Akui Jual Tuak, Lamria: Aku Jual Tuak Disuruh Supir Angkot, Katanya Untuk Cegah Corona
Rabu, 29 April 2020
Faktakini.net, Jakarta - Di tengah kesucian bulan Ramadhan, sempat terjadi insiden antara umat Islam dengan sebuah warung yang menjual minuman keras di Kecamatan Batang Kuis, Deli Serdang Sumatera Utara
Umat Islam yang diwakili oleh FPI Cabang Batang Kuis, melakukan protes dan sempat meminta dilakukan penutupan kepada warung yang menjual miras tersebut, apalagi saat ini sedang di bulan Suci Ramadhan, sehingga akhirnya sempat terjadi cekcok dan keributan dengan pemilik warung.
Kapolresta Batang Kuis akhirnya memediasikan kedua belah pihak, dan hasilnya pemilik warung diminta untuk setop alias tidak menjual miras atau tuak lagi.
Dan untuk FPI diminta untuk selanjut nya agar melakukan koordinasi dulu dengan pihak kepolisian maupun kepala desa setempat apabila menemukan pelanggaran hukum, Kapolresta berjanji akan menindaklanjuti.
"meminta kepada para penjual makanan ataupun minuman agar tidak menjual minuman tuak ataupun minuman beralkohol apalagi saat ini sedang bulan puasa.", ujar Kapolresta Deli Serdang.
Selengkapnya ini keterangan dari akun resmi Polda Sumut.
https://www.facebook.com/1704076113208156/posts/2679876635628094/
Sementara itu dari pemberitaan indonesiakininewscom, Lamria Manulang sendiri akhirnya mengakui dia menjual tuak. Namun dia berkelit itu karena diminta oleh para supir angkot, dan anehnya lagi katanya untuk mencegah virus Corona.
"Tiba-tiba mereka datang dan menyuruh warungku ditutup karena bulan Puasa. Padahal saya hanya jualan kopi dan kuakui ada jualan tuak itupun baru baru ini karena banyak permintaan supir angkot katanya bisa mencegah virus corona, makanya saya jual beberapa botol tuak", kata Lamria.
Foto: Lamria Manullang