Cerita Supiyatih yang Pernah Kena Gusur Ahok, Kini Mendoakan Anies



Rabu, 26 Agustus 2020

Faktakini.net, Jakarta - Namanya Supiyatih (37). Ia merupakan ibu dari anak yang bernama Anies Sandi. Nama itu, tidak diberi secara sembarangan. Sebab, ada doa dan harapan yang ditaruh di pundak pasangan Anies-Sandi untuk membangun Jakarta yang maju kotanya, bahagia warganya.

Supiyatih merupakan warga Kampung Akuarium Penjaringan, Jakarta Utara yang menjadi korban penggusuran rezim Gubernur Jakarta pada waktu itu Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Kala itu, April 2016 silam, Ahok menggusur Kampung Akuarium dengan alasan revitalisasi. Sedangkan di pihak lain, banyak warga yang menangis menjerit karena harus kehilangan lahan yang sudah menjadi bagian dari hidupnya.

Saat kejadian itu, Supiatih tinggal secara tragis. Mulai dari hujan yang menggangu tidurnya di tenda hingga serangan tikus yang kerap menjadi hama.

"Pokoknya tragis nggak bisa diomong lah. Kalau hujan keujanan, tenda rubuh. Gigitan tikus sudah jadi makanan sehari-hari," ungkap Supiatih, Senin (17/08).

Tahun 2017, Supiyatih mendapat secercah harapan dari Pilkada DKI Jakarta. Ia menaruh harapan besar kepada pasangan Anies-Sandi yang menjanjikan membangun kembali Kampung Akuarium jika terpilih menjadi pasangan Gubernur dan Wakil Gubernur DKI Jakarta.

Harapan yang diidam-idamkan oleh Supiatih pun tiba. Senin (17/08), Gubernur DKI, Anies Baswedan datang di acara peletakan batu pertama di kawasan Kampung Akuarium untuk mewujudkan apa yang sudah dijanjikan saat kampanye Pilkada 2017 silam.

Pada momentum yang bertepatan dengan HUT RI ke-75 itu, Supiyatih bersama anak lelakinya turut larut dalam euforia peletakan batu pertama Kampung Akuarium. Ia merasa telah dipilihkan seorang pemimpin yang peduli dan tahu apa kebutuhan rakyatnya.

Bersama sang anak, ia datang dengan menenteng poster aspirasi yang menjurus pada pujian kinerja sang Gubernur. Dalam poster tersebut, tertulis: "Semoga Tuhan membalas kebaikan dan kemurahan hatimu berlimpah limpah #AniesBaswedan#" kata Ibu yang menamai anaknya Anies Sandi.

Sebagaimana warga yang lain, kehadiran sang Gubernur dalam acara peletakan batu pertama Kampung Akuarium membuatnya terharu sekaligus bangga. Baginya, acara yang ia hadiri merupakan momen yang ditunggu-tunggu yang merupakan penantian panjang seusai penggusuran yang terjadi empat tahun lalu.
 
"Ini ibaratnya penantian kami selama abis gusuran, inilah," ujar Supiyatih.

Sebagai warga yang sudah menjadikan Kampung Akuarium sebagai bagian dari hidupnya, Supiyatih tak berharap banyak. Ia hanya meminta agar pembangunan di kawasan yang disebut Kampung Susun Akuarium itu terus berjalan dan tidak hanya sekedar janji.

"Inginnya berlanjut lah. Jangan hanya janji-janji saja," pintanya.

Oleh Daryanto Supri, Netizen