Biografi Habib Ahmad bin Muhsin Alhaddar



Ahad, 16 Agustus 2020

Faktakini.net

Habib Ahmad bin Muhsin al-Haddar dilahirkan di Surabaya, Jawa Timur tahun 1279 H. Ketika masih usia kanak-kanak, ia diajak pindah ke Hadramaut oleh orang tuanya. Awalnya beliau tinggal di Kota Inat, disana beliau belajar membaca al-Qur'an di Madrasah al-Husein bin Syekh Abu Bakar bin Salim dibawah asuhan Syekh Salik bin Awad Bahamud. Kemudian beliau mempelajari pengetahuan dasar agama kepada Ustad bin Zein Baabud.

Setelah itu beliau mulai menyelami luasnya ilmu pengetahuan kepada banyak ulama besar yang tersebar di Hadramaut. Diantaranya kepada
 Habib Idrus bin Umar al-Habsyi (Ghurfah),
Habib Ali bin Muhammad al-Habsyi (Sewun), Habib Muhammad bin Sholeh al-Attas (Amed), Habib Hasan bin Ahmad bin Sumaith (Shibam), Habib Abdullah bin Abu Bakar al-Attas (Huraidhah),
Habib Abdurrahman bin Muhammad al-Masyhur Shahib Bugyah (Tarim),
Habib Thahir bin Umar al-Haddad (Gidun)

Selain itu, ia pernah berkunjung ke Nusantara untuk menuntut ilmu kepada beberapa alim ulama, yakni Habib Abdullah bin Muhsin al-Attas (Bogor), Habib Abdullah bin Ali al-Haddad (Bangil), dan Habib Abdul Kadir bin Quthban (Mojokerto).

Beliau terkenal cerdas dan begitu bersemangat mencari ilmu, siang dan malam ia bergelut dengan kitab-kitab tanpa mengenal rasa jemu. Hingga akhirnya menjadi alim ulama yang disegani oleh banyak umat. Orang-orang pun berbondong-bondong untuk berguru kepadanya. Selama di Inat, belia memprakarsai perbaikan masjid jamik Syekh Abu Bakar bin Salim. Beliau juga membangun sebuah Mushalla Jabbanah (tempat shalat jenazah) di kota itu.

Setelah sekian lama dalan perantauan, Habib Ahmad bin Muhsin al-Haddar akhirnya memilih untuk menetap di Kota Mukalla. Di kota Mukalla inilah beliau menjadi "umdah" ummat, murid-murid beliau berasal dari berbagai penjuru negeri. Karena ketenarannya dan jasa-jasa inilah beliau dijuluki Shahib (pemilik) Mukalla.[]