Kisah Habib Abdullah Bin Alwi Alhaddad Shohiburrotib
Ahad, 28 Juni 2020
Faktakini.net
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
*IBADAH BELIAU*
Pada masa Bidayahnya ( permulaannya );
setiap malam beliau mengunjungi seluruh masjid di kota Tarim untuk beribadah. Telah lebih 30 tahun lamanya beliau beribadah sepanjang malam. Ketika beliau berada di Bidayahnya, Al-Faqih Abdullah binAbu Bakar Al-Khotib, salah seorang guru Fiqih beliau, berkata :"Aku bersaksi bahwa Syyidi Abdullah Al Haddad berada di Maqom Sayyid ath-Thoifah Junaid.
"Ratib Al Haddad dan Wirdul Lathif ketika beliau berusia 27 tahun, beberapa orang ( Syi'ah ) Zaidiyyah masuk ke Yaman. Para Ulama khawatir akidah masyarakat akan rusak karena pengaruh ajaran para pendatang syi'ah itu. Mereka lalu meminta beliau untuk merumuskan sebuah doa'yang dapat mengokohkan akidah masyarakat dan menyelamatkan mereka dari faham-faham sesat.
Beliau memenuhi permintaan mereka lalu menyusun sebuah doa'yang akhirnya dikenal dengan nama Ratb Al Haddad.
Disamping itu beliau juga merumuskan bacaan dzikir yang dinamainya Wirid al-Lathif.
Ketika berusia 28 tahun, ayah beliau meninggal dunia dan tak lama kemudian ibunya menyusul.
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
📜 *MALAM INI HAUL NYA AL IMAM AL HADDAD RA*
🔸🔶 *SEDIKIT KISAH WAFAT NYA AL IMAM AL HADDAD RA* 🔶🔸
Sempatkanlah baca tahlil untuk beliau kalau tidak sempat, paling tidak bacakan fatihah untuk beliau..!!
📃 - Malam ini tepat dengan malam wafat nya Sayyiduna Al Imam Quthbud Da'wah Wal Irsyad Wa Ghoutsul Ibad Wal Bilad Al Habib Abdullah Bin Alwi Al Haddad Ra / Al Imam Al Haddad Ra ( yaitu malam 7 Dzul Qo'dah )
📃 - Ketika As Syeikh Al Allamah Ahmad Bin Abdul Karim Al Hasawi As Sajjar Ra ( murid Al Imam Al Haddad Ra ) masuk menemui Al Imam Al Haddad Ra pada tanggal 2 Dzul Qo'dah, ia dapati tubuh dan wajah Al Imam Al Haddad Ra sudah lagi tak berdaging, bahkan hanya tinggal kulit dan tulang saja.
Beliau Al Imam Al Haddad Ra dahulu 20 tahun sebelum nya pernah mengatakan kepada putra nya yang bernama " Al Habib Hasan ";
*" اشتهي اني يوم اموت، اموت ولا في جسمي مزعة لحم "*
*" Aku ingin ketika di hari kematianku, aku mati sedangkan tubuhku sudah tak berdaging lagi walaupun hanya secuil "*
📃 - Al Imam Al Haddad Ra ketika di masa sakit nya yang mendekati kewafatan beliau banyak mengucapkan Hadits Nabi Saw;
*" كلمتان خفيفتان على اللسان ثقيلتان في الميزان حبيبتان الى الرحمن سبحان الله وبحمده سبحان الله العظيم "*
Yang arti nya;
*" Dua kalimat dzikir ini ringan untuk di ucapkan di lidah, dan tapi berat ( besar pahala nya ) pada timbangan amal kebaikan, dan sangat di cintai oleh Allah Swt, ya'ni kalimat Subhanaallah Wa Bihamdihi Subhanaallahil Adzim ".*
📃 - Dan dahulu Al Imam Al Haddad Ra di akhir akhir masa sakit nya banyak mengucapkan;
*يا محمد.. يا احمد..*
*" Wahai Muhammad.. Wahai Ahmad.. "*
📃 - Dan dahulu Al Imam Al Haddad Ra di akhir akhir hayat nya banyak mengangkat kedua tangan nya, kemudian beliau letakan di atas dada nya ( seperti gerakan takbirotul ihrom di dalam sholat ), kemudian beliau letakkan kedua tangan nya di atas paha beliau ( seperti duduk tasyahhud di dalam sholat ), sambil menggenggamkan kedua telapak tangan beliau dan mengangkat tasbih.
📃 - Dan di hari ke 40 setelah sakit nya Al Imam Al Haddad Ra di saat umur beliau sudah mencapai 89 tahun kurang 3 bulan, dan di malam selasa 7 Dzul Qo'dah, tahun 1132 H berpulanglah Al Imam Al Haddad Ra ke haribaan Allah Swt di rumah kediaman beliau yang berada di daerah Al Hawi, Tarim, Hadhramaut.
Kewafatan Al Imam Al Haddad Ra tidak di umumkan kecuali setelah fajar, ketika itulah orang orang baru memberitahukan ke masjid masjid di daerah sana dengan kewafatan Al Imam Al Haddad Ra untuk di umumkan dan di bacakan fatihah untuk Al Imam Al Haddad Ra dan juga mengumumkan pelaksanaan sholat jenazah beliau.
Dan kewafatan Al Imam Al Haddad Ra juga tidak di umumkan kepada keluarga beliau dari kalangan wanita dan kalangan kecil, dan jugag kepada salah seorang siapapun dari jama'ah Al Hawi kala itu kecuali setelah mereka melaksanakan sholat subuh, putra beliau yang bernama " Al Habib Alwi " ketika itu ikut sholat subuh bersama mereka, selesai sholat subuh putra beliau " Al Habib Alwi " mengakatan kepada orang yang biasa membaca tartibul fatihah;
*" اقرإ الفاتحة لحبيبك..!! "*
*" Bacakan fatihah untuk kekasihmu ( Al Imam Al Haddad Ra )..!! "*
Maka ketika itulah orang orang yang ada di dalam masjid berteriak menangis, dan ketika para wanita yang ada di dalam rumah rumah mendengar suara tangisan para jama'ah yang ada di dalam masjid, maka mereka pun seluruh nya ikut menangis.
Kemudian barulah mulai orang orang bertakziyah ke tempat rumah kediaman Al Imam Al Haddad Ra di Al Hawi, Tarim, sampai masjid, loteng, tangga, teras dan seluruh tempat yang ada di sekitar rumah kediaman Al Imam Al Haddad Ra di penuhi oleh orang orang yang bertakziyah.
Dan di waktu dhuha barulah jenazah beliau di mandikan oleh putra beliau yang bernama " Al Habib Hasan " dan di bantu oleh saudara ipar nya.
Dan setelah sholat asar, baru jenazah beliau di sholatkan, kemudian jenazah beliau di bawa dengan keranda, dan orang orang banyak berebut / berlomba lomba untuk membawa keranda Al Imam Al Haddad Ra, dan tidaklah sampai maqbarah nya ( Zanbal, Tarim ) kecuali hampir mendekati waktu maghrib karena banyak nya orang orang yang berdesakan, dan setelah terbenam nya matahari barulah selesai jenazah beliau di kebumikan.
Kemudian orang orang memasang tempat berteduh ( semacam tenda ) di atas makam beliau, yang mana tenda tersebut dulu nya di pakai oleh Al Imam Al Haddad Ra ketika berziarah ke makam Nabi Allah Hud As, dan orang orang yang membaca Al Qur'an berada di bawah tenda itu, karena memang sudah menjadi kebiasaan penduduk Hadhramaut membaca Al Qur'an di makam ( makam seorang yang baru meninggal dunia ) selama 3 hari.
Dan bergilir nya waktu malam dan siang masih saja banyak para peziarah makam beliau, yaitu orang orang yang tidak mendapati pelaksanaan sholat jenazah beliau sehingga mereka melaksanakan sholat di makam beliau kemudian mendoakan beliau dan ikut bela sungkawa.
📃 - Adapun tentang tempat makam Al Imam Al Haddad Ra sebagaimana yang di beritakan oleh As Sayyid Ali Aidid, bahwasanya As Sayyid Ali Aidid ini dulu pernah menemani Al Imam Al Haddad Ra di saat beliau menziarahi pemakaman Zanbal, Tarim, dan itu sudah beberapa tahun yang telah lalu sebelum Al Imam Al Haddad Ra wafat, tatkala Al Imam Al Haddad Ra keluar dari Gubbah Makam Al Habib Al Imam Al Quthub Abdullah Bin Abubakar Al Aydrus Al Akbar Ra beliau melangkah beberapa langkah ke suatu tempat yang saat sekarang menjadi tempat makam beliau, kemudian beliau berhenti di tempat tersebut seraya mengucapkan;
*" بسم الله رب انزلني منزلا مباركا وانت خير المنزلين "*
Yang arti nya;
*" Dengan menyebut nama Allah, Wahai Tuhan, tempatkanlah aku di rumah yang di berkahi, dan engkaulah sebaik baik pemberi tempat "*
📚Referensi kitab;
Tarjamatul Imam Al Haddad Mujaddid Al Qornits Tsani Asyar Al Hijri.
📝Karya;
Dr. Musthofa Hasan Al Badawi
📄Halaman;
( 172 )
: يا حبيبنا وقدوتنا عبد الله الحداد ..
نحبكم ولو لم نرى وجهكم منذ صغيرنا
ونسأل الله ليلقينا بكم ولو فى منامنا ،
وعسى الله ان يجمعنا معكم فى دار البقاء
Wahai Habib kami ...
Wahai panutan kami ...
Habib Abdullah Al- Haddad ...
Kami mencintaimu walaupun kami tidak melihat wajahmu sejak kecil kami ...
Dan kami memohon kepada Allah Swt agar Allah Swt mempertemukan kami dengan mu walau hanya dalam tidur kami ...
Dan semoga Allah swt mengumpulkan kami bersamamu di rumah kekekalan ...
آمين يارب العالمين ... 🌹
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
_NASAB AL HABIB ABDULLAH BIN ALWI AL HADDAD_
Habib Abdullah bin Alwi bin Muhammad bin Ahmad bin Abdullah bin Muhammad bin Alwi bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Abu Bakar bin Ahmad bin Muhammad bin Abdullah bin Al Faqih Ahmad bin Abdurrahman bin Alwi'Ammil Faqih bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib Marbat bin Sayyidina Al- Imam Kholi Qosam bin Sayyidina Alwi bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Shohib As- Shouma'ah bin Sayyidina Al-Imam Alwi Shohib Saml bin Sayyidina Al- Imam Ubaidillah Shohibul Aradh bin Sayyidina Al-Imam Muhajir Ahmad bin Sayyidina Al-Imam Isa Ar-Rumi bin Sayyidina Al- Imam Muhammad An-Naqib bin Sayyidina Al-Imam Ali Al-Uraydhi bin Sayyidina Al-Imam Ja'far As- Shodiq bin Sayyidina Al-Imam Muhammad Al-Baqir bin Sayyidina Al-Imam Ali Zainal Abidin bin Sayyidina Al-Imam As-Syahid Syababul Jannah Sayyidina Al- Husein Bin Ali Karromallahu wajhah, zauji fatimah binti Rosulillahi ﷺ
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
Dalam kesempatan lain beliau berkata :"Sesungguhnya aku tidak ingin bercakap-cakap dengan masyarakat, aku juga tidak menyukai pembicaraan mereka, dan tidak peduli kepada siapapun dari mereka. Sudah menjadi tabiat dan watakku bahwa aku tidak menyukai kemegahan dan kemasyhuran. Aku lebih suka berkelana di gurun sahara. Itulah keinginanku; itulah yang kudambakan. Namun, aku menahan diri tidak melaksanakan keinginanku agar masyarakat dapat mengambil manfaat dariku."
Beliau menulis dalam sya'irnya : Bila Allah SWT mengujimu, bersabarlah karena itu haknya atas dirimu. Dan bila ia memberimu nikmat, bersyukurlah. Siapapun mengenal dunia, pasti akan yakin bahwa dunia tak syak lagi adalah tempat kesengsaraan dan kesulitan.
Beliau tidak pernah bergantung pada mahluk dan selalu mencukupkan diri hanya kepada Allah SWT. Beliau berkata :"Dalam segala hal aku selalu mencukupkan diri dengan kemurahan dan karunia Allah SWT. Aku selalu menerima nafkah dari khazanah kedermawanannya.""Aku tidak pernah melihat ada yang benar-benar memberi, selain Allah SWT. Jika ada seseorang memberiku sesuatu, kebaikannya itu tidak meninggikan kedudukannya di sisiku, karena aku mrnganggap orang itu hanyalah perantara saja,"Beliau sangat menyayangi kaum faqir miskin,"Andaikan aku kuasa dan mampu, tentu akan kupenuhi kebutuhan semua kaum faqir miskin. Sebab pada awalnya, agama ini ditegakkan oleh kaum Mukminin yang lemah.""Dengan sesuap makanan tertolaklah bencana."
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
*KELUHURAN BUDI BELIAU*
Dalam kehidupannya, beliau juga mendapat gangguan dari masyarakat lingkungannya, Beliau berkata : Kebanyakan orang, jika tertimpa musibah penyakit atau lainnya, mereka tabah dan sabar; mereka sadar bahwa itu adalah qodho dan qodar Allah SWT. Tetapi jika diganggu orang, mereka sangat marah. Mereka lupa bahwa gangguan-gangguan itu sebenarnya juga qodho dan qodar Allah SWT, mereka lupa bahwa sesungguhnya Allah SWT hendak menguji dan menyucikan jiwa mereka.
Rasulullah bersabda :"Besarnya pahala tergantung pada beratnya ujian. Jika Allah SWT mencintai suatu kaum, ia akan menguji mereka. Barang siapa ridho, ia akan memperoleh keridhoannya; barang siapa tidak ridho, Allah SWT akan murka kepadanya."
( HR Thabrani dan Ibnu Majah )
Habib Abdullah juga menjadikan Ratib Al-Atthas karya gurunya, Habib Umar bin Abdurrahman Al- Atthas sebagai rujukan. Ketika seseorang datang minta ijazah atau izin mengamalkan Ratib Al- Haddad; beliau berkata :"Bacalah Ratib Guruku, kemudian baru Ratibku"Ini merupakan cermin bagaimana seorang murid menghormati gurunya, meski karyanyalah yang lebih populer.
Habib Abdullah tidak pernah menyakiti hati orang lain, apabila beliau terpaksa harus bersikap tegas, beliau kemudian segera menghibur dan memberikan hadiah kepada orang yang ditegurnya. Beliau berkata :"Aku tak pernah melewatkan pagi dan sore dalam keadaan benci dan iri pada seseorang!"Dalam mengarungi bahtera kehidupan, beliau lebih suka berpegang pada hadits Rasulullah SAW :
"Orang beriman yang bergaul dengan masyarakat dan sabar menanggung gangguannya, lebih baik daripada orang yang tidak bergaul dengan masyarakat dan tidak pula sabar menghadapi gangguannya."
( HR Ibnu Majah dan Ahmad)
Dalam Ad- Durrul Mandzum, misalnya beliau menulis :"Dalam bait-bait yang aku tulis ini, terdapat berbagai ilmu yang tidak yang tidak ada dalam kitab lainnya. Maka barang siapa membacanya secara rutin, lalu berpegang teguh kepadanya, cukup sudah baginya."
Ada keyakinan di kalangan sebagian kaum muslimin, membaca karya Habib Abdullah bisa mendapatkan manfaat besar, yaitu keselamatan, bukan hanya bagi pembacanya, melainkan juga masyarakat sekitarnya. Sebagai Mujaddid Abad ke 11 H. Penganut Mazhab Syafi'i, khususnya di Yaman, berkeyakinan bahwa Habib Abdullah bin Alwi Al Haddad adalah Mujaddid ( pembaharu )abad 11 H. pendapat ini diutarakan oleh Ibnu Ziyad, seorang Ahli Fiqih terkemuka di Yaman yang fatwa-fatwanya disejajarkan dengan tokoh-tokoh Fiqih seperti Imam Ibnu Hajar dan Imam Ramli. Seseorang pernah menggambarkan kedudukan beliau dengan ungkapan yang indah,yaitu:"Dalam Dunia Tasawuf Imam Ghazali ibarat pemintal kain, Imam Sya'rani ibarat tukang potong dan Sayyid Abdullah bin Alwi Al Haddad adalah penjahitnya."
Beberapa Ulama memberinya beberapa gelar, seperti :
* Syaikhul Islam ( Rujukan utama keislaman )
* Fardul A'lam ( Orang teralim )
* Al-Quthbul Ghauts ( Wali tertinggi yang bisa menjadi wasilah pertolongan )
* Al-Quthbud Da'wah wal-Irsyad ( Wali Tertinggi yang memimpin Dakwah )
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
*PENDAPAT ULAMA TENTANG BELIAU*
Al-Arifbillah Quthbil Anfas Al- Imam Habib Umar bin Abdurrohman Al-Athos ra. mengatakan,"Al-Habib Abdullah Al-Haddad ibarat pakaian yang dilipat dan baru dibuka di zaman ini, sebab beliau termasuk orang terdahulu, hanya saja ditunda kehidupan beliau demi kebahagiaan umat dizaman ini ( abad 12 H ).
Al-Imam Arifbillah Al-Habib Ali bin Abdullah Al-Idrus ra. mengatakan,"Sayyid Abdullah bin Alwy Al- Haddad adalah Sultan seluruh golongan Ba Alawy"
Al-Imam Arifbillah Muhammad bin Abdurrohman Madehej ra. mengatakan,"Mutiara ucapan Al- Habib Abdullah Al-Haddad merupakan obat bagi mereka yang mempunyai hati cemerlang sebab mutiara beliau segar dan baru, langsung dari Allah SWT.
Di zaman sekarang ini kamu jangan tertipu dengan siapapun, walaupun kamu sudah melihat dia sudah memperlihatkan banyak melakukan amal ibadah dan menampakkan karomah, sesungguhnya orang zaman sekarang tidak mampu berbuat apa-apa jika mereka tidak berhubungan (kontak hati) dengan Al-Habib Abdullah Al- Haddad sebab Allah SWT telah menghibahkan kepada beliau banyak hal yang tidak mungkin dapat diukur."
Al-Imam Abdullah bin Ahmad Bafaqih ra. mengatakan,"Sejak kecil Al-Habib Abdullah Al-Haddad bila matahari mulai menyising, mencari beberapa masjid yang ada di kota Tarim untuk sholat sunnah 100 hingga 200 raka'at kemudian berdoa dan sering membaca Yasin sambil menangis.
Al-Habib Abdullah Al-Haddad telah mendapat anugrah ( fath ) dari allah swt sejak masa kecilnya".
Sayyid Syaikh Al-Imam Khoir Al- Diin Al-Dzarkali ra. menyebut Al- Habib Abdullah Al-Haddad sebagai fadhillun min ahli Tarim (orang utama dari Kota Tarim).
Al-Habib Muhammad bin Zein bin Smith ra. berkata,"Masa kecil Al- Habib Abdullah Al-Haddad adalah masa kecil yang unik. Uniknya semasa kecil beliau sudah mampu mendiskusikan masalah- masalah sufistik yang sulit seperti mengaji dan mengkaji pemikiran Syaikh Ibnu Al-Faridh, Ibnu Aroby, Ibnu Athoilah dan kitab-kitab Al- Ghodzali. Beliau tumbuh dari fitroh yang asli dan sempurna dalam kemanusiaannya, wataknya dan kepribadiannya".
Al-Habib Hasan bin Alwy bin Awudh Bahsin ra. mengatakan,"Bahwa Allah telah mengumpulkan pada diri Al- Habib Al-Haddad syarat-syarat Al- Quthbaniyyah."
Al-Habib Abu Bakar bin Said Al- Jufri ra. berkata tentang majelis Al-Habib Abdullah Al-Haddad sebagai majelis ilmu tanpa belajar (ilmun billa ta'alum) dan merupakan kebaikan secara menyeluruh. Dalam kesempatan yang lain beliau mengatakan,"Aku telah berkumpul dengan lebih dari 40 Waliyullah, tetapi aku tidak pernah menyaksikan yang seperti Al-Habib Abdullah Al- Haddad dan tidak ada pula yang mengunggulinya, beliau adalah Nafs Rohmani, bahwa Al-Habib Abdullah Al-Haddad adalah asal dan tiada segala sesuatu kecuali dari dirinya". Seorang guru Masjidil Harom dan Nabawi.
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
*KARYA2 BELIAU*
1. An Nashoihud Diniyyah wal Washoyal Imaniyyah
2. Ad Da'watut Tammah wat Tadzkiratul'Ammah
3. Risalatul Mu'awanah wal Muzhoharah wal Muazaroh
4. Al Fushul'Ilmiyyah
5. Sabilul Iddikar
6. Risalatul Mudzakaroh
7. Risalatu Adabi sulukil Murid
8. Kitabul Hikam
9. An Nafaisul'Uluwiyah
10. Ithafus Sail Bijawabil Masail
11. Tatsbitul Fuad
12. Risalah Shalawat ; diantaranya Shalawat Thibbil Qulub ( Allahumma shalli'ala sayyidina Muhammadin thibbil qulubi wadawa-iha, wa'afiyati abdani wa syifa-iha, wanuril abshari wadliya-iha, wa'ala alihi washahbihi wasalim.)
13. Ad-Durul Mandzum (kumpulan puisi )
14. Diwan Al-Haddad (kumpulan puisi )
Karya-karya beliau sarat dengan inti sari ilmu syari'at, adab islami dan tarekat, penjabaran ilmu hakikat, menggunakan ibarat yang jelas dan tata bahasa yang memikat. Semuanya ditulis dengan bahasa yang mudah dipahami. Berisi ajaran tasawuf murni.
Beliau berkata :"Aku mencoba menyusunnya dengan ungkapan yang mudah, supaya dekat dengan pemahaman masyarakat, lalu kugunakan kata-kata yang ringan, supaya segera dapat dipahami dan mudah dimengerti oleh kaum khusus maupun awam."Seluruh tulisannya sarat dengan ajaran islam ( tauhid, syari'at, akhlaq, tarekat ) semuanya tersaji bercirikan tasawuf.
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
Wafatnya Beliau Hari kamis 27 Ramadhan 1132 H / 1712 M, beliau sakit dan tidak ikut shalat ashar berjamaah di masjid dan pengajian sore. Beliau memerintahkan orang-orang untuk tetap melangsungkan pengajian seperti biasa dan ikut mendengarkan dari dalam rumah. Malam harinya, beliau sholat'isya berjamaah dan tarawih. Keesokan harinya beliau tidak bisa menghadiri sholat jum'at. Sejak hari itu, penyakit beliau semakin parah. Beliau sakit selama 40 hari sampai akhirnya pada malam selasa,7 Dzulqaidah 1132 H / 1712 M beliau wafat di kota Tarim, disaksikan anak beliau, Hasan.
Beliau wafat dalam usia 89 tahun, meninggalkan banyak murid, karya dan nama harum di dunia. Beliau dimakamkan di pemakaman Zanbal, Tarim.
Meski secara fisik telah tiada, secara batin Habib Abdullah bin Alawy Al-Haddad tetap hadir di tengah-tengah kita, setiap kali nama dan karya-karyanya kita baca. 😭😭
al-Quthub Habib Abdullah bin Alwi al-Haddad, mempunyai enam orang anak laki:
1. Zainal Abidin
2 . Hasan, wafat di Tarim tahun 1188 H, anaknya Ahmad.
3. Salim
4. Muhammad, keturunannya di Tarim
5 . Alwi, wafat di Makkah tahun 1153 H, keturunannya di Tarim
6 . Husin, wafat di Tarim tahun 1136 H keturunannya di Aman, Sir, Gujarat...
والله اعلم بالصواب
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
Syaikh Syihab Ahmad al- Tanbakati ra. berkata,"Aku dulu sangat ber-ta'alluq (bergantung) kepada Sayyidi Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani. Kadang-kadang dia tampak di hadapan mataku. Akan tetapi setelah aku ber- intima'(condong) kepada Al- Habib Abdullah Al-Haddad, maka aku tidak lagi melihatnya. Kejadian ini aku sampaikan kepada Al-Habib Abdullah Al- Haddad. Beliau berkata,'Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani di sisi kami bagaikan ayah. Bila yang satu ghoib (tidak terlihat), maka akan diganti dengan yang lainnya. Allah lebih mengetahui.'Maka semenjak itu aku berta'alluq kepadanya".
Al-Habib Ahmad bin Zain Al- Habsyi ra. seorang murid Al-Habib Abdullah Al-Haddad yang mendapat mandat besar dari beliau, menyatakan kekagumannya terhadap gurunya dengan mengatakan,"Seandainya aku dan tuanku Al- Habib Abdullah Al-Haddad ziaroh ke makam, kemudian beliau mengatakan kepada orang-orang yang mati untuk bangkit dari kuburnya, pasti mereka akan bangkit sebagai orang-orang hidup dengan izin Allah. Karena aku menyaksikan sendiri bagaimana dia setiap hari telah mampu menghidupkan orang- orang yang bodoh dan lupa dengan cahaya ilmu dan nasihat. Beliau adalah lauatan ilmu pengetahuan yang tiada bertepi, yang sampai pada tingkatan Mujtahid dalam ilmu-ilmu Islam, Iman dan Ihsan. Beliau adalah mujaddid pada ilmu-ilmu tersebut bagi penghuni zaman ini".
Syaikh Abdurrohman Al-Baiti ra. pernah berziaroh bersama Al- Habib Abdullah Al-Haddad ke makam Sayidina Al-Faqih Al- Muqoddam Muhammad bin Ali Ba'Alawy, dalam hatinya terbetik sebuah pertanyaan ketika sedang berziaroh,"Bila dalam sebuah majelis zikir para sufi hadir Al- Faqih Al-Muqaddam, Syaikh Abdurrohman Asseqaff, Syaikh Umar al-Mukhdor, Syaikh Abdullah Al-Idrus, Syaikh Abdul Qodir Al-Jailani, dan yang semisal setara dengan mereka, mana diantara mereka yang akan berada di baris depan? Pada waktu itu guruku, Al-Habib Abdullah Al-Haddad, menyingkap apa yang ada dibenakku, kemudian dia mengatakan,'Saya adalah jalan keluar bagi mereka, dan tiada seseorang yang bisa masuk kepada mereka kecuali melaluiku.'Setelah itu aku memahami bahwa beliau Al- Habib Abdullah Al-Haddad, adalah dari abad 2 H, yang diakhirkan kemunculannya oleh Allah SWT pada abad ini sebagai rohmat bagi penghuninya."
Al-Habib Ahmad bin Umar bin Semith ra. mengatakan,"Bahwa Allah memudahkan bagi pembaca karya-karya Al-Habib Abdullah Al- Haddad untuk mendapat pemahaman (futuh), dan berkah membaca karyanya Allah memudahkan segala urusannya agama, dunia dan akhirat, serta akan diberi'Afiat (kesejahteraan) yang sempurna dan besar kepadanya."
Al-Habib Thohir bin Umar Al- Hadad ra. mengatakan,"Semoga Allah mencurahkan kebahagiaan dan kelapangan, serta rezeki yang halal, banyak dan memudahkannya,bagi mereka yang hendak membaca karya- karya Al-Quthb Aqthob wal Ghouts Al-Habib Abdullah bin Alwy al-Haddad ra".
Al-Habib Umar bin Zain bin Semith ra. mengatakan bahwa seseorang yang hidup sezaman dengan Al-Habib Abdullah Al- Haddad ra., bermukim di Mekkah, sehari setelah Al-Habib Abdullah Al-Haddad wafat, ia memberitahukan kepada sejumlah orang bahwa semalam beliau ra. sudah wafat. Ketika ditanya darimana ia mengetahuinya, ia menjawab,"Tiap hari, siang dan malam, saya melihat beliau selalu datang berthowaf mengitari Ka'bah (padahal beliau berada di Tarim, Hadhromaut). Hari ini saya tidak melihatnya lagi, karena itulah saya mengetahui bahwa beliau sudah wafat."
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
Semoga dengan berkah Membaca riwayat hidup Para salaf kita , apalagi beliau seorang Wali besar ..
Yang mencintai Dan di Cintai oleh Allah swt dan Baginda Nabi muhammad saw
Allah menurunkan untuk kita hidayah, manfaat, cinta dan sirr yang masuk ke dalam sanubari kita dan bisa menghidupkan hati kita yang mati ..
بإذن الله ورضا الله بشفاعة نبي محمد بالبركة والكرامة حبيب عبد الله ولي الله ..آمين
▬▬▬▬ஜ۩🌹🌹۩ஜ▬▬▬▬
Al Imam Abdullah bin Alwi Al Haddad (Imam Haddad) adalah seorang ulama besar dengan mata rantai keilmuan yang bersambung pada guru-guru beliau sampai Nabi Muhammad Shallallahu 'Alaihi Wasallam. Bahkan bukan hanya sanad ilmu, sanad nasab beliau jug bersambung kepada Nabi Muhammad shallallahu 'alaihi wasallam. Di usia 4 tahun Beliau mengalami sakit yang menyebabkan kehilangan penglihatannya namun Allah menggantikan untuknya mata hati yang terang benderang. .
Tidak ada wali Allah yang meninggalkan dunia tanpa mewariskan sesuatu yang bermanfaat bagi umat, begitu pula Imam Haddad yang telah meninggalkan sebuah senjata dan perisai ampuh untuk melawan gangguan jin dan manusia yang diberi nama Rotibul Haddad, Wirdhul Latif, Hizib Nashr.
.
Berkata Al Habib Abdullah bin Umar As Syatiri (Ayah Habib Salim As Syatiri): "Di tempat ibadah para wali Allah subhanahu wata'ala pasti memiliki keistimewaan, diantaranya ada keberkahan dan ruh wali tersebut selalu ada disana". #haulimamhaddad #imamhaddad #imamabdullahalhaddad #habibumarbinhafidzh #darulmusthofa #tarim #yatarimwaahlaha #masyaallahtabarakallah #pecintatarim #habibomar #habibomarcom #habibumarbinhafidz #pecintahabaib #pecintaulama #darulmustofa #darulmurtadza #kalamulama #majelisrasulullahsaw #alfachriyah #habibjindanbinnovel #majelisrasulullahsaw #habibjindanbinnovel #habibumarindonesia #tareem #tareem_lovers #yatarimwaahlaha