Alihkan Tunjangan ASN Untuk Bansos Corona, Ketegasan Anies Bangkitkan Jiwa Kemanusiaan


Sabtu, 30 Mei 2020

Faktakini.net

Alihkan Tunjangan ASN untuk Bansos Corona, Ketegasan Anies Bangkitkan Jiwa Kemanusiaan

Sungguh mengharukan Gubernur Anies Baswedan meminta kepada aparatur sipil negara (ASN) Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta tak lunglai menghadapi cobaan pandemi. Menurutnya ini adalah saat dimana semua jajarannya bersikap patriotis membela dan melayani warga dengan sepenuh hati.

"Saya perintahkan kepada semua ASN di Pemprov DKI Jakarta untuk bersikap sebagai penyelenggara negara yang kesatria, yang tangguh, yang tabah, yang tak lunglai menghadapi cobaan. Kita berada di garis terdepan. Kita harus beri contoh sikap tangguh," kata Anies di Jakarta, Jumat, 29 Mei 2020. 

Dalam situasi krisis akibat wabah Corona, sejatinya yang dilakukan oleh Anies Baswedan adalah sebuah usaha untuk menyelamatkan orang-orang tidak mampu yang sangat terdampak wabah Covid-19. Ini ada kaitannya dengan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) DKI 2020 Jakarta yang menyusut hingga 53 persen dari Rp 87,9 triliun menjadi Rp 47,2 triliun.

“Belum pernah di dalam sejarah Pemprov DKI Jakarta, kita mengalami penurunan pendapatan sebesar ini, yaitu lebih dari Rp40 triliun,” katanya melalui konferensi video, Jumat (29/5/2020).

Penurunan ini terjadi akibat target penerimaan di sektor pajak merosot tajam, para pengusaha juga mengalami kesulitan di masa pandemi. Sehingga Pendapatan pajak turun dari Rp 50,17 triliun menjadi Rp 22,5 triliun, atau tersisa 45 persen.

Dari pilihan yang sulit itu, jiwa kemanusiaan Anies harus tetap menomorsatukan warga yang paling terdampak, yakni harus tetap memberikan bantuan sosial kepada 1,2 juta rakyat tidak mampu di tengah penurunan pendapatan DKI yang sangat drastis. Salah satu yang dipangkas adalah melalui pos TKD PNS yakni pemotongan 25% dan penundaan 25%, namun gaji PNS DKI tidaklah turun sama sekali, tetap utuh, hanya tunjangannya saja dikurangi seperempat.

Menurut Gubernur Anies, dalam pembahasan beberapa waktu lalu, sempat ada usulan agar bansos seperti KJP (Kartu Jakarta Pintar) dan bantuan-bantuan lain dipangkas 50 persen. Tujuannya agar TKD bagi semua ASN bisa dipertahankan.

Nilai pemotongan bansos itu kira-kira Rp 2 triliun, sama dengan 25 persen anggaran TKD para PNS. Namun pihaknya kemudian memilih untuk tak memotong anggaran bansos tetapi anggaran TKD.

"Pilihannya adalah uang rakyat sebesar Rp 2 triliun itu diterima oleh 63 ribu ASN atau diterima 1,2 juta rakyat prasejahtera di Jakarta. Kami pilih untuk memberikan Rp 2 triliun itu bagi rakyat prasejahtera di Jakarta," ujar dia.

Selain itu, sebagai gambaran mengapa Gubernur dalam situasi sulit memprioritaskan rakyat kurang mampu yang terdampak Covid-19 adalah selama ini ASN DKI Jakarta bagaimanapun telah mendapatkan take home pay (gaji) yang jauh lebih tinggi dari rata-rata ASN. Namun saat ini Bukan gaji pokok pula yang dipotong. Hanya TKD-nya saja. Selain itu Pemprov DKI Jakarta juga telah mengupayakan penundaan pembayaran kredit di Bank DKI agar ASN yang memiliki hutang bank tetap bisa bernapas lega.

Ada lambang garuda di dada setiap ASN yang harus dibuktikan dengan komitmen dan keperpihakan yang jelas dalam melayani masyarakat.

"Didepan baju seragam kita ada simbol Abdi Negara ini bukan sekedar ornamen seragam, simbol ini adalah wujud sikap kita," kata sang Gebernur.

Dan ini adalah saatnya. Maka perintah Gubernur Anies jelas, agar ASN DKI Jakarta tetap bekerja keras dan menjaga komitmen untuk membantu pemulihan Jakarta dari wabah Covid-19. Gubernur Anies pun tak lupa memberikan semangat dan motivasi bagi seluruh ASN DKI agar tetap kuat.

"Tunjukan di depan keluarga di depan kolega di depan warga semua, dalam kondisi penuh cobaan seperti ini ASN Pemprov DKI Jakarta Tangguh!" Seru Anies.

Perlu juga diketahui bahwa Gubernur Anies memastikan tidak akan ada penghentian tenaga bantuan PJLP. Pemprov DKI tetap menjaga peran para petugas PJLP yang dalam kondisi pandemi termasuk salah satu pihak paling membutuhkan perhatian.

"Tapi semua tenaga kerja yang mengabdi untuk Pemprov DKI, termasuk 120 ribu tenaga PJLP kontraknya tidak dihentikan, pemprov tetap menjaga peran sebagai pemberi lapangan kerja bagi rakyat di Jakarta," tegasnya!

Kepemimpinan di situasi krisis seperti sekarang justru membuat publik makin sadar Bahwa Anies Baswedan benar-benar sosok yang bukan hanya kharismatik dan cerdas, tapi keberpihakannya sangat nyata dan jelas untuk warganya. Salut!

Ditulis oleh Denny Suradi, Netizen.