Rumahnya Didatangi Umat Islam, Boedi Djarot Pembakar Foto Ulama Kabur Melarikan Diri

 



Selasa, 28 Juli 2020

Faktakini.net, Jakarta - Al Ulama' warotsatul anbiya', Ulama itu pewaris para Nabi. Indonesia bukan negeri Komunis atau negeri Atheis, tapi negeri yang 85 persen rakyat nya adalah umat Islam, umatnya Rasulullah SAW yang tentu tidak terima melihat agama dan para Ulamanya dihina.

Hari Senin (27/7/2020), puluhan massa Ormas yang diduga pro PKI berani membakar dan merobek foto Ulama, seorang Habaib cucu Rasulullah SAW di depan Gedung MPR / DPR, di Jakarta, di kota seribu Masjid ini.

Awalnya mereka berusaha membakar foto, namun ternyata foto Habib Rizieq tersebut tidak mempan dibakar, akhirnya puluhan massa yang seperti kesetanan itu merobek foto Habib Rizieq dengan disertai aneka hujatan dan caci maki.

Setelah kejadian yang mengundang kemarahan umat Islam itu, pada malam harinya umat Islam mendatangi kediaman Budi Djarot, namun yang bersangkutan telah melarikan diri.

Dalam video yang beredar luas, tampak massa umat Islam mendatangi sebuah rumah pada malam hari yang disebut sebagai kediaman Boedi Djarot.

"Apapun alasannya, kami tidak terima foto Imam Besar kami dicoret-coret dan dicaci maki,” ujar seorang umat Islam dalam video tersebut.

Hingga kini umat Islam masih terus mencari lokasi persembunyian sosok loyalis Ahok (penista agama Islam) yang diduga menjadi otak pembakaran foto Habib Rizieq Shihab di depan gedung DPR itu.

Ketua Umum DPP FPI KH Shobri Lubis menegaskan bahwa umat Islam harus menegakkan hukum Islam kepada massa gerombolan PKI itu.

“Umat Islam harus menegakkan hukum Islam. Kalau berhadapan umat Islam, resiko yang dihadapi gerombolan PKI itu. Silahkan polisi memproses hukum, masyarakat mempunyai hukum adat, umat Islam punya hukum Allah,” jelas Kyai Shobri.

Umat Islam saat ini sedang meneliti dan mencari siapa saja pelaku dibalik aksi biadab ini.

Patut diingat bahwa hanya PKI yang berani merusak dan membakar foto Ulama, apalagi seorang Dzurriyah Rasulullah SAW seperti Habib Rizieq Shihab.


Klik video: