Selamat Jalan Sang Permata Surga, Mufti Tarim Habib Ali Masyhur Bin Muhammad Bin Hafidz BSA


Selasa, 26 Mei 2020

Faktakini.net

*SELAMAT JALAN, SANG PERMATA SURGA*

ISLAM SEDANG BERDUKA, mngkin itulah ungkapan paling tepat utk menggambarkan kepergian "Sang Permata Surga" ,  Mufti Tarim Al Alim Al Allamah AnNassaabah Sidi Alhabib Ali Masyhur bin al habib Muhammad bin Hafidz, guru kami, guru dari para guru kami, guru, saudara yg sekaligus menjadi ayah bagi guru kami Habib Umar bin Hafidz.

Contoh sempurna dari kesungguhan, kesederhanaan, zuhud, tawadhu', dan keindahan islam dalam setiap ajarannya.

Saya masih ingat dg jelas, sayyid Hamid putra habib Umar pernah bercerita,  pada saat Syeikh Muhammad Said ramadhan Al buthy berziarah di Tarim dan menunaikan shalat Dhuhur dan Ashar di Darul Musthafa, selesai shalat beliau habib Masyhur "Sang Mufti Tarim" langsung bergegas keluar unt mengambilkan dan memakaikan sepatu syeikh buty.

Saya juga masih teringat dalam banyak majelis beliau seringkali meriwayatkan hadits

 'أَحبُّوا اللهَ لما يغذُوكمْ بهِ منْ نعمِهِ، وأَحبُّوني لحبِّ اللهِ، وأَحبُّوا أهلَ بيتِي لحبِّي".

"Cintailah Allah karena nikmat yg telah di anugerhkan kpd kalian, cintailah aku (nabi), karena Allah, dan cintai Ahli baitku karena aku".

tpi yg sempat membuat saya heran, walaupun tidak banyak disadari oleh sebagian orang, beliau hampir tak pernah mambaca hadits tsb secara lengkap, bagian akhir yg menganjurkan kecintaan thd ahlil bait selalu ditinggalkan.

Sampai akhirnya pernah Sayyid Hamid bercerita pada saya bahwa habib masyhur memang sengaja meninggalkan bagian akhir hadits tsb krn tawadhu', dan krn memang beliau sama sekali tidak ingin mengungkit apa yg menjadi haknya sebagai seorang ahlil bait atau bahkan mungkin salah satu Imam ahlil bait di zamannya.

Semua tahu, beliau telah menghabiskan setiap hembusan nafasnya utk islam dan penghambaan total terhadap Tuhannya.

Dan semua menyaksikan, walaupun badannya telah agak lemah  dimakan usia tetapi hatinya yg kuat terus memaksanya utk tetap bahkan semakin istiqamah dalam berbagai kegiatan keilmuan dan ibadah yg bahkan mngkin jika rutinitas hariannya dibagi utk puluhan pemuda seperti kami mngkin kami tidak akan sanggup menjalankannya, tpi beliau telah rutin dan terlihat begitu santai menunaikannya selama puluhan tahun.

Andai saja, beliau hidup 1000 tahun yg lalu, mngkin kita akan banyak menemukan namanya di sebutkan oleh Imam ghazaly dalam ihya'nya, ataupun adz dzahaby dalam kitab siyar-nya.

Sudah tak terhingga kabilah dan suku yg berselisih bahkan hmpir saling menumpahkan darah telah didamaikannya.

Contoh paling hebat dari seorang guru.
Saya pernah mendengar beberapa guru kami berkata, "Kalau saja keledai mau belajar dan mengaji kepadanya, maka keledaipun akan paham dan menjadi alim".

Sudah tak terhitung syeikh dan mufti dari berbagai penjuru dunia yg telah menimba ilmu darinya.

Beliau adalah salah satu pemilik sanad ilmu tertinggi di Tarim.
Mngkin 4 tahun saya mengaji Bukhari dan minhaj thalibin kpd beliau adalah termsuk waktu paling berharga dan barakah yg pernah ada dalam hidup saya.

Manusia mulia yg telah meninggalkan kita, mngkin  (الله أعلم)   krn Allah telah begitu lama merindukannya.
Walaupun raganya telah meninggalkan kita tpi ilmu dan kebaikannya akan tetap bertahan di hati para pecintanya.

"Dan semoga saja, Allah menuntun kami utk mengikutu jejaknya, sehingga nanti بفضل الله ورحمته kami layak utk bersandig bersamanya di surga".
 له الفاتحة.
---------------------------------------------------
Di tulis oleh ustadz saya semasa di tarim Ust. Ahmad khoiron hasan hanafi, Jember 26 mei 2020.