Bersama FPI Balikpapan, Waketum FPI Silaturahim Ke Pangeran Noto Gomo Kutai Kertanegara


Kamis, 12 Maret 2020

Faktakini.net, Jakarta - Waketum DPP FPI melakukan kunjungan Silaturahmi ke Pangeran Noto Gomo Kutai Kertanegara bersama DPW FPI Balikpapan

KH. Ja'far Siddik selaku Wakil Ketua Umum DPP FPI dan Ustadz Haris Ubaidillah yang ditemani oleh Habib Umar Al Qodrie selaku Ketua Tanfidzi DPW FPI Balikpapan, menemui Habib Farok Bin Yahya yang mana Beliau juga sebagai Pangeran NotoGomo dari Keraton Kutai Kerta negara.

Alhamdulillah terjadi pertemuan silaturahim yang penuh kehangatan dan penuh rasa Ta'zim di antara sesama ulama tersebut.

Habib Umar Al Qodrie yang ditemani Korlap akhi Hanapi dan akhi rhical tanjung, memtemukan KH. ja'far siddik dan Ustadz Haris Ubaidillah dari DPP FPI Jakarta. Pertemuan berlangsung penuh persahabatan walau baru pertama bertemu kedua ulama tersebut.

"ini adalah buah khas kalimantan namanya Elai", ujar Habib Farok Bin Yahya saat menjamu KH. Ja'far sidik dan Ustadz Haris Ubaidiah.

Dalam pertemuan silaturahmi ini juga dilakukan jamuan makan makanan khas kalimantan yang membuat suasana semakin harmonis.

Yang paling menarik dalam pertemuan tersebut yaitu saat Habib Farok Bin Yahya menunjukan Pedang Warisan leluhur Kerajaan Kutai Kerta Negara. Pedang yang merupakan warisan leluhur ini sudah berumur 200 tahun lebih.

"Ini Ajib Masya Allah ana baru pegang yang namanya pedang yang umurnya 200 tahun lebih ini Masya Allah", ujar KH. Ja'far sidik saat memegang erat Pedang Warisan leluhur Kerajaan Kutai Kerta negara ini.

Semoga dalam perjumpaan silaturahim ini semakin mempererat hubungan antar ulama dengan ulama lainnya guna memperkokoh benteng Islamiyah kita yang mana akhir-akhir ini umat Islam lagi di bentur-benturkan sesamanya. Maka dalam kesempatan tersebut hikmahnya adalah Silaturahim ke Ulama adalah hal yang di sunnahkan dan memperpanjang umur kita dan melebur dosa-dosa kita.

DPW FPI Balikpapan senantiasa berperan aktif dalam menjaga dan membela bahkan mengawal para ulama dan Habaib atas satu komando dari Imam Besar Umat Islam Habibana Muhammad Rizieq Syihab.