Diinterogasi Di Polsek Jonggol, Pencuri HP Ngaku: Saya Bukan Anggota FPI, Saya Minta Maaf
Selasa, 5 Mei 2020
Faktakini.net, Jakarta - Setelah diinterogasi di Polsek Jonggol di dalam tahanan, Herman alias Fidel alias si Pedet pelaku pencurian di Jonggol akhirnya mengakui bahwa dia bukan anggota FPI, dan kaos FPI yang ia pakai dibeli saat sebuah acara tabligh Akbar.
Herman kemudian meminta maaf kepada FPI, Ulama, Habaib dan umat Islam atas ulahnya yang telah merusak nama baik FPI.
"Saya Herman alias Fidel, demi Allah saya bukan anggota FPI, baju FPI itu saya beli di acara Tabligh Akbar karena memang dijual bebas, saya mohon maaf yang sebesar-besarnya kepada keluarga besar FPI dan seluruh umat Islam karena saya telah mencoreng nama baik FPI", pengakuan Herman dalam video yang beredar luas.
Sebelumnya pada hari Ahad sore (3/5/2020) sempat viral video tentang pencurian HP di Alfamart perumahan AL, Sukamanah Jonggol, Bogor, Jawa Barat.
Dalam video tersebut terlihat saat penangkapan pelaku mengenakan kaos bertuliskan FPI, Ketua DPC FPI Jonggol Ustadz Syaefulloh langsung menegaskan bahwa pelaku bukan anggota FPI dan tidak terkait dengan FPI khususnya FPI Jonggol.
"Diketahui bahwa orang yang diduga melakukan Pencurian HP itu adalah seorang pemuda atas nama Herman alias Pedet yang tinggal di daerah Maduhur, Sukamanah, Jonggol, Kabupaten Bogor, dan berprofesi sebagai pengangguran. Sedangkan kaos FPI semacam itu memang dijual bebas dan bisa dibeli dimana-mana", ujar Ustadz Syaefulloh kepada Redaksi Faktakini.net
Dan pelaku saat melakukan aksinya dan terlihat melalui kamera CCTV ternyata tidak sedang memakai kaos FPI.
Saat ini Herman alias Fidel alias Pedet terduga pelaku Pencurian HP sudah diamankan di Polsek Jonggol, Kabupaten Bogor, dan pihak DPC FPI Jonggol sudah melakukan klarifikasi kepada pihak kepolisian.
Sebagai Ormas Islam yang aktif dalam kegiatan sosial kemanusiaan dan menegakkan amar ma'ruf nahi munkar, ormas Front Pembela Islam (FPI) sangat populer dan dicintai umat Islam, sehingga kaos serta berbagai atribut FPI banyak dijual bebas dimana-mana dan cukup laku keras.
Karena itu untuk FPI sendiri kini dirasa perlu untuk menertibkan penjualan kaos dan atribut FPI, karena khawatir dipakai oleh orang diluar FPI atau oknum-oknum yang tidak bertanggung jawab, apalagi bila dilakukan oleh pihak yang memang sengaja ingin memfitnah FPI.
Apabila kita melihat tayangan berita tentang pelaku kriminal di televisi, semisal acara Patroli, Buser dan lainnya, memang sering kita lihat pelaku ada yang mengenakan kaos klub-klub sepakbola terkenal seperti Real Madrid, Barcelona, Liverpool dan lainnya, atau kaos bergambar partai bahkan bergambar Jokowi dan Prabowo. Padahal Jokowi atau Prabowo sendiri pasti tidak terkait dan tidak tau menau dengan tindakan pelaku kriminal tersebut.
Memang itulah resiko jadi orang, klub sepakbola atau organisasi terkenal yang kaos dan atributnya dijual bebas, sehingga banyak orang yang memakainya termasuk kaos dan atribut FPI.