Tolak RUU HIP, Umat Islam Poso Lakukan Aksi Di Depan Gedung DPRD



Jum'at, 25 Juni 2020

Faktakini.net, Jakarta - Hari ini, Jum'at (26/6/2020) Massa dari sejumlah ormas yang dipimpin langsung majelis ulama kabupaten poso menggelar aksi unjuk rasa menolak Rancangan Undang-Undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU HIP) di depan gedung DPRD Kabupaten Poso sejak pukul 1 siang ba'da sholat jum'at.

Tuntutan massa yang utama yaitu menolak, dan mencabut Rancangan Undang Undang Haluan Ideologi Pancasila dan meminta agar RUU ini ditarik dari Prolegnas, yang di nilai merupakan rencana komunis untuk mengubah Pancasila, protes juga di lakukan akibat massa menilai kebangkitan Partai Komunis Indonesia sudah terang - terangan yang merupakan organisasi terlarang di Indonesia.

Massa yang tergabung dari berbagai element ormas diantaranya Al-Khaerat, NU, FPI, Muhammadiyah, Yayasan Wakaf Amanatul Ummah, SKUT, SKPI, Wahdah Islamiyah, DDI, PKS, HMI, KAMMI dan berbagai majelis taklim dan ormas islam lainnya.

Ribuan masa berkumpul di Masjid Raya Baiturrahman Poso sebelum melakukan Longmarch dari Jl.P.Kalimantan, P.Sumatera sampai di gedung Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Poso.

Di atas mobil komando terlihat para ulama dan tuan guru menyampaikan orasinya, "saudaraku hari ini kita turun bersama menyuarakan penolakan keras terhadap RUU HIP yang ingin memeras Pancasila menjadi Trisila dan Ekasila yang dimana Pancasila ada karena perjuangan ulama dan ummat muslim indonesia untuk melawan para penjajah", Ungkap KH.Arifin Tuamaka S.Ag.,  Ketua MUI Poso.

Koordinator aksi Sugianto kaimudin terus memberikan komando serta menggilir para orator untuk memberikan orasinya seputar tuntutan pembatalan RUU HIP.
Peserta aksi yg melakukan  longmarch juga melakukan teatrical dengan membakar bendera PKI sebagai simbol penolakan keras oleh massa khususnya masyarakat indonesia.

Tiba di halaman kantor DPR Poso masa kemudian meneruskan yel2 bakar dan musnahkan PKI. Saat di halaman kantor DPRD Poso tersebut terlihat para tokoh di antaranya KH. Adnan Arsal, KH. Arifin Tuamaka, ust. Samsul, ust. Ibrahim, ust. Sutami M. Idris, ust. Erawanto, H. Haelani Umar  dan para delegasi lainya memasuki ruang utama DPRD Poso di pandu oleh koordinator umum ust. Sugianto kaimudin untuk menyampaikan tuntutan. 

Usai pembacaan tuntutan yg di bacakan oleh ust Sugianto kaimudin seluruh anggota DPRD Poso yg hadir dari fraksi PKS, Nasdem,Golkar, demokrat, PPP dan sekwan ikut bertanda tangan dalam lampiran surat pernyataan sikap tersebut. Bahkan dlm penyampaian pernyataan sikap tersebut fraksi PPP Ir. Baharudin Sap'i dengan tegas menolak RUU HIP. Demikian juga fraksi PKS Moh. Yusuf sangat antusias dan serta Merta menolak RUU HIP bahkan meminta lembaga DPRD Poso untuk membuat surat tersendiri atas nama lembaga untuk mengawal aspirasi yg di sampaikan oleh masyarakat Poso.
Usai penyampaian pernyataan sikap ribuan masa kemudian kembali ke masjid raya Poso untuk melaksanakan sholat Dzuhur dan selanjutnya membubarkan diri dengan aman dan tertib.

"Kita akan kawal terus perkembangan yg ada dan kita wajib waspada adanya komunis gaya baru yg tumbuh dan berkembang di negeri indonesia", tutup ust. Sugianto mengakhiri orasinya.