Klaster Terbesar Penyebaran COVID-19 Di AS Ternyata di Pabrik Babi Milik Cina



Kamis, 23 April 2020

Faktakini.net, Jakarta - Pada 15 April lalu, Smithfield, sebuah pabrik pengolahan daging babi terbesar di dunia di South Dakota, Amerika Serikat akhirnya ditutup.

Pabrik yang dimiliki oleh perusahaan China WH Group Ltd, dengan CEO, taipan Wan Long itu ditutup karena tekanan dari Kantor Gubernur South Dakota, dengan alasan menjadi tempat penularan Virus Corona (COVID-19) tertinggi di Amerika Serikat, dengan 644 kasus di antara karyawan Smithfield dan orang yang kontak dengan mereka.

Secara keseluruhan, infeksi di Smithfield terdiri dari 55% kasus di negara bagian itu, melebihi negara bagian lain berdasarkan kasus per kapita. Tempat ini menjadi klaster penularan tertinggi.

Seperti dilaporkan BBC, infeksi virus corona di pabrik pengolahan daging babi itu menyebar cepat seperti layaknya kebakaran semak.

Banyak pihak mempertanyakan apa yang dilakukan oleh perusahaan itu untuk melindungi para karyawan mereka dari wabah.

Smithfield adalah pabrik pengolahan daging babi, Smithfield Foods, yang terletak di kota Sioux Falls, South Dakota.

Pabrik delapan lantai itu terletak di tepi Sungai Big Sioux, dan merupakan produsen pengolahan daging babi terbesar di dunia.

Dalam kapasitas penuh, pabrik itu dapat mengolah 19.500 ekor babi per hari, menjadi daging cincang, daging asap, hotdog dan bentuk olahan lain. Pabrik itu mempekerjakan 3.700 karyawan.

Sebagian besar karyawan Smithfield adalah imigran dan pengungsi termasuk dari Myanmar, Ethiophia, Nepal, Kongo dan El Salvador. Ada 80 bahasa berbeda yang digunakan di pabrik itu.

Gaji karyawan diperkirakan antara US$14-16 satu jam. Jam kerja mereka biasanya panjang dan mereka harus berdiri di lini produksi, dengan jarak yang sangat dekat antara satu dan yang lain.

sumber: BBC News