Simbol Perlawanan Terhadap Kebangkitan PKI, Umat Islam Purwakarta Bakar Lambang PKI
Jum'at, 26 Juni 2020
Faktakini.net, Jakarta - Dalam Aksi penolakan terhadap RUU HIP yang digelar pada hari ini jum'at (26/6/2020) di depan gedung DPRD Purwakarta, umat Purwakarta membakar lambang PKI sebagai simbol perlawanan terhadap kebangkitan komunis di Indonesia.
Sebagaimana diketahui bahwa Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila ini disinyalir sebagai upaya bangkitnya PKI di Indonesia melalui RUU tersebut.
Ini dibuktikan dengan adanya draft yang merubah pancasila menjadi ekasila atau trisila yang terdapat pada RUU HIP.
Sila pertama pancasila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa dirubah menjadi Ketuhanan yang berkebudayaan. Padahal pancasila sudah menjadi kesepakatan para pendiri bangsa sebagai ideologi Negara Republik Indonesia.
Dugaan bangkitnya PKI melalui RUU HIP ini semakin kuat dengan tidak dicantumkannya TAP MPRS Nomor XXV/MPRS/1966 yang melarang PKI dan faham komunisme di Indonesia.
Sejarah mencatat bahwa upaya perubahan pancasila pernah dilakukan oleh Partai Komunis Indonesia. Dengan adanya RUU HIP ini maka tidak salah kalau dugaan bangkitnya komunis itu nyata adanya.
Selain dihadiri oleh berbagai elemen masyarakat, para ulama, habaib, ormas islam, Organisasi Kepemudaan dan LSM.
Hadir juga dalam aksi unjuk rasa menolak RUU HIP yang di ikuti oleh ribuan umat islam Purwakarta ini salah seorang ulama kharismatik Purwakarta KH. Enjang Muhyiddin Abdul Jabbar Pimpinan Pondok Pesantren Al-Aqthob.
Beliau yang jarang terlihat ikut unjuk rasa terkait hal apapun, pada aksi kali ini sengaja hadir dan berorasi sebagai kepedulian beliau pada kondisi bangsa.