dwi mengaku telah mengajukan Penyertaan Modal Daerah (PMD) pada 2020 sebesar Rp 767 miliar. 

Nilainya terbagi dua, yakni untuk infrastruktur Rp 344 miliar dan garasi bank Rp 423 miliar.

“Bank garansi ini duitnya nggak hilang karena kalau event selesai yah dikembalikan. Dalam b to b (antar bisnis) kami harus menaruh jaminan kepada bank,” jelasnya.

Selain mengharumkan nama baik Indonesia khususnya DKI Jakarta, ajang balap ini berdampak positif bagi perekonomian Jakarta.

Perputaran duitnya diprediksi mencapai Rp 1,2 triliun karena jumlah media promosi dalam ajang ini dilakukan di 140 negara.

“Kalau nambahin dampak ekonominya hasil riset kami yang riil antara Rp 500-Rp 600 miliar yang langsung yah. Tim FEO datang ke sini saja hampir 2.000 orang buat tinggal sepekan di Jakarta,” katanya.

“Bahkan dari tim BI (Bank Indonesia) menghitung dampak terhadap GDP (gross domestic product) itu satu hari di tanggal 6 Juni 2020 sekitar 0,02 persen. Acara Asian Games selama dua pekan, sekitar 0,08 persen,” tambahnya. (faf)

Sumber: tribunnews.com