China Tuding Kasus Baru COVID-19 Impor dari Indonesia, HNW; Pemerintah RI Harus Bela Marwah Indonesia!



Jum'at, 20 Maret 2020

Faktakini.net, Jakarta - Cina yang merupakan negeri asal virus COVID-19 (Corona), kini
mengklaim kasus-kasus baru infeksi virus corona COVID-19 yang muncul di negara tersebut merupakan kasus impor, yang salah satunya berasal dari Indonesia. Klaim kasus infeksi impor tersebut dipaparkan pemerintah wilayah Shaanxi.

"Dari 16 Maret hingga 8 Maret 2020, ada satu kasus pneumonia corona baru yang dikonfirmasi, yang diimpor dari luar negeri (Indonesia) di Shaanxi, tidak ada kasus baru yang dikonfirmasi di Shaanxi, 0 kasus baru, dan 1 (pasien) yang disembuhkan. Satu pasien meninggal," kata pemerintah wilayah tersebut dalam
situs resminya, yang dikutip SINDOnews.com, Kamis (19/3/2020).

Menanggapi tudingan itu, Wakil Ketua MPR Hidayat Nur Wahid memberikan bantahan.

"Setelah begitu banyak WN China masuk ke Indonesia, sekalipun dengan visa kunjungan, yang sudah dinyatakan terlarang oleh Menteri Luar Negeri RI. Kini malah pihak China klaim adanya kasus baru (Covid-19) impor dari Indonesia. Pemerintah harus bela dan selamatkan marwah Indonesia!.", ujar Hidayat melalui akun resminya.

Satu kasus infeksi impor itu disebut atas nama Zhang Moumou, pria 35 tahun, berkebangsaan China. Pada 10 Maret, pasien mengalami gejala batuk dan demam.

"Pada malam hari tanggal 13 Maret, dia mengambil penerbangan KA896 dari Indonesia melalui Hong Kong ke Bandara Pudong Shanghai untuk masuk dan tinggal di Vienna Hotel (Shiwan 6th Road) malam itu," lanjut pemerintah wilayah Shaanxi dalam keterangan persnya.

Pada pukul 14.00 tanggal 14 Maret, Zhang pergi dari hotel dengan mobil ke Bandara Pudong Shanghai. Dia lantas mengambil penerbangan MU2162 pukul 17.05 dari Terminal Bandara Pudong Shanghai ke Bandara Xi'an Xianyang. Dia tiba di Terminal T3 Bandara Internasional Xi'an Xianyang pukul 19.45. "Memberitahu staf Bandara Xi'an bahwa dia tidak sehat," lanjut keterangan pemerintah Shaanxi.

"Setelah mengukur kelainan suhu tubuh, dia dipindahkan dari bandara ke Rumah Sakit Pusat Xi'an di Distrik Tangfang untuk isolasi dan perawatan pada pukul 23.50. Pada pagi hari tanggal 15 Maret, CDC (Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit) Xi'an melakukan uji asam nukleat dan serologis, uji asam nukleat mencurigakan, dan tes serologis IgM dan IgG negatif."

Pada 16 Maret, melalui CDC Provinsi Shaanxi dan Xi'an, tes asam nukleat dua tingkat positif, yang dikombinasikan dengan gejala klinis, tes darah, tes pencitraan dan hasil konsultasi ahli, didiagnosis sebagai kasus pneumonia corona baru. Pada pukul 20.30 pada hari yang sama, pasien dipindahkan ke Rumah Sakit Kedelapan Xian untuk isolasi dan perawatan. "Saat ini, kontak dekat pasien telah terkonsentrasi dalam isolasi untuk pengamatan medis," imbuh keterangan pemerintah Shaanxi.

Sebelumnya diberitakan bahwa China untuk pertama kalinya tidak mencatat kasus (nol kasus) baru COVID-19 di Wuhan, kota yang selama ini jadi pusat wabah. Ini menjadi berita baik bagi masyarakat internasional yang berharap wabah berakhir. (Baca: China Nol Kasus Baru Corona di Wuhan, Berita Baik bagi Dunia)

Komisi Kesehatan Nasional China pada Kamis (19/3/2020) mengatakan ada 34 kasus baru yang dilaporkan pada hari Rabu. Namun, itu bukan berasal dari Wuhan. Puluhan kasus baru itu berasal Beijing serta kota lain dan semuanya merupakan "kasus impor".

Secara nasional ada 80.928 kasus infeksi COVID-19 di China sejak wabah muncul akhir Desember 2019. Jumlah korban meninggal sejauh ini mencapai 3.245 orang dan pasien yang disembuhkan sebanyak 70.420 orang.

Sumber: sindonews.com