Baru Jam 11 Siang, Ratusan Umat Sudah Tiba Di Sekitar Kedubes India Untuk Ikuti Aksi Bela Muslim India



Jum'at, 6 Maret 2020

Faktakini.net, Jakarta - Baru jam 11 siang, ratusan umat sudah tiba di sekitar Kedubes India di Jakarta, untuk mengikuti Aksi Solidaritas Untuk Muslim India yang akam digelar pada hari ini, Jum'at (6/3/2020) mulai ba'da Sholat Jum'at.

Nampak di sekitar lokasi ratusan umat Islam dari Kabupaten Bandung, Jawa Barat sudah tiba dan siap untuk mengikuti aksi, untuk menunjukkan simpati dan dukungan kepada umat Islam di India yang teraniaya.

Melihat antusiasme tinggi masyarakat, diprediksi puluhan ribu umat akan menghadiri aksi siang ba'da Sholat Jum'at di Kedubes India di Jalan Rasuna Said, Kuningan, Setia Budi Jakarta Selatan ini.

Sebelumnya Front Pembela Islam, Gerakan Nasional Pengawal Fatwa Ulama (GNPF U) dan Persaudaraan Alumni (PA) 212 sudah menyerukan akan melakukan aksi di Kedutaan Besar India di Jakarta pada Jumat, 6 Maret 2020. Hal ini dilakukan menyusul aksi kekerasan terhadap umat Islam di India.

"Menyerukan umat Islam Indonesia untuk melakukan aksi protes ke Kedutaan Besar India di Jakarta pada hari Jumat, tanggal 6 Maret 2020," salah satu pernyataan dalam keterangan tertulis bersama FPI, GNPF U dan PA 212, Jumat, 28 Februari 2020.

Pernyataan pers ini pun ditandatangi oleh Ketua Umum FPI KH Ahmad Shobri Lubis, Ketua Umum GNPF Ulama Ustadz Yusuf M Martak dan Ketua Umum PA 212 KH Slamet Ma'arif.

Ketiga organisasi masyarakat ini mengutuk keras dan mengecam berbagai tindakan kekerasan dan presekusi yang dilakukan oleh kelompok Hindu radikalis ekstrimis dan penguasa India terhadap umat Islam India.

"Mendesak Pemerintah India untuk mencabut UU Kewarganegaraan yang telah digunakan oleh kelompok Hindu radikalis ekstrimis India sebagai instrumen untuk melakukan berbagai tindakan presekusi terhadap umat Islam India," lanjut keterangan tersebut.

Selain itu, ketiganya mendesak pemerintah India untuk segera menghentikan berbagai tindakan persekusi terhadap umat Islam India.

Pemerintah India juga didesak untuk segera menangkap para pelaku persekusi termasuk di dalamnya pimpinan kelompok radikalis ekstrimis yang mensponsori berbagai tindak kekerasan.

"Mendesak pemerintah Indonesia untuk mengambil langkah politik terhadap pelanggaran HAM berat yang dilakukan oleh kelompok Hindu radikalis ekstrimis dan intoleran di India," katanya.