(Video) Ketum FPI: Masyarakat Sudah Jenuh Korupsi Merajalela Tapi Pelaku Tidak Diproses Hukum



Kamis, 20 Februari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis menyatakan masyarakat sudah jenuh dan bosan melihat aksi-aksi korupsi begitu merajalela, dan pada pelakunya tidak diproses hukum.

Karena itu Kyai Shobri mengajak rakyat Indonesia untuk peduli dan bersatu dalam upaya memberantas korupsi.

Front Pembela Islam (FPI), GNPF Ulama dan Persaudaraan Alumni 212 pun mengajak para umat lintas agama dan para korban Jiwasraya, Asabri dan lainnya untuk ikut Aksi Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI pada Jumat siang (21/2/2020) mendatang.

Ajakan itu disampaikan Ketua Gerakan Nasional Pengawal Fatwa (GNPF) Ulama Ustadz Yusuf Muhammad Martak dalam konferensi pers di Jakarta, Rabu 19 Februari 2020.

Ustadz Yusuf Martak mengatakan, keikutsertaan para nasabah dan korban mega korupsi tersebut akan memberienergi tambahan pada peserta aksi lainnya.

“Kami benar-benar berharap saudara-saudara kami yang menjadi korban mega korupsi bisa ikut turun pada aksi Jumat, 21 Februari 2020. Dengan keterlibatan para korban dalam aksi, sekaligus menjadi tekanan bagi penguasa untuk menuntaskan kasus-kasus mega korupsi,” ujar Ustadz Yusuf Martak.

Dia menambahkan, aksi FPI, GNPF-Ulama, PA 212 dan ormas-ormas Islam serta elemen umat Islam kali ini menunjukkan bahwa para tokoh umat Islam menaruh perhatian serius pada isu-isu yang langsung menyangkut kehidupan rakyat.

“Pada skandal Mega Korupsi PT Asabri, misalnya, korbannya adalah anggota Polri/TNI baik yang masih aktif maupun sudah purnawirawan. Sebagian besar adalah rakyat kecil. Korupsi menjadi kejahatan luar biasa yang harus kita tumpas dengan upaya yang juga luar biasa,”ungkapnya.

Senada dengan Ustadz Yusuf Martak, Ketua Umum FPI KH Ahmad Sobri Lubis berharap aksi Jumat nanti juga dihadiri massa dari lintas agama. Pasalnya, korban mega korupsi bukan hanya umat Islam, tapi juga umat beragama lainnya.

“Tema yang kami usung dalam aksi nanti adalah masalah yang kita alami bersama, yaitu berantas mega korupsi. Ini menunjukkan ada yang tidak beres dalam pengelolaan ekonomi dan bernegara. Korban mega korupsi adalah rakyat Indonesia dengan berbagai agama,” kata Kyai Sobri.

Diberitakan sebelumnya, tiga gerakan Islam: FPI, GNPF-Ulama dan PA 212 bersama ormas-ormas Islam lain akan menggelar aksi besar-besaran terkait mega korupsi yang belakangan satu per satu mulai terkuak.

“Aksi akan diadakan di depan Istana Negara dengan titik kumpul di Patung Kuda. Para peserta aksi diimbau melaksanakan shalat Jumat di Masjid-masid sekitar Patung Kuda,” ungkap Ketua PA 212 KH Slamet Ma’arif.

Foto: Konferensi pers Panitia Aksi Berantas Mega Korupsi Selamatkan NKRI, di Jakarta, Rabu (19/2/2020)

*Konferensi Pers Jelang Aksi 212 Mega Korupsi*
https://youtu.be/jGmEsxUu7nc

Sumber: suaraislam.id dan lainnya

Klik video: