Warga Matraman Copoti Spanduk Liar Yang Memfitnah Anies Soal Banjir


Kamis, 27 Februari 2020

Faktakini.net, Jakarta - Berbagai wilayah di Jawa Timur, Jawa Barat, Banten, Jakarta dan lainnya tak luput dari musibah banjir pada bulan Januari dan Februari 2020 ini.

Kota Surabaya, Bondowoso, Pekalongan, Semarang, Bekasi, Karawang, Bandung dan lainnya dilanda banjir besar, yang disinyalir akibat curah hujan yang tinggi dan sebab-sebab lain.

Alhamdulillah para Relawan FPI beserta Sayap Juangnya selalu aktif membantu di lokasi banjir, dengan mengevakuasi para korban, membagikan bantuan logistik berupa makanan dan lainnya.

Walau banjir terjadi di Surabaya, Semarang, Bekasi, Lebak dan lainnya, tak ada pihak yang menyerang dan menuntut Walikota Surabaya atau Gubernur Jawa Timur dan lainnya untuk mundur karena wilayahnya dilanda banjir.

Tetapi ironisnya, khusus di Jakarta, muncul serangan masif dan nampak terkoordinir oleh beberapa pihak tertentu beserta buzzernya di media sosial, terhadap Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dengan memanfaatkan isu banjir, bahkan mereka menuntut Gubernur sarat prestasi dan penghargaan itu untuk mundur.

Mantan Gubernur DKI Jakarta Sutiyoso, saat menjadi salah satu Nara sumber di acara ILC di stasiun televisi tvOne pada hari Selasa (25/2/2020) lalu mengungkapkan ada unsur politis oleh pihak tertentu yang menyerang Anies soal banjir, padahal daerah lain seperti Bekasi dan lainnya juga dilanda banjir, tetapi kok yang diserang hanya Anies.

"Jadi pada kondisi yang curah hujan tinggi saja sudah akan meluap Jakarta, apalagi kalau ekstrim sekarang ini. Dan kenapa kita ributkan sampe begitu serunya ya? Padahal yang banjir kan juga Bekasi dan tetangga-tetangga kita banjir semua. Jadi selama ini saya amati, memang ada nuansa-nuansa politis didalamnya. Oleh karena itu sekali lagi aku nggak ada kepentingan politik saya ngomong yang fair aja seperti itu," tegas Bang Yos.

Karena itulah warga Jakarta sangat geram melihat kemunculan beberapa spanduk liar yang memfitnah Anies soal banjir, di beberapa titik di Jakarta.

Spanduk yang diduga dipadang secara sembunyi-sembunyi pada tengah malam atau dinihari di saat warga Jakarta umumnya sedang terlelap tidur itu, terlihat antara lain di depan Masjid Jami Matraman Jakarta Timur, Jalan Tugu proklamasi yang mengarah ke Jalan Diponegoro, Jakarta Pusat, serta ada di Jalan Diponegoro yang mengarah ke Salemba.

Spanduk berisi fitnah dan provokatif itu bertuliskan 'BANJIR KOTANYA, HABIS APBDNYA, TERTIPU WARGANYA' dengan tulisan berwarna kuning. Kemudian ada juga tulisan 'MUNDUR AJE DEH!' dengan tulisan berwarna merah.

Namun tak menunggu waktu lama, dengan sigap warga Jakarta termasuk warga Matraman langsung mencopoti spanduk-spanduk liar tersebut.

Hingga kini tak ada satu pun pihak yang berani mengakui sebagai pemasang spanduk tersebut, karena semua orang khususnya warga Jakarta mengetahui bahwa isi spanduk tersebut hanyalah kebohongan dan fitnah belaka.

Sebagaimana diketahui, wilayah Jakarta memang sepanjang sejarahnya tak pernah lepas dari musibah banjir, termasuk saat era Jokowi dan Ahok, bencana banjir besar juga kerap melanda.

Namun alhamdulillah di era Anies, walau dihajar curah hujan ekstrim berkali-kali, banjir di Jakarta sudah tak separah di era Gubernur sebelumnya.

Anies mengatakan fokusnya kali ini memastikan semua warga yang terkena dampak banjir bisa dievakuasi. Kesehatan dan ketersediaan logistik di tempat pengungsian, lanjut Anies, juga menjadi fokus.

"Tempat pengungsian makanannya cukup, kesehatan terjamin sehingga mereka bisa kembali ke rumahnya ketika banjir surut," ujar Anies.

Menanggapi spanduk liar tersebut, Sekretaris Daerah (Sekda) DKI Jakarta, Saefullah meminta masyarakat memberikan kesempatan kepada Anies dalam penanganan banjir.

"Kerja baru dua tahun. kemarin, ah sudah lah. Kasih terus kesempatan sampai masanya dua tahun ini....kemarin juga disampaikan oleh Bang Yos juga. Tidak ada satupun gubernur yang luput di masanya dari banjir. Artinya setiap tahun musim banjir pasti banjir," kata Saefullah di Balai Kota DKI, Jalan Medan Merdeka Selatan, Jakarta Pusat, Rabu (26/2/2020).

Saefullah mengatakan Pemprov DKI tetap memikirkan antisipasi banjir di Jakarta. Dia membandingkan dengan kota lainnya di Pulau Jawa yang juga mengalami banjir.

"Itu pasti. Pulau Jawa dari Banten, Tangerang, Jakarta, Bogor, Jawa barat di berbagai kotanya, Jawa tengah di berbagai kotanya, Jawa Timur di berbagai kotanya ada banjir," ujarnya.