Rindu Habib Rizieq, Massa Aksi Tolak RUU HIP Bawa Spanduk "Kami Rindu HRS" Di DPR



Kamis, 25 Juni 2020

Faktakini.net, Jakarta - Pasca Aksi-Aksi Bela Islam yang digagas oleh Imam Besar Habib Rizieq Shihab dalam melawan kedzalliman dan penistaan agama Islam yang dilakukan oleh Ahok sukses besar, upaya kriminalisasi dan pembusukan terhadap Habib Rizieq makin masif dilakukan oleh musuh-musuh Islam.

Selain mendadak dijerat dengan berbagai kasus, upaya pembunuhan karakter juga serentak dilakukan oleh pihak-pihak yang dendam kepada Habib Rizieq, antara lain dengan membuat dan menyebarkan chat fiktif untuk memfitnah Habib Rizieq.

Mereka para kaki tangan taipan aseng itu dendam setengah mati pada Habib Rizieq atas kalah telaknya Ahok di Pilgub DKI 2017 dari paslon Anies-Sandi, dan dibuinya Ahok selama dua tahun penjara karena terbukti menistakan agama Islam. Bagi mereka, Habib Rizieq lah "biang kerok" dibalik nyungsepnya si Ahok.

Setelah menunaikan ibadah umroh di Arab Saudi, hingga kini Habib Rizieq masih tidak bisa pulang ke Indonesia. Habib Rizieq dicekal oleh pemerintah Saudi, dan urusan pencekalan ini diduga kuat melibatkan Otoritas pemerintah Indonesia seperti yang kerap dikatakan oleh Habib Rizieq Shihab maupun Duta Besar Saudi sebelumnya Syaikh Osama Al-Shuaibi.

Dubes Arab Saudi untuk Indonesia yang baru, Syaikh Esam A Abid Althagafi, mengatakan ada negosiasi antar-otoritas tinggi antara Arab Saudi dan Indonesia soal Imam Besar FPI Habib Rizieq Syihab.

Pengakuan beliau ini membuktikan bahwa memang ada negosiasi "tingkat tinggi" antara pemerintah kedua negara terkait Habib Rizieq yang masih belum diperbolehkan untuk pulang oleh pihak yang berkuasa di Indonesia.

"Masalah ini sebenarnya sedang dinegosiasikan oleh pejabat tinggi antara dua negara dan kami berharap hal itu dapat diselesaikan segera," kata Esam saat ditanya soal Habib Rizieq setelah bertemu dengan Menko Polhukam Mahfud Md di Kemenko Polhukam, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat, Senin (25/11/2019).

"Saya tidak bisa mengatakan apa-apa karena sedang dinegosiasikan oleh dua otoritas antara Saudi Arabia dan Indonesia," sambungnya.

Umat Islam di Indonesia tentu sangat rindu untuk kembali bertemu dengan Habib Rizieq, dan hal itu terlihat jelas saat Aksi Menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP) di depan Gedung MPR / DPR, hari Rabu (24/6/2020).

Dalam aksi yang dihadiri oleh lebih dari 100 ribu massa itu, para peserta aksi banyak membawa spanduk bergambar Habib Rizieq, menunjukkan kecintaan umat pada beliau tidak pernah berkurang sedikitpun hingga saat ini.

Salah satu spanduk yang dibawa massa bertuliskan "Kami Rindu Habib Rizieq Shihab", membuat semakin dalam kerinduan umat yang membacanya, yang terus berharap dan mendoakan agar Habib Rizieq bisa kembali pulang ke tanah airnya.

Suksesnya Aksi Tolak RUU HIP ini juga tak lepas dari taatnya umat Islam pada komando Habib Rizieq Shihab. Beliau berada dimanapun, berlokasi di tempat yang sejauh apapun, umat Islam di Indonesia akan tetap selalu mentaati dan menjalankan apapun amanat dan instruksi beliau.

Sebagaimana diketahui sekitar 100 ribu massa lebih hadir di depan area Gedung MPR / DPR, Jakarta Pusat untuk mengikuti aksi menolak RUU Haluan Ideologi Pancasila (HIP), hari ini Rabu (24/6/2020).

Banyaknya massa yang hadir ini membuktikan rakyat Indonesia sangat anti PKI dan menolak kebangkitan komunisme, yang jejak-jejaknya nampak nyata dalam draft RUU HIP. Massa menuntut pencabutan RUU HIP, bukan sekedar pembatalan.

Aksi ini dihadiri oleh para Ulama, Habaib dan Tokoh seperti KH Abdul Rasyid Abdullah Syafi'i, KH Shobri Lubis, KH Slamet Maarif, Ustadz Yusuf Martak, Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas dan lainnya.

Foto: Spanduk "Kami Rindu Habib Rizieq" yang dibawa massa Aksi Tolak RUU HIP di depan Gedung MPR / DPR, Rabu (24/6/2020)