Bully FPI, Setelah Tau Klaster Corona Petamburan Di Asrama Kristen Bethel, Buzzer Bungkam!


Jum'at, 17 April 2020




Faktakini.net, Jakarta - Begitu mendengar ada puluhan orang yang terkena virus Covid-19 alias Corona Cina di wilayah Petamburan, bagai cacing kepanasan para buzzer dan musuh-musuh Islam langsung kegirangan.

Seperti biasa kerendahan budi pekerti mereka yang buruk, kembali mereka pertontonkan. Berbagai ucapan sinis, sindiran, caci maki sampai sumpah serapah dan segala hal negatif lainnya langsung mereka lontarkan, karena tau daerah Petamburan identik dengan markas Front Pembela Islam (FPI), ormas kecintaan umat Islam.

Tapi ternyata, faktanya pusat penyebaran virus Corona di Petamburan, tak ada sangkut pautnya dengan Markaz FPI disana. Melainkan berasal dari Asrama Kristen Bethel. Dan seluruh yang terkena virus Corona adalah Mahasiswa Kristen. Maka itu lurah Petamburan menyebutnya sebagai 'Klaster Corona Bethel'.

Maka itu kini Asrama Bethel diisolasi oleh TNI - Polri, supaya para penghuni disitu tak menularkan virus Corona ke warga sekitarnya di wilayah Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.

Para buzzer pun.. Langsung bungkam. Andai bisa dilihat,  begitu mereka mengetahui bahwa sumber penyebaran virus Corona di Petamburan adalah Asrama dan Mahasiswa Kristen Bethel, mungkin ekspresi para buzzer itu seperti monyet ngeden.

Sebagaimana diketahui ebanyak 34 pasien positif corona atau covid-19 di Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat ternyata mahasiswa Kristen.
Mereka tertular di lokasi yang sama yakni Asrama Sekolah Tinggi Teologi (STT) Bethel Indonesia.

Lurah Petamburan Setyanto mengatakan, Asrama Bethel diisolasi dan dijaga ketat pihak TNI-Polri karena menjadi tempat penyebaran Corona.

Ia pun menambahan kasus yang baru terjadi beberapa hari ini masuk dalam klaster Bethel, merujuk asrama yang dihuni para mahasiswa tersebut. Saat ini, dia mengaku, asrama tersebut sudah dijaga TNI-Polri.

"Infonya sekitar 34 mahasiswa yang positif. Semua penghuni tidak diperkenankan keluar dengan alasan agar tidak menularkan ke orang lain. Asrama Bethel saat ini dijaga oleh TNI dan Polri," katanya saat dihubungi, Kamis (16/4/2020).

Setyanto mengatakan, sebanyak 180 mahasiswa penghuni asrama STT Bethel Indonesia diharuskan menjalani karantina mandiri. Seluruh orang yang ada di asrama itu dipastikan menjalani pemeriksaan kesehatan berkala termasuk pemerikaan cepat atau rapid test untuk memastikan terdapat penambahan kembali kasus positif atau tidak.

"Seluruh mahasiswa sudah melakukan rapid test, untuk makan (bertahan hidup sehari-hari) mereka punya dapur sendiri," ujarnya.

Sebelumnya, Kepala Suku Dinas Kesehatan Jakarta Pusat Erizon Safari membenarkan sebanyak 34 orang di Kelurahan Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat positif terinfeksi Covid-19. "Iya ada peningkatan kasus di Petamburan (dengan jumlah 34 orang). Kemungkinan dari satu klaster. Kita sebut klaster Bethel ya," katanya saat dihubungi, Kamis.

Dia memaparkan, pasien positif Covid-19 dalam klaster Bethel itu diduga saling tertular karena berada dalam lingkungan asrama. Kondisi tersebut, Erizon mengaku, memungkinkan banyak terjadi interaksi dalam satu lokasi.

Saat ini keseluruhan pasien yang positif dalam klaster itu diwajibkan melakukan isolasi mandiri di dalam asrama Bethel.

"Otomatis kalau sudah di satu asrama, asramanya diisolasi. Lalu kalau secara klinis pasien bagus enggak semua dirawat di rumah sakit. Kecuali ada gejala klinis yang butuh pemantauan ya baru dibawa ke rumah sakit," tuturnya.

Peningkatan data positif Covid-19 yang terjadi di Kelurahan Petamburan, dia memaparkan, tergolong baru. Erizon mengungkapkan, kasus tersebut baru dilaporkan sekitar 1-2 hari yang lalu.

"Baru satu atau dua hari yang lalu laporannya. Belum lama. Saya juga baru pantau itu. Terjadi peningkatan kasusnya memang belum lama," katanya.

Sumber: detik.com, inews.id