HILMI - FPI Kuningan Berikan Bantuan Logistik Untuk Korban Korona Yang Dikucilkan Warga, Masya Allah


Ahad, 22 Maret 2020

Faktakini.net, Jakarta - Merebaknya virus COVID-19 alias corona dari Cina di sejumlah tempat di Indonesia, membuat warga ketakutan. Tak ayal, mereka yang diduga terpapar virus corona akan dijauhi masyarakat. Salah satunya cerita itu datang dari Ulfah warga Banjar Jawa barat yang dikabarkan terjangkit Covid-19.

Stigma masyarakat kepada Ulfah dan keluarganya sangat buruk. Bahkan, setelah dikabarkan pihak puskesmas untuk menjalankan isolasi dirumah selama 14 hari mereka mengalami kesulitan memenuhi kebutuhan hidupnya.

Selama menjalani isolasi, keluarga Ulfah tidak sempat melakukan persiapan dan hanya memiliki satu dus mie instan didalam rumah, sayuran didapat dari bantuan RT setempat dan itupun diletakkan beberapa meter dari rumahnya akibat tidak ada orang yang berani untuk mendekat.

Tekanan sosial yang didapat para pasien Covid-19 ini tentunya akan semakin berdampak buruk bagi psikologinya. Untuk itu ketika mandapat kabar tentang Ulfah dan keluarganya, FPI cabang wilayah Kuningan langsung mencari informasi tentang riwayatnya.

Hari senin (16/03/20), Ulfah yang diketahui seorang karyawati money changer dikota Bandung itu mengeluhkan penyakitnya yang dirasa sejak Jum’at lalu kepada pimpinannya, mendengar keluhan karyawannya yang mirip pasien Covid-19 seperti bersin, demam dan sesak nafas, atasannya itu menyarankan untuk langsung mengkonsultasikan ke RS Hasan Sadikin Bandung, namun Ulfah menolak dengan alasan tidak ada keluarga yang menemani dan memilih untuk pulang kampung.

Pukul 23.00 wib sesampainya di kampung halaman, tanpa tunggu lama malam itu juga suami langsung menghantarkan ke RSUD Banjar, namun tidak tertangani akibat kurang jumlah perawat dimalam hari. Lalu mereka beralih pergi ke RS Banjar Patroman namun kembali menemui kendala karena keterbatasan alat.

Jam 12 malam Ulfah dan suaminya baru mendapatkan penanganan dan langsung dimasukkan kedalam ruang isolasi setelah sampai di RSUD Ciamis. Namun tanpa alasan yang jelas dan tanpa keterangan hasil tes klinis, keesokan harinya mereka diminta untuk pulang.

Rabu siang, Pihak Pemerintah Desa setempat dan tim Medis Puskesmas datang menjelaskan keadaan Ulfah dan diminta untuk menjalani Isolasi dirumah selama 14 Hari kedepan. Pemerintah setempat juga menginformasikan kepada masyarakat sekitar agar waspada penularannya, sehingga dari situlah kisah pengasingannya dimulai.

Setelah mendapat keterangan dari puskesmas mengenai status PDP untuk Ulfah dan ODP bagi suaminya, DPW FPI Kuningan bekerjasama dengan DPP HILMI langsung memberikan bantuan dana, beras, telor, Minyak goreng, madu, susu, rinso, tisu, kecap, dan sabun mandi untuk menunjang kebutuhannya selama 14 hari kedepan atau selama masa Isolasi.

FPI juga melakukan pemahaman bagi warga sekitar agar tidak terlalu khawatir sehingga salah mengambil sikap terhadap Ulfah dan Keluarga, bahkan hari ini bersama pihak puskesmas melakukan pertemuan dengan RT dan warga untuk mensosialisasikan masalah corona dan cara menyikapi orang yang sedang menjalani Isolasi. Setelah mendapatkan penjelasan, warga mengaku kini bisa lebih bijak lagi dalam menyikapi wabah Corona.

Luqman Maulana melaporkan “Hingga 21 Maret 2020 mediasi warga masih terus dilakukan agar Saudara Kita yang sedang menjalani Isolasi diduga teridentifikasi Covid 19 bukan untuk dijauhi, dikucilkan,diasingkan tetapi sebaliknya harus kita bantu, diberikan motivasi untuk sembuh sehingga bisa kembali berinteraksi sosial hidup bermasyarakat dalam Ta’at Menjalankan Syari’at Allah SWT.”

Sumber: HILMI - FPI