FPI Sedekah Bantu Peserta Aksi Bela Islam 411 Yang Tertinggal Bus Dan Para Tukang Sapu, Masya Allah


Selasa, 7 April 2020

Faktakini.net, Jakarta - Umat Islam itu satu tubuh, harus saling sayang menyayangi dan tolong menolong.

Rasulullah SAW bersabda, ''Salah seorang di antara kamu sekalian tidaklah sempurna imannya sebelum ia mencintai saudaranya sebagaimana ia mencintai dirinya sendiri.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Karena eratnya kesatuan sesama kaum Muslim ini, Rasulullah bersabda, ''Perumpamaan orang-orang yang beriman di dalam saling mencintai, saling menyayangi dan mengasihi adalah seperti satu tubuh, bila ada salah satu anggota tubuh mengaduh kesakitan, maka anggota-anggota tubuh yang lain ikut merasakannya, yaitu dengan tidak bisa tidur dan merasa demam.'' (HR Bukhari dan Muslim).

Karena itulah saat umat Islam ada yang mengalami kesulitan karena tertinggal Bus dan kehabisan ongkos untuk pulang usai mengikuti Aksi Bela Islam 411 di tahun 2016 lalu, ia tak perlu mengemis kemana-mana karena umat Islam yang lainnya akan langsung memberikan bantuan.

Hal itu lah yang dilakukan oleh Juru bicara Front Pembela Islam (FPI), Haji Munarman yang memberikan sejumlah uang pada beberapa umat Islam yang tertinggal dari Bus rombongannya, di akhir unjuk rasa anti penistaan agama Islam yang berlangsung sejak Jum'at (4/11/2016). "Itu uang buat yang mau pulang, tapi ketinggalan kelompok," ujar Ustadz Munarman pada Tempo di depan gerbang Gedung MPR/DPR, Jalan Gatot Subroto, Jakarta Pusat, Sabtu pagi, 5 November 2016.

Sebagaimana diketahui, karena yang dinistakan oleh Ahok adalah Al-Qur'anul karim, kitab sucinya umat Islam, maka yang marah pada Ahok bukan hanya umat Islam di Jakarta tetapi di berbagai daerah. Dan mereka pun turut menghadiri aksi unjuk rasa untuk menuntut Ahok penista agama diproses hukum.

Unjuk rasa berakhir sekitar pukul 04.00 WIB, Sabtu dinihari. Demonstrasi selesai lantaran tercapainya sejumlah kesepakatan antara perwakilan demonstran dan para petinggi MPR/DPR.

Ustadz Murnaman menegaskan FPI tak membayar siapa pun untuk ikut serta dalam unjuk rasa yang melibatkan puluhan ribu massa dari banyak daerah.

Adapun uang yang diberikannya itu digunakan untuk mengurus sejumlah demonstran yang terpisah dari kelompok, dan kesulitan kembali ke daerah masing-masing. "Jadi mereka (demonstran) kita urus. Jangan ada kesan kami membayar," ujarnya.

Saat mengatur skenario kepulangan massa di depan gerbang Gedung DPR, Ustadz Munarman pun terlihat memberikan uang Rp 100 ribu pada seorang tukang sapu. "Itu sedekahlah," ujarnya.

Ustadz Munarman tak banyak berkomentar mengenai sumber uang yang dibagikannya itu. "Dari sumbangan, sifatnya kemanusiaan," katanya sebelum masuk ke mobilnya.

Para demonstran dari luar DKI Jakarta diberi difasilitasi bus untuk pulang. Tak hanya bus yang disediakan pihak DPR, ada bus Transjakarta, dan bus polisi yang dipakai untuk mengantar kelompok demonstran.

Adapun hal yang disepakati di akhir unjuk rasa tersebut, antara lain terkait dengan janji pihak MPR dan Komisi Hukum DPR mengawasi pengusutan dugaan penistaan agama, yang melibatkan Ahok. Akhirnya di pengadilan Ahok kemudian divonis dua tahun penjara karena telah terbukti menistakan agama Islam.

Sumber: tempo.co