Foto Habib Rizieq Dilecehkan Massa Neo PKI, Ini Tanggapan KH Tb Abdurrahman Anwar


Selasa, 28 Juli 2020

Faktakini.net

*Foto Al Habib Muhammad Rizieq Shihab Dibakar Dan Diinjak-Injak: Umat Hanya Bisa Marah Sumpah Serapah.*

Oleh

*KH.Tb.M.Abdurrahman Anwar Al Bantany.*
*(Ketua Dewan Pembina Serumpun Kesulthanan Banten)*


Sejak arus Reformasi bergulir sampai hari ini, sudah tidak terhitung jumlahnya berbagai kasus penistaan terhadap Agama Islam dan pelecehan terhadap para Ulama.

Kasus yang paling mutakhir adalah pelecehan dan penghinaan terhadap foto Ulama Besar, pejuang Agama, dan Negara, yakni Al Habib Muhammad Rizieq Shihab sebagai Imam Besar Umat Islam Indonesia telah diinjak-injak dan dibakar di depan publik.

Siapa yang yang tidak kenal Habib Rizieq Shihab (HRS) sebagai sosok panutan, pejuang Agama, dan negara.

Foto foto HRS banyak dipasang di rumah rumah umat Islam dan kaum muslimin se-Indonesia.

Pertanyaan kita adalah kenapa kasus-kasus penistaan terhadap Agama Islam, dan pelecehan terhadap Ulama dari waktu ke waktu selalu marak seperti tumbuhnya jamur di musim hujan? dan tidak pernah naik vonis hukum di pengadilan?

Jawabnya adalah:

*1. Mereka selalu mendapatkan perlindungan dari pemegang kekuasaan.*

*2. Mereka selalu mendapatkan perlindungan dan pengayoman dari aparat penegak hukum Negara.*

*3. Mereka tidak pernah diproses melalui ranah hukum sehingga tidak menimbulkan efek jera.*

*4. Gerakan umat pola dan paradigmanya cenderung menggunakan strategi lama yang tidak signifikan.*

*5. Umat hanya bisa marah, jengkel, kesal dan sumpah serapah, tanpa solusi yang kongkrit.*

*6. Jumlah aktifis dari berbagai aliansi organisasi sangat besar, tetapi ketika dihadapkan dengan pengeksekusian sangat minus.*

*7. Jika setiap penista Agama Islam dan pelecehan terhadap Ulama terjadi, kemudian oknum pelaku tersebut dalam waktu singkat atau dalam waktu tertentu hilang, maka itu akan jadi pelajaran yang efektif dalam sebuah pergerakan.*

Padahal Foto itu adalah simbol tertinggi yang sangat dimuliakan dan dihormati.

*Jadi apalah artinya kita memasang foto HRS di rumah-rumah kita, jika foto tersebut dilecehkan, diinjak-injak dan dibakar tetapi kita tidak ada perlawanan sama sekali?.*

Dengan demikian apakah Umat Islam dan Kaum Muslimin sudah terjangkit apa yang diingatkan oleh baginda Nabi Saw bahwa _hubud dunya wakatohiyatul maut_ (cinta dunia dan takut mati)?.

Tetapi saat ini fakta yang terjadi cenderung ramai berwacana, beropini dan berdebat dalam berbagai diksi dan orientasi.

*Ungkapan yang laris adalah kita harus sabar, padahal sabar itu harus dibarengi eksekusi.*

_"Kita sedang pengalihan issue dan lain-lain",_ *padahal penistaan terhadap agama dan pelecehan terhadap Ulama tidak harus mengikuti atau terjebak oleh issue apapun.*

_"Kita sedang dipancing agar kita marah",_ *padahal seharusnya tanpa dipancing oleh apapun yang namanya penistaan dan pelecehan terhadap Ulama harus dibinasakan.*

_"Kita nunggu intruksi dan nunggu komando dari HRS,_ *padahal intruksi dan komando sudah lama turun tinggal pelaksanaan.*

*Kesimpulan dari semua ini adalah bahwa Umat dan rakyat Muslimin Indonesia hanya bisa marah, kesal, jengkel, kecewa dan sumpah serapah.*

Itulah realitas perjuangan Umat Islam saat ini.

Wallohu 'alam bisshowab.

*Hasbunalloh Wa ni'mal Wakil, Ni'mal Maula Wani'man Nashir.*