Kelas Dunia, Anies Wujudkan Integrasi Transportasi Jakarta Menjadi Nyata!
Kamis, 3 Juli 2020
Faktakini.net
Kelas Dunia, Anies Wujudkan Integrasi Transportasi Jakarta Menjadi Nyata!
Perkembangan perbaikan sistem transportasi publik di DKI Jakarta semakin memperlihatkan sebuah kemajuan yang pesat. Terlihat hanya dalam tempo tiga tahun sejak 2017, visi Jakarta sejajar bahkan bisa melampaui kota-kota modern di seluruh dunia dapat terwujud.
Pada Juni 2019 Jakarta mengantongi gelar sebagai 1 dari 3 kota dengan inovasi transportasi publik terbaik di dunia dalam ajang tahunan Sustainable Transport Award (STA).
Untuk terus menuju pada cita-cita di atas maka salah satu yang paling penting adalah mempermudah konektivitas dan mobilitas warga. Gubernur Anies Baswedan menyebutnya dengan integrasi transportasi.
Ide besarnya adalah pengintegrasian antar moda transportasi, pengintegrasian antara rencana tata ruang dengan rencana transportasi, serta kemudahan pembayaran dengan satu tiket dan tarif berdasarkan jarak menggunakan metode electronic fare collection (“EFC”).
“Awal tahun ini, integrasi organisasi dan infrastruktur transportasi di DKI Jakarta dan sekitarnya telah kita mulai. Hari ini merupakan awal proses integrasi tarif dan tiket. Insya Allah keduanya tuntas tahun depan, sehingga seluruh warga akan dapat menikmati layanan transportasi yang tidak saja nyaman dan mudah, tetapi juga reliable dan efisien,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kemudahan dan kenyamanan juga merupakan kunci dari integrasi transportasi yang diusung Anies Baswedan.
Sebagai contoh, Warga yang mobilitas dari tengah kota dibuat nyaman menggunakan MRT Dukuh Atas yang super bersih baik dari kereta dan lingkungan stasiunnya, lalu dapat berpindah ke stasiun KRL di Sudirman melalui terowongan Kendal yang tertata apik.
Sementara itu pengguna lainnya juga dapat berpindah moda ke Trans Jakarta, Angkot Jak Lingko, ojek online hingga ojek pangkalan dengan mudah. Penanda arah dibuat jelas di lingkungan Transit Oriented Development (TOD)
rapi lagi indah.
Kemudahan pembayaran dalam sistem transportasi di Jabodetabek juga akan dibuat terintegrasi. Sehingga dengan satu tiket atau kartu nantinya masyarakat tidak lagi perlu repot.
Dan yang paling penting adalah nantinya para pelajar, buruh, pensiunan, guru, veteran, dan yang termasuk pada kelompok yang membutuhkan, akan mendapat subsidi.
“Diharapkan dengan penerapan teknologi terkini, pemerintah akan mampu mengubah subsidi barang (tiket) menjadi subsidi orang. Nantinya, hanya mereka yang memerlukan dan relevan saja, termasuk diantaranya pelajar, guru, buruh, warga senior, dan veteran, yang akan mendapatkan subsidi” pungkas Gubernur paling favorit di Indonesia tersebut.
Sungguh, Anies Baswedan tidak pernah setengah-setengah dalam melangkah. Ia memastikan Integrasi Transportasi Jabodetabek benar-benar dapat diwujudkan.
Dengan komunikasinya yang baik, mampu merajut kerjasama dengan pemerintah pusat yang diwujudkan dengan kerjasama Join Venture antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan PT KAI (Persero), sehingga seperti yang bisa dilihat saat ini hanya dalam 6 bulan saja sudah merampungkan 4 stasiun terpadu yang amat memudahkan pengguna berpindah moda, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tanah Abang.
Stasiun MRT ASEAN juga diintegrasikan dengan halte Trans Jakarta CSW. Visi integrasi transportasi untuk masyarakat Jabodetabek kini bukan hanya mimpi.
Seperti kota-kota di dunia Jakarta benar-benar terkoneksi dengan tatanan transportasi yang aman, manusiawi, dan modern!
Oleh Adnan Saleh, Pemerhati Transportasi
Faktakini.net
Kelas Dunia, Anies Wujudkan Integrasi Transportasi Jakarta Menjadi Nyata!
Perkembangan perbaikan sistem transportasi publik di DKI Jakarta semakin memperlihatkan sebuah kemajuan yang pesat. Terlihat hanya dalam tempo tiga tahun sejak 2017, visi Jakarta sejajar bahkan bisa melampaui kota-kota modern di seluruh dunia dapat terwujud.
Pada Juni 2019 Jakarta mengantongi gelar sebagai 1 dari 3 kota dengan inovasi transportasi publik terbaik di dunia dalam ajang tahunan Sustainable Transport Award (STA).
Untuk terus menuju pada cita-cita di atas maka salah satu yang paling penting adalah mempermudah konektivitas dan mobilitas warga. Gubernur Anies Baswedan menyebutnya dengan integrasi transportasi.
Ide besarnya adalah pengintegrasian antar moda transportasi, pengintegrasian antara rencana tata ruang dengan rencana transportasi, serta kemudahan pembayaran dengan satu tiket dan tarif berdasarkan jarak menggunakan metode electronic fare collection (“EFC”).
“Awal tahun ini, integrasi organisasi dan infrastruktur transportasi di DKI Jakarta dan sekitarnya telah kita mulai. Hari ini merupakan awal proses integrasi tarif dan tiket. Insya Allah keduanya tuntas tahun depan, sehingga seluruh warga akan dapat menikmati layanan transportasi yang tidak saja nyaman dan mudah, tetapi juga reliable dan efisien,” ujar Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan.
Kemudahan dan kenyamanan juga merupakan kunci dari integrasi transportasi yang diusung Anies Baswedan.
Sebagai contoh, Warga yang mobilitas dari tengah kota dibuat nyaman menggunakan MRT Dukuh Atas yang super bersih baik dari kereta dan lingkungan stasiunnya, lalu dapat berpindah ke stasiun KRL di Sudirman melalui terowongan Kendal yang tertata apik.
Sementara itu pengguna lainnya juga dapat berpindah moda ke Trans Jakarta, Angkot Jak Lingko, ojek online hingga ojek pangkalan dengan mudah. Penanda arah dibuat jelas di lingkungan Transit Oriented Development (TOD)
rapi lagi indah.
Kemudahan pembayaran dalam sistem transportasi di Jabodetabek juga akan dibuat terintegrasi. Sehingga dengan satu tiket atau kartu nantinya masyarakat tidak lagi perlu repot.
Dan yang paling penting adalah nantinya para pelajar, buruh, pensiunan, guru, veteran, dan yang termasuk pada kelompok yang membutuhkan, akan mendapat subsidi.
“Diharapkan dengan penerapan teknologi terkini, pemerintah akan mampu mengubah subsidi barang (tiket) menjadi subsidi orang. Nantinya, hanya mereka yang memerlukan dan relevan saja, termasuk diantaranya pelajar, guru, buruh, warga senior, dan veteran, yang akan mendapatkan subsidi” pungkas Gubernur paling favorit di Indonesia tersebut.
Sungguh, Anies Baswedan tidak pernah setengah-setengah dalam melangkah. Ia memastikan Integrasi Transportasi Jabodetabek benar-benar dapat diwujudkan.
Dengan komunikasinya yang baik, mampu merajut kerjasama dengan pemerintah pusat yang diwujudkan dengan kerjasama Join Venture antara PT MRT Jakarta (Perseroda) dengan PT KAI (Persero), sehingga seperti yang bisa dilihat saat ini hanya dalam 6 bulan saja sudah merampungkan 4 stasiun terpadu yang amat memudahkan pengguna berpindah moda, yakni Stasiun Pasar Senen, Stasiun Juanda, Stasiun Sudirman, dan Stasiun Tanah Abang.
Stasiun MRT ASEAN juga diintegrasikan dengan halte Trans Jakarta CSW. Visi integrasi transportasi untuk masyarakat Jabodetabek kini bukan hanya mimpi.
Seperti kota-kota di dunia Jakarta benar-benar terkoneksi dengan tatanan transportasi yang aman, manusiawi, dan modern!
Oleh Adnan Saleh, Pemerhati Transportasi