Iman Brotoseno Dijadikan Dirut, FPI: TVRI Mau Jadi Kanal Film Porno?




Jumat, 29 Mei 2020

Faktakini.net, Jakarta - Penolakan masyarakat khususnya umat Islam Islam atas pelantikan eks kontributor majalah dewasa Playboy Indonesia, Iman Brotoseno, sebagai Direktur Utama TVRI, terus meluas.

Front Pembela Islam (FPI) pun mengkritik pemerintah atas pengangkatan sosok yang jejak digital nya banyak terkait pornografi itu.

Sekretaris Umum FPI Haji Munarman mempermasalahkan rekam jejak Imam di majalah Playboy Indonesia. Seperti diketahui, pada 2006 FPI menggeruduk kantor majalah dewasa itu karena dinilai menyebarkan pronografi.

"Makin hari kebijakan yang dibuat oleh rezim zalim ini makin terang-benderang kezalimannya. Apa TVRI mau dijadikan kanal film porno?" kata Munarman lewat pesan singkat kepada CNNIndonesia.com, Jumat (29/5).

Ustadz Munarman mengatakan pemerintah setiap hari melakukan kebijakan yang melukai hati rakyat. Pertama, pemerintah melakukan kebijakan serampangan dalam menangani pandemi corona, kata Ustadz Munarman.

Kemudian, pemerintah melukai publik dengan menggelar konser tanpa social distancing saat rakyat harus tinggal di rumah. Lalu sekarang, lembaga penyiaran publik diisi eks kontributor majalah dewasa.

"Lalu sekarang, lembaga milik publik TVRI pengelolaannya diserahkan ke orang yang tidak punya kompetensi, tidak punya kapasitas, dan visinya rusak," tuturnya.

"Makin lama memang makin hancur negara ini dibuat," imbuhnya.

Penunjukan Iman Brotoseno menuai polemik dan penolakan di masyarakat. Media sosial belakangan menggaungkan tagar #BoikotTVRI karena menyesalkan penunjukan Iman sebagai pemimpin TVRI.

Publik mempertanyakan integritas Iman dengan menilik rekam jejak digital, mulai dari bekas profesinya sebagai kontributor Playboy dan beberapa pembahasannya tentang bokep.

Iman sendiri mengakui rekam jejaknya sebagai kontributor majalah Playboy Indonesia. Dia bekerja di majalah itu pada 2006-2008 sebagai penulis artikel penyelaman.

Iman mengklaim Playboy Indonesia berbeda dengan versi luar negeri. Dia bilang majalah itu juga banyak mewawancarai tokoh nasional.

"Tentunya hal ini tidak menghilangkan integritas penulis dan tokoh yang bersangkutan, karena substansinya tidak terkait pornografi," tulis Iman dalam keterangan tertulis yang diterima CNNIndonesia.com dari Ketua Dewas TVRI Arief Hidayat, Jumat (29/5).

Sumber: cnnindonesia.com