Cerita Anies Tentang Persahabatan AR Baswedan dan Liem Koen Hian
Senin, 31 Agustus 2020
Faktakini.net
Cerita Anies Tentang Dua Sahabat yang Punya Banyak Perbedaan: AR Baswedan dan Liem Koen Hian
Mungkin di antara kita tidak banyak yang mengenal kedua nama ini, Abdurrahman Baswedan dan Liem Koen Hian dalam sejarah berdirinya bangsa ini. Namun, jika membaca sejarah secara utuh, peran kedua orang tersebut sangat besar, sejajar dengan para pendiri bangsa lainnya seperti Soekarno, Muhammad Hatta, Muhammad Yamin, Sjahrir, dan lainnya.
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, yang merupakan cucu dari Abdurrahman Baswedan menceritakan kisah sang kakek, bersama tokoh Tionghoa, Liem Koen Hian, yang pernah menjadi seorang wartawan dan pendiri Partai Tionghoa Indonesia (PTI).
Anies mengaku tidak terlalu mengenal sosok Liem Koen Hian. Ia hanya pernah mendapat cerita bahwa Liem dikenal kerap melawan pengaruh-pengaruh yang diberikan pasukan Jepang saat masa penjajahan.
“Liem dan keluarganya sempat meminta perlindungan kakek saya, A.R. Baswedan. Kala itu, Liem menjadi buron tentara Jepang,” cerita Anies dalam forum diskusi online yang diadakan oleh Pengurus Pusat Perhimpunan Indonesia Tionghoa, Rabu (26/8).
Saat itu, Anies menambahkan pasukan Jepang mendarat di berbagai wilayah Jawa. Mereka membubarkan berbagai macam partai politik. Termasuk PAI, partai besutan Baswedan. Penertiban terhadap media massa juga dilakukan. Hanya koran berbahasa Tionghoa yang dibiarkan terbit, yaitu Kung Yong Pao.
Anies melanjutkan, sang kakek yang juga bekerja sebagai jurnalis ikut menyembunyikan Liem di rumahnya di kawasan Jakarta. Kala itu, kata Anies Liem bahkan harus mengenakan sarung, baju koko, dan kopiah sebagai penyamaran agar tidak diketahui oleh tentara Jepang.
"Ada cerita tentang hubungan mereka, khususnya pada masa pendudukan Jepang. Liem Koen Hian berada di posisi nonkooperatif dengan Jepang, dan dikejar, dicari. Padahal beliau high profile," ungkap Anies.
Menurut Anies, Jepang tidak akan berani macam-macam dengan tokoh Islam seperti A.R. Baswedan. Tanpa pikir panjang, Baswedan bersedia menampung Liem dan keluarganya dari kejaran tentara Jepang. Sikap ini memang menuai kecaman dari para sahabat Baswedan. Sebab bisa membahayakan dirinya dan keluarga.
"Persahabatan mereka di atas segalanya. Karena itu, AR berani ambil risiko untuk melindungi mentornya, Liem dan keluarganya," kata Anies mengimbuhkan.
Selebihnya Anies mengaku tidak tahu kabar mereka. Sebab, semasa hidup, sang kakek juga tidak banyak bercerita tentang sosok Liem.
Hingga saat ini, Lanjut Anies persahabatan keduanya terjalin baik, bahkan hingga ke anak-anaknya. Yang kemudian hingga saat ini secara turun temurun ikut mengisahkan cerita persahabatan keduanya.
Oleh: Hamzah Agung, Warganet