Ernest Ahoker Kritik Jokowi Dan Puji Langkah Anies Soal Penanganan Atasi Virus Corona



Ahad, 15 Maret 2020

Faktakini.net, Jakarta - Ernest Prakasa yang merupakan seorang Ahoker kembali memberikan kritiknya untuk Presiden Jokowi.

Kritik kali ini ia sampaikan terkait penanganan virus corona di Indonesia.

Selain memberikan kritik pada Presiden Jokowi, Ernest Prakasa juga memuji kinerja Anies Baswedan dalam menangani virus corona.

Terlebih saat ini banyak warga DKI Jakarta yang berterima kasih pada Anies Baswedan terkait kebijakannya dalam menangani virus corona.

Seperti yang ramai diberitakan, virus corona kini telah merebak di Indonesia.

Sejumlah daerah mulai menangani pasien positif virus corona maupun orang dalam pengawasan (ODP).

Sampai Sabtu 14 Maret 2020 ada 69 kasus corona.

Dari 69 kasus, empat orang diantaranya telah meninggal dunia.

Sedangkan lima orang telah dinyatakan sembuh.

Gubernur DKI Jakarta Anies telah mengambil langkah sigap untuk memutus penyebaran virus corona, termasuk menutup lokasi pariwisata hingga meliburkan sekolah.

Warga Jakarta pun mengucapkan terima kasih atas kebijakan yang diambil Anies Baswedan untuk mengantisipasi penyebaran virus corona.

Ucapan terimakasih warga DKI Jakarta ke Anies Baswedan itu, kata Ernest Prakasa, merupakan bentuk rendahnya kepercayaan masyarakat terhadap Jokowi.

Hal itu ditulis Ernest Prakasa di akun Twitternya @ernestprakasa Sabtu (14/3/2020).

Meski dirinya mengaku sebagai mantan pendukung Jokowi, namun Ernest Prakasa tak segan untuk mengkritik kebijakan yang kurang pas.

Seperti penanganan virus corona ini, yang menurutnya Jokowi kurang cepat menangani virus corona.

Sementara itu, warga DKI Jakarta berterima kasih kepada Anies Baswedan, karena Anies Baswedan lebih tanggap dalam menangani Covid-19.

Salah satunya, Anies Baswedan menutup tempat rekreasi di DKI Jakarta selama dua pekan.

Melalui akun Twitter-nya, Ernest Prakasa menulis kalau ucapan terimakasih dari warga DKI ke Anies Baswedan itu sebagai bentuk rendahnya kepercayaan pada Jokowi.

"Warga DKI berterimakasih pada Anies soal Corona adalah titik nadir kepercayaan pada Jokowi.

Bagus lah," tulis Ernest Prakasa.

Pada Tweet itu, ia juga menegaskan kalau saat ini tidak akan ada buzzer yang menyelamatkan Jokowi saat ini.

Sebab, apa yang dilakukan Jokowi dalam menangani penyebaran Covid-19 ini menurut Ernest Prakasa memuakkan.

"Ain’t no buzzer gonna save your face this time, Mr. President. Just be done with it. It’s sickening," tambahnya.

Sebagai mantan pendukung Jokowi, Ernest Prakasa pun merasa kerap diolok-olok saat mengkritik sang presiden.

Namun, ia tetap konsisten akan selalu mengkritik kebijakan Jokowi yang tidak baik.

"Susah jadi mantan pendukung Jokowi.

Klo mau mengkritik, pasti kena olok2 kenapa dulu milih dia.

Tapi gapapa, I stand by my choice.

Sebagai pemilih yang kecewa, gw memilih jadi pengkritik yang setia," tulisnya lagi.

Sebaran Covid-19 di Jakarta Makin Meluas

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan mengatakan, sebaran virus corona tipe 2 yang menyebabkan penyakit covid-19 di Jakarta semakin meluas.

Karena itu ia meminta agar pemerintah pusat memberikan wewenang kepada Pemprov DKI Jakarta untuk turut memeriksa orang dengan suspect virus corona.

Pasien positif covid-19 di Indonesia saat ini paling banyak berada di Jakarta.

"Sebarannya cukup luas. Beberapa hari yang lalu baru menyebar di wilayah selatan. Hari ini sudah menyebar di semua tempat," kata Anies dalam konferensi pers di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).

"Hampir semua kecamatan ada kasus (covid-19) sekarang," tambah dia.

Karena itu, Anies meminta pemerintah pusat memberi wewenang kepada Pemprov DKI Jakarta untuk turut memeriksa para suspect virus corona.

Tujuannya untuk mempercepat upaya pencegahan penyebaran virus corona.

Selama ini, Pemprov DKI membutuhkan waktu untuk menunggu hasil pemeriksaan suspect corona yang dilakukan Kemenkes.

Hal itu memperlambat upaya pencegahan penyebaran virus corona.

"Kami tidak punya cukup waktu untuk menunggu, kami memiliki kewajiban untuk melindungi semua. Karena itu penting sekali bagi kami untuk bergerak cepat dan lebih cepat, karena itu akses untuk menguji harus dilakukan, transparansi harus ada, dari situ perlindungan bisa dilakukan," kata Anies.

Hingga Jumat sore, ada 69 kasus positif covid-19 di Indonesia.

Dua di antaranya merupakan balita.

Empat dari 69 pasien positif covid-19 telah meninggal dunia.

Anies Baswedan memutuskan untuk menutup tempat-tempat wisata hingga museum milik Pemprov DKI Jakarta mulai Sabtu (14/3/2020) besok.

Penutupan dilakukan selama dua pekan demi mencegah penyebaran virus corona tipe 2 yang menyebabkan penyakit covid-19.

"Semua destinasi wisata dan tempat hiburan milik Pemprov DKI Jakarta akan ditutup selama dua minggu ke depan," ujar Anies di Balai Kota DKI Jakarta, Jumat (13/3/2020).

Daftar tempat wisata yang ditutup selama dua pekan, yakni Kawasan Monas, Ancol, Kawasan Kota Tua, Taman Margasatwa Ragunan, anjungan DKI di Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

Sejumlah destinasi wisata yang ditutup Pemprov DKI guna mencegah penyebaran virus corona. (Istimewa via TribunJakarta)
Kemudian, Taman Ismail Marzuki, Perkampungan Budaya Betawi Setu Babakan, Rumah Si Pitung, dan Pulau Onrust.

Museum-museum yang ditutup adalah Museum Sejarah Jakarta, Museum Prasasti, Museum MH Thamrin, Museum Seni Rupa dan Keramik, Museum Tekstil, Museum Wayang, Museum Bahari, dan Museum Joang 45.

Selain itu, Gedung Kesenian Jakarta, Wayang Orang Bharata, Miss Tjitjih, gedung latihan kesenian di 5 wilayah kota, dan Taman Benyamin Suaeb juga ditutup sementara.

Anies menyampaikan, Pemprov DKI akan membersihkan tempat-tempat wisata yang ditutup selama dua pekan tersebut.

"Selama proses penutupan di tempat-tempat wisata dan hiburan milik DKI Jakarta, kami akan membersihkan dengan disinfektan ke semua fasilitas," kata dia.

Anies juga menganjurkan para pengusaha untuk membatasi kegiatan di tempat-tempat usaha mereka, terutama kegiatan yang berpotensi tinggi menyebarkan virus corona.

"Pada fase ini, kami tidak melakukan pemaksaan, kami menganjurkan untuk membatasi kegiatan-kegiatan itu," ucap Anies.

Hingga Jumat sore, ada 69 kasus positif covid-19 di Indonesia.

Dua di antaranya merupakan balita. Empat dari 69 pasien positif covid-19 telah meninggal dunia.

Lima pasien lain telah dinyatakan sembuh.

Sumber: tribunnews.com