Terang-Terangan! Dadang Christanto Ucapkan Selamat Ulang Tahun PKI


Ahad, 31 Mei 2020

Faktakini.net, Jakarta - Sinyalemen bahwa PKI mulai bangkit, dan pendukung serta simpatisannya di Indonesia mulai membanggakan diri, nampak semakin terasa.

Keberadaan PKI yang masih abu-abu itu justru kembali ditegaskan Dadang Christianto masih ada dan eksis di Indonesia.

Seniman asal Indonesia itu mengunggah potret dirinya yang berdiri berdampingan dengan bendera PKI lewat akun facebooknya pada tanggal 23 Mei 2020 kemarin.

Dalam postingan tersebut, Dadang Christianto mengucapkan selamata ulang tahun ke 100 yang jautuh tepat pada tanggal 23 Mei 2020.

“Selamat Ulang Tahun ke 100 PKI (23 Mei 1920-23 Mei 2020),” tulisnya dalam halaman facebook pada Sabtu (23/5/2020).

Postingan tersebut pun mendapat banyak tanggapan dari amsyarakat.

Satu di antaranya disampaikan oleh Ariel Heryanto, Profesor di The School of Culture, History and Language, Australian National University.

Dirinya menyambut baik peringatan ‘kecil’ yang disampaikan oleh Dadan Christianto lewat status twitternya @ariel_heryanto; pada Sabtu (23/5/2020).

“Terima kasih sudah diingatkan mas Dadang,” tulisnya.

Postingan tersebut pun menuai beragam tanggapan dari masyarakat.

Banyak yang menilai PKI masih tetap ada dan eksis di Indonesia hingga saat ini.

Padahal, PKI telah dinyatakan sebagai partai terlarang di Indonesia oleh Soeharto sebagai Panglima tertinggi di Indonesia pada tanggal 12 Maret 1966.

Pembubaran PKI tersebut ditetapkan lewat keputusan Nomor 1/3/1966 yang menyatakan;

Pertama, membubarkan PKI termasuk semua bagian organisasinya dari tingkat pusat sampai daerah beserta semua organisasi yang seasas/berlindung/bernaung di bawahnya.

Kedua, PKI sebagai organisasi terlarang di seluruh wilayah Republik Indonesia.

Sebagaimana diketahui, peristiwa pemberontakan Gerakan 30 September Partai Komunis Indonesia (G30S/PKI) yang terjadi pada tahun 1965 silam menyakitkan Ibu pertiwi.

Tujuh orang perwira TNI angkatan Darat (AD) serta sejumlah pihak tokoh tewas dalam kejadian keji yang berlangsung selama dua hari, 30 September hingga 1 November 1965 itu
Soeharto yang kala itu masih menjadi Panglima Komando Strategis Cadangan Angkatan Darat (Pangkostrad) ketika itu diangkat menumpas gerakan tersebut.

Presiden Republik Indonesia Sukarno pun melantik Mayjen Suharto menjadi Menteri/Panglima Angkatan Darat di Istana Negara pada 16 Oktober 1965 yang selanjutnya dikabarkan membantai seluruh pendukung PKI pada beberapa bulan setelahnya.

PKI pun selanjutnya dibubarkan, seiring dengan jatuhnya rezim Soekarno.

Peristiwa kelam tersebut terus diulas dan dikenang lewat film G30S/PKI di TVRI selama masa Orde Baru di bawah kepemiminan Presiden Republik Indonesia Soeharto.

Sumber: idtoday.co