Tolak RUU HIP, Ketua FSI Jateng Menuntut Kembalikan Piagam Jakarta
Senin, 6 Juli 2020
Faktakini.net, Jakarta - Ketua Dewan Pimpinan Daerah Front Santri Indonesia (DPD FSI) Provinsi Jawa Tengah KH. Muhammad Luthfi Rochman atau yang akrab disapa Gus Luthfi menyampaikan orasi saat Apel Siaga Umat Islam se Jawa Tengah pada hari Ahad, 5 Juli 2020 di Cilacap, Jawa Tengah.
Dalam penyampaian nya Pengasuh Pondok Pesantren Al Anshory Tulusrejo Grabag Purworejo itu menyampaikan sejarah bahwa dulu Soekarno membuat Pancasila sebagai dasar negara dengan menempatkan Sila Ketuhanan pada sila nomor 5 atau terakhir.
Akhirnya para Ulama menasehati Soekarno yang diwakili oleh KH. Abdul Qohhar Muzakir dari Muhammadiyah, KH. Wahid Hasyim dari Nahdlatul Ulama (NU), dan KH. Agus Salim dari Syarikat Islam.
Akhirnya lahirlah Piagam Jakarta dengan menempatkan Sila Ketuhanan pada nomor satu dengan bunyi Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan Syariat Islam bagi pemeluk-Pemeluknya.
Namun, setelah para Ulama pulang kerumahnya dari menghadiri sidang BPUPKI ternyata 7 kata yang menegaskan kewajiban menjalankan Syariat Islam dihapus. Tapi karena para Ulama mementingkan persatuan Nasional mereka mengalah dengan menyetujui sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa.
"Maka makar Allah terjadi. Ketika mereka membuat makar mau menghapus Syariat Islam, Allah mengganti nya dengan Tauhid Laa ilaaha illalloh. Atau Ketuhanan Yang Maha Esa," Ujar Kyai Luthfi Rochman bersemangat.
Di zaman Buya Hamka sebagai Ketua Umum MUI beliau menyatakan bahwa jika Pancasila diperas maka ada pada Sila Pertama. Namun, DN. Aidit dari PKI tidak terima dan membuat manifesto PKI yang intinya jika Pancasila diperas maka ada pada sila terakhir atau Gotong Royong. Anehnya manifesto PKI ini sama dengan AD/ART PKI Perjuangan.
"Maka membela Pancasila adalah membela Tauhid dan untuk aktivis penegak Syariat Islam yang ingin berhasil berjuang di Indonesia, Cukuplah dengan memenangkan Tafsir Pancasila yang asli seperti ini, Jika Mereka PKI Perjuangan memaksa RUU HIP/PIP, Maka kita menuntut kembalikan Piagam Jakarta, Allahu Akbar!, Tutupnya.