Eks Kontributor Majalah Playboy Diangkat Jadi Dirut TVRI, Ini Tanggapan Sekum FPI



Jum'at, 29 Mei 2020

Faktakini.net, Jakarta - Penolakan masyarakat khususnya umat Islam Islam atas pelantikan Iman Brotoseno eks kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia sebagai Direktur Utama TVRI, terus meluas.

Media sosial belakangan menggaungkan tagar #BoikotTVRI karena menyesalkan penunjukan Iman sebagai pemimpin TVRI.

Publik mempertanyakan integritas Iman dengan menilik rekam jejak digital, mulai dari bekas profesinya sebagai kontributor majalah dewasa Playboy dan beberapa pembahasannya tentang bokep di akun pribadinya.

Sekretaris Umum DPP FPI Haji Munarman pun mengkritik pengangkatan Iman Brotoseno, sosok yang jelas tidak pantas dijadikan panutan ini.

Berikut ini pernyataan Ustadz Munarman yang diterima oleh Redaksi Faktakini.net, Jum'at (29/5/2020).

Terkait dengan penangkatan dirut TVRI yang baru, perlu untuk menjadi perhatian para ulama dan rakyat Indonesia keseluruhan.

Pengangkatan seorang yang terlalu sering menarasikan pornografi dan pornoaksi sebagai sesuatu yang lumrah jelas merupakan kebijakan yang bertentangan dengan nilai ketuhanan dan kemanusiaan serta keberadaban sebagaimana terkandung dalam Pancasila yang menjadi acuan penyelenggaraan negara.

Kita bisa saksikan, makin hari kebijakan yang dibuat oleh rezim zhalim ini makin terang benderang kezhalimannya.

Pertanyaan yang harus diajukan dalam masalah pengangkatan Dirut TVRI ini adalah, Apa TVRI mau dijadikan kanal film porno maksud rezim zhalim ini..?

Rezim ini dalam berbagai kebijakannya sudah banyak merugikan rakyat dan negara. Sudahlah tidak melindungi nyawa rakyat dengan mengeluarkan kebijakan serampangan soal penanganan pandemi, bikin konser nyanyi nyanyi untuk tanggulangi pandemi, lalu buat UU yang menjadikan sistem ketatanegaraan totalitarianisme dengan UU No. 2 Tahun 2020 tentang kebijakan ekonomi yang memberangus fungsi legislatif dan yudikatif.

Lalu sekarang, lembaga milik publik TVRI pengelolaannya diserahkan ke orang yang tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas dan visinya rusak.

Makin lama memang makin hancur negara ini dibuat oleh orang orang yang sering mengaku paling Pancasila.

Ini sudah jadi negara terserah dan suka suka mereka saja sepertinya. Dianggap negara ini hanya milik nenek moyangnya barangkali.

Foto: Screenshot salah satu status memalukan Iman Brotoseno