Massa Neo PKI Cuma Seucrit, Bukti Bahwa Musuh Islam Hanya Ramai Di Medsos (Akun-Akun Palsu)
Rabu, 29 Juli 2020
Faktakini.net, Jakarta - Seucrit alias puluhan massa Ormas yang diduga pro PKI berani membakar (walaupun tidak mempan) dan merobek foto Ulama, yaitu Inam Besar Habib Rizieq Shihab di depan Gedung MPR / DPR, di Jakarta, di kota seribu Masjid ini, pada hari Senin (27/7/2020),
Walaupun berjumlah sangat sedikit, namun Seucrit massa Neo PKI itu berani bertindak nekad dengan berusaha membakar foto cucu Rasulullah SAW.
Namun ternyata foto Habib Rizieq tersebut tidak mempan dibakar, akhirnya puluhan massa yang seperti kesetanan itu merobek foto Habib Rizieq dengan disertai aneka hujatan dan caci maki.
Sedikitnya massa neo PKI ini menunjukkan realita bahwa kelompok antek PKI, liberal dan anti Islam lainnya sebetulnya sangat sedikit.
Mereka hanya ramai dan berisik di media sosial dengan buzzer dan akun-akun palsunya. Di dunia nyata, mereka sangat minoritas di tengah ratusan juta umat Islam di Indonesia.
Sungguh jauh berbeda dengan massa umat Islam yang setiap melakukan aksi bela Islam sering dihadiri jutaan umat, bahkan seminim-minimnya tetap jauh lebih banyak dari massa Neo PKI Boedi Djarot cs ini.
Jumlah massa anti Islam yang sangat sedikit ini memang sudah diketahui oleh rakyat Indonesia sejak dulu.
Saat umat Islam mengadakan Aksi 212 pada hari Jum'at, 2 Desember 2016 untuk menuntut Ahok si penista agama Islam segera diproses hukum, aksi ini dihadiri oleh sekitar 8 juta orang. Aksi pun berlangsung dengan tertib, damai dan membius dunia.
Aksi 212 juga menjadi Sholat Jum'at terbesar di dunia dengan Habib Rizieq Shihab sebagai Khatib dan KH Nasir Zein sebagai Imam Sholat.
Kubu anti Islam lalu mengadakan aksi tandingan Yaitu Aksi 412.
Aksi 412 ini dilakukan oleh kubu anti Habib Rizieq tepat dua hari setelah Aksi 212 yaitu pada tanggal 4 Desember 2016. Aksi 412 alias Aksi Bela Ahok ini mereka namakan Aksi Parade Kita Indonesia.
Motor Aksi 412 ini adalah para pendukung Ahok seperti PDIP, Nasdem, Golkar dan Hanura beserta para Loyalis Ahok, kalangan Liberalis dan anti Islam.
Aksi 412 akhirnya jadi bahan tertawaan masyarakat karena sepinya massa yang hadir, teramat sangat jauh lebih kecil dari jutaan Massa yang menghadiri Aksi 212.
Selain itu diantara massa yang hadir pada Aksi 412 banyak yang sengaja didatangkan dari daerah Jawa Barat dan bahkan ada dugaan mendapat bayaran.
Tak sampai disitu, dari berbagai bukti dokumentasi foto dan video terlihat jelas rumput dan tanaman banyak yang rusak diinjak-injak dan massa peserta Aksi 412 yang kemudian seperti orang kelaparan berebutan nasi bungkus.
Sampah juga bertebaran dimana-mana dan sebagai pelengkap penderitaan finalnya angin puting beliung menghancurkan tenda-tenda Aksi 412!.
Sebaliknya, kekompakan Massa Alumni 212 hingga hari ini juga masih terjaga terbukti dengan sangat ramainya Aksi-Aksi Damai yang diikuti oleh para Alumni 212 seperti Aksi Bela Palestina, Reuni Akbar Alumni 212, dan lain-lain termasuk terakhir Reuni Akbar 212 yang dihadiri lebih dari 10 juta orang. Semuanya tetap atas Komando Habib Rizieq Shihab.
Hal ini karena umat Islam di Indonesia mencintai dan mentaati komando Imam Besar Habib Rizieq Shihab dan para Ulama. Dan hanya segelintir saja yang anti terhadap Ulama dan Habaib.
Poster Ulama yang gagal dibakar oleh massa Neo PKI itu kemudian berhasil direbut oleh umat Islam, lalu pada hari Selasa (28/7/2020) siang telah dipasang dengan gagahnya di depan Mabes LPI MS FPI di Petamburan, Tanah Abang, Jakarta Pusat.
Dan semakin mantap lagi, kini tulisan Tolak di Spanduk tersebut telah dilengkapi sehingga menjadi 'TOLAK PKI PERJUANGAN, AYO GANYANG!! !! !!'
Usai upaya pembakaran dan perusakan foto Habib Rizieq ini, umat Islam di berbagai daerah memasang ribuan baliho dan spanduk Habib Rizieq Shihab termasuk di Gresik ini.
Spanduk-spanduk itu insya Allah akan terus menjadi simbol bahwa FPI bersama umat Islam akan terus menjadi garda terdepan dalam melawan dan membasmi PKI dan antek-anteknya.