Setop PKI Secara Total, Habib Rizieq: Makzulkan Jokowi Dan Bubarkan PDIP
Selasa, 9 Juni 2020
Faktakini.net, Jakarta - Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Muhammad Rizieq Syihab menegaskan, diperlukan langkah total untuk menghentikan laju kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI).
Sekadar menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang saat ini dibahas di DPR, kata Habib Rizieq, tidaklah cukup. Sebab PKI bagaikan belut. Hari ini gagal dengan satu agenda, mereka akan membuat agenda lain yang serupa dengan kemasan yan berbeda untuk mengelabuhi rakyat Indonesia.
Menurut Habib Rizieq, langkah total untuk menghentikan laju kebangkitan Partai Komunis Indonesia (PKI) itu adalah dengan cara memakzulkan Jokowi dan membubarkan Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP).
Hal ini diungkapkan Habib Rizieq saat berbicara dalam diskusi virtual bertema “Umat Islam Indonesia Menggugat RUU Haluan Ideologi Pancasila” yang disiarkan secara langsung oleh saluran YouTube milik FPI, Front TV, pada Senin malam, 8 Juni 2020. Habib Rizieq sendiri hingga saat ini masih berada di Mekah, Saudi Arabia.
“Menurut pendapat saya, sekali lagi menurut pendapat saya, ini agak sensitif, jangan sampai ada pihak lain ingin memfitnah dialog virtual Zoom kita sebagai dialog makar, pertemuan makar, rapat makar, karena itu saya katakan menurut pendapat saya, artinya saya bertanggung jawab secara pribadi baik berdasarkan hukum agama dan negara, bahwa jalan yang paling tepat untuk menghentikan kebangkitan PKI adalah makzulkan Jokowi dan bubarkan PDIP,” tegas Habib Rizieq.
Ketua Dewan Pembina GNPF Ulama itu menilai, Jokowi dan PDIP baik dengan sengaja atau tidak sengaja, dengan maksud atau tanpa maksud, disadari atau tidak disadari, telah menjadi pintu gerbang emas bagi kebangkitan PKI.
Ia lalu mengibaratkan seperti badan sesorang yang penuh koreng karena darah yang tidak sehat. Menurut Habib Rizieq, tubuh yang penuh koreng tidak cukup hanya diobati dengan serbuk atau cairan yang dioleskan pada korengnya tetapi harus dilakukan cuci darah.
Pun demikian dengan negeri ini yang menurutnya penuh dengan ‘koreng’. Harus dilakukan penggantian darah. “Rezimnya itu yang harus diganti,” kata Habib.
Sebelumnya, Habib Rizieq menyampaikan tujuh sebab mengapa rakyat dan bangsa Indonesia harus menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) yang saat ini sedang dibahas di DPR.
Habib Rizieq, yang menulis tesis pascasarjananya di Malaysia tentang Pancasila, berkesimpulan bahwa RUU HIP adalah bagian dari agenda neo-PKI yang wajib ditolak, bukan saja oleh umat Islam tetapi oleh seluruh rakyat dan bangsa Indonesia.
“Sebab komunis itu PKI itu adalah musuh negara, musuh bangsa, musuh agama dan musuh budaya. Karena itu seluruh rakyat dan bangsa Indonesia harus terlibat menjaga keutuhan NKRI dengan menolak agenda neo-PKI yang disebut RUU HIP,” tandasnya.
Habib Rizieq juga mengingatkan masyarakat Indonesia bahwa neo-PKI dalam gerakannya selalu menjual kebesaran nama Bung Karno. Mereka mencatut dan menjual nama Bung Karno untuk mengelabuhi masyarakat. Seolah-olah mereka adalah pengagum dan pecinta sang proklamator RI.
“Padahal mereka (neo-PKI, red) hanya menunggangi nama besar Bung Karno untuk mengelabuhi masyarakat dalam rangka kebangkitan mereka kembali,” kata Habib.
Terkait RUU HIP, Habib Rizieq menyebut RUU tersebut bukan untuk membangun ideologi Pancasila sebagaimana mestinya. Melainkan hanya merusak ideologi Pancasia, bahkan cenderung menjadikan Pancasila sebagai mitos yang diberhalakan, yang tentunya bertentangan dengan ajaran agama.
“Kedepannya, RUU HIP jika jadi UU akan lebih memuluskan pengembangan ideologi anti agama seperti ideologi ateisme, komunisme, Marxisme, Leninisnme, dan sebagainya yang justru semua itu sudah sejak lama dilarang di NKRI,” kata Habib Rizieq.
Sumber: suaraislam.id