Ribuan Massa Di Medan Bakar Bendera Babi Moncong Putih Dan PKI Serta Polisikan Rieke - Hasto
Senin, 6 Juni 2020
Faktakini.net, Jakarta - Ribuan massa ANAK NKRI membakar gambar palu arit berlatar merah sebagai bentuk protes terhadap RUU HIP yang dinilai sarat dengan upaya kebangkitan PKI. Aksi ini dilakukan di kawasan Lapangan Merdeka Medan, Ahad (5/7/2020).
Unjuk rasa penolakan terhadap Rancangan Undang-undang Haluan Ideologi Pancasila (RUU-HIP) kembali bergejolak di Kota Medan, Sumatera Utara, Minggu (5/7) pagi.
Ribuan Massa yang berkumpul di Jalan Pulau Pinang, Lapangan Merdeka Medan terus meneriakkan yel-yel ‘Ganyang PKI’ atau Partai Komunis Indonesia sepanjang aksi.
Unjuk rasa yang dinamai Apel Siaga Ganyang Komunis itu berlangsung tertib dan juga banyak dihadiri massa perempuan. Massa menamai diri dengan Aliansi Nasional Anti Komunis (ANAK NKRI).
Dalam aksi itu massa membawa berbagai poster protes. Massa juga membentangkan bendera bertuliskan kalimat Tauhid berukuran besar. Masing-masing berlatar hitam dan putih.
Beberapa pimpinan Ormas Islam juga tampak berorasi. Salah satunya Wasekjen MUI KH Tengku Zulkarnain. Ia mengungkap RUU HIP adalah upaya PKI untuk kembali bangkit.
“Saudara saudara, sekarang pancasila mau diperas menjadi trisila dan ekasila. Ketuhanan yang Maha Esa mau diganti dengan Ketuhanan yang berkebudayaan dan ini Undang-undangnya sudah diproses,” ujar Tengku dalam orasinya.
Kyai Tengku Zulkarnain pun menjabarkan jika Ormas Islam sudah menolak RUU HIP. Dia juga terkesan menuding negara tidak berani memproses partai pengusul RUU HIP yang dihujani kritik. Dia membandingkannya dengan pembubaran Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) yang berlangsung cepat.
“Kenapa partai yang mengusulkan Pancasila diganti jadi ekasila, diganti dengan gotong royong, tidak dicabut izinnya. Semestinya dicabut, semestinya ditangkap siapa inisiatornya, tangkap dan usut,” tukasnya.
Rieke Diah Pitaloka dan Sekjen PDIP Hasto dilaporkan ke Polrestabes Medan
Dalam aksi itu, massa juga melaporkan Kader PDI Perjuangan Rieke Diah Pitaloka dan Hasto Kristiyanto, Sekretaris Jenderal partai berlambang Banteng Moncong Putih itu ke Polrestabes Medan. Mereka menuding keduanya melakukan upaya makar dengan menjadi inisiator RUU HIP.
Laporan itu pun langsung diterima secara simbolis oleh kapolrestabes Medan Kombes Riko Sunarko yang hadir di tengah-tengah massa. ANAK NKRI meminta polisi mengusut dan menindaklanjuti kasus tersebut.
Pemerintah menunda pembahasan, ANAK NKRI ngotot minta RUU HIP dicabut
Sementara itu, Koordinator ANAK NKRI Sumut Tumpal Panggabean menegaskan supaya pemerintah mencabut RUU HIP dari Program Legislasi Nasional (Prolegnas). Dia tidak sepakat dengan pemerintah yang saat ini menunda pembahasan lantaran ada beberapa poin penolakan dari pemerintah atas draf RUU HIP.
“Bahasa menunda itu tidak cukup bagi kita. Menunda itu bukan berarti memberhentikan. Pemerintah harus lebih jeli. Karena ini upaya makar sistematis ideologi bangsa kita,” ujar Tumpal.
DPR dituding manfaatkan pandemik corona untuk meloloskan berbagai RUU berpolemik
Tumpal juga memprotes para wakil rakyat yang terkasan mencuri kesempatan di tengah pandemik COVID-19. Selama masa pandemik, DPR malah terkesan kejar target untuk meloloskan berbagai RUU yang dinilai berpolemik.
“Kita sayangkan kepada anggota DPR yang diperjuangkan rakyat. Ketika mereka di sana, mereka tidak serius membenahi kebutuhan rakyat,” pungkasnya.
Massa membakar gambar babi bermoncong putih
Dalam aksi itu, massa melampiaskan protes dengan membakar sejumlah gambar yang berkaitan dengan PKI. Antara lain, gambar palu arit sebagai lambang dari PKI.
Massa juga membakar gambar babi bermoncong putih. Di sekeliling gambar babi, berjejer gambar palu arit.
Sumber: idntimes.com