Berita 'Raja Saudi Tetapkan HRS Cucu Rasul Ke-38' = False Flag Buatan Musuh Islam Dan Pembenci Habaib



Kamis, 6 Agustus 2020

Faktakini.net, Jakarta - Dalam upaya untuk mendiskreditkan para Ulama, Habaib dan umat Islam, para musuh-musuh Islam gencar membuat berita hoax yang seakan memuji-muji Ulama dan Habaib, lalu setelah berita hoax tersebut viral, maka musuh Islam itu akan muncul dan berkata "Tuh liat, orang Islam bikin hoax lagi, padahal faktanya bukan begitu, melainkan...", padahal musuh Islam dan buzzer-buzzer pembenci Islam itu sendiri yang memproduksi hoax tersebut.

Istilah untuk perbuatan musuh-musuh Islam itu adalah operasi Bendera Palsu (False Flag).

_False flag sendiri dapat didefinisikan sebagai operasi tersembunyi yang dirancang untuk menipu. Tipuan ini menciptakan kesan bahwa kelompok tertentu dianggap bertanggung jawab atas suatu aktivitas dan menutupi sosok asli yang seharusnya bertanggung jawab._

Beberapa operasi False Flag yang dilancarkan oleh musuh-musuh Islam antara lain berita "Kerajaan Arab Saudi Telah Tetapkan Habib Rizieq Shihab Sebagai Keturunan Rasulullah SAW Ke-38".

Sebagai berikut hoax tersebut:

.....Hoax buatan musuh Islam.....
*KERAJAAN ARAB SAUDI TETAPKAN: HRS KETURUNAN RASULULLAH SAW KE-38*
Imam Besar Ummat Islam Assayyid Ad-Da'i ilallaah Al-arifbillaah Habib Muhammad Rizieq Shihab dinyatakan & ditetapkan oleh Pemerintahan Arab Saudi melalui Juru Bicara Kerajaan Raja Salman,, beliau HRS ditetapkan sebagai *Keturunan Habiballaah Rasulullah Muhammad SAW ke- 38..* beliau mendapat seluruh fasilitas kebutuhan kehidupan dunia untuk dipergunakan sepuasnya & dilayani oleh Kerajaan Arab Saudi (termasuk HRS boleh tinggal di Saudi sesuka keinginannya) ,,, maa sya Allah.
*Berikut nasabnya hingga ke Rasulullah S A W*
(Cut)
.....Hoax buatan musuh Islam.....

Padahal, Pemerintah negara Arab Saudi, Indonesia dan lainnya memang tidak punya wewenang untuk menetapkan bahwa seseorang itu Habib atau tidak. Karena yang memiliki wewenang menetapkan adalah lembaga nasab (Rabithah Alawiyah) dan fam / keluarga Shihab jelas salah satu fam Habaib, dzurriyah (Keturunan) Rasulullah SAW.

Jadi Habib Rizieq Shihab, Habib Luthfi bin Yahya bahkan para Habaib yang bermukim di Arab Saudi sendiri tidak pernah ditetapkan oleh pemerintah Saudi sebagai Habaib, karena pemerintah Saudi sadar hal itu bukan kewenangan pemerintah sebuah negara.

Tujuan dari pembuatan false flag ini, adalah nanti setelah beritanya viral maka musuh Islam (pembuat hoax pertama) akan berteriak dan menuding, "Dasar Kadrun dan orang Islam penebar hoax! Kerajaan Arab Saudi mereka catut namanya katanya telah menetapkan HRS sebagai keturunan Rasulullah SAW ke-38 lalu berikan berbagai fasilitas ke HRS, padahal itu tidak benar, dasar penipu kalian!"

Nah, kurang lebih begitulah caci maki dari mulut mereka. Padahal mereka sendiri yang memproduksi dan menyebarkan hoax tersebut.

Jadi kesimpulannya:
1. Musuh Islam itu yang bikin berita hoax
2. Mereka pula yang sebarkan hoax itu
3. Lalu setelah beritanya viral dan umat Islam ada pula yang ikut-ikutan share.. Kemudian musuh Islam itu pula yang akan muncul lalu "meluruskan" bahwa berita tersebut adalah berita hoax, dan mereka menuding umat Islam itulah pelaku penebar berita hoax. Memang sungguh jahat dan licik musuh-musuh Islam itu...

Terkait berita hoax tersebut, berikut penjelasan dari Habib Hanif bin Abdurrahman Alatas

"Ini berita Hoax dari satu sisi, yaitu Nasab IB yang diabsahkan KERAJAAN SAUDI ARABIA,  karena penetapan Nasab ngga ada kaitannya sama kerajaan Saudi. Tapi di sisi Lain, Nasab  IB yang bersambung sampai ke Rosulullah saw itu Fakta yang terang benderang, tak akan pernah bisa terbantahkan sampai Yaumil Qiyamah.", ujar Ketua Front Santri Indonesia (FSI) itu.

"Sebab, Nasab kepada Nabi saw di Validasi / Absahkan oleh Maktab Daimi Ar-Robithoh Al-Alawiyyah sebagai lembaga pencatatan nasab yang RESMI untuk keturunan Rosulullah saw di Indonesia. Buku Nasab IB secara resmi jelas diterbitkan oleh Maktab Daimi.  Bahkan IB sempat menduduki posisi penasihat Robithoh Alawiyyah sebagai wadah resmi Habaib di Indonesia.", ujar Habib Hanif.

False flag lainnya yang belakangan gencar dilakukan oleh para buzzer musuh Islam itu adalah dengan mencari lalu menyebarkan foto-foto lama misalnya di era Presiden Soekarno.

Mereka akan mencari foto Bung Karno sedang bersama para tokoh Muslim atau tamu dari negara lain, lalu mereka beri narasi, "Ini foto Bung Karno sedang bersama bapaknya Habib Rizieq Shihab, ayo umat Islam sebarkan foto ini supaya semua orang tau bahwa bapaknya Habib Rizieq tokoh nasional kita".

Padahal foto yang sedang bersama Soekarno itu bukan ayahnya Habib Rizieq, apalagi ayahnya Zhong Wan Xie (Ahok penista agama Islam), tetapi tokoh lain seperti Assad Shahab, Muhammad Yunus Khan dari India, dan lainnya.

Tujuan musuh Islam membuat false flag tersebut, adalah setelah fotonya viral, lalu seperti biasa mereka akan muncul bak seorang pahlawan dan memberi narasi, "Ini adalah Assad Shahab / Mohammad Yunus Khan, ini bukan bapaknya Habib Rizieq, waspadai penipuan oleh pengikut FPI yang bilang ini adalah foto bapaknya HRS, mereka cuma ngaku-ngaku saja".

Sebagai informasi untuk yang ingin mengetahui siapa ayah Habib Rizieq Shihab, beliau adalah Habib Hussein Shihab, salah seorang pendiri Gerakan Pandu Arab Indonesia dan ikut berjuang di masa perang kemerdekaan, silahkan klik link berikut:

Perjuangan Habib Husein Shihab Ayahanda HRS Saat Ditangkap Dan Ditembak Tentara Belanda

https://www.faktakini.net/2020/08/perjuangan-habib-husein-shihab-ayahanda.html?m=1