Habib Rizieq Mewarisi Keberanian Ayahnya, Habib Hussein Shihab Sang Pejuang Kemerdekaan RI



Senin, 3 Agustus 2018

Faktakini.net, Jakarta - Pimpinan Umum Perguruan Islam As-Syafi'iyah KH Abdul Rasyid Abdullah Syafiie mengungkapkan cerita menarik tentang Habib Rizieq Shihab (HRS).

Cerita tersebut disampaikan Kyai Rasyid usai pertemuannya dengan Habib Rizieq saat momen ibadah umroh pertengan bulan Syawal lalu (2018).

Kyai Rasyid sendiri sudah sejak lama mengagumi perjuangan Habib Rizieq yang telah banyak berjasa bagi bangsa Indonesia.

Belia berkhusnudzon jika Habib Rizieq adalah anugerah dari Allah SWT untuk umat Islam di Indonesia.

“Jadi hendaknya kita berpartisipasi menjaga beliau karena ada pihak-pihak yang tidak suka dengan beliau,” ungkap Kyai Rasyid.

Menurutnya, umat Islam di Indonesia harus bersyukur dengan keberadaan Habib Rizieq. “Kalau kita bersyukur nanti ditambah nikmatnya oleh Allah yaitu Indonesia menjadi negeri yang Baldatun Thayyibatun Warobbun Ghafur,” jelasnya.

Tak hanya Kyai Rasyid, tetapi para Ulama, Habaib dan umat Islam di dunia juga mengagumi Habib Rizieq.

Dan ternyata Habib Rizieq banyak mewarisi keberanian dari almarhum ayahandanya, Habib Hussein Shihab.

Buah memang jatuh tidak jauh dari pohonnya.
Ayah dan putra sama-sama mempunyai darah nasionalisme yg tinggi.
Hanya saja keduanya mempunyai ciri khas yg berbeda, Namun tujuannya sama Yaitu berjuang untuk bangsa dan agama.

Ciri khas Sang ayah jas hitam dan songkok hitam,
Sedang sang anak jubah putih dan kopyah putih, (Si hitam dan si putih).

Ahad 19 Agustus beberapa tahun yang lalu, Front Pembela Islam (FPI) menyelenggarakan milad ke-9 di markasnya, Jatipetamburan, Jakarta Pusat. Acara ini dihadiri sekitar lima sampai enam ribu anggotanya, termasuk wakil FPI dari 25 provinsi.

Di sepanjang Jl Jatipetamburan III (sekitar 300 meter) digelar permadani untuk para jamaah. Sedang di sebagian ruas Jl Jatipemburan Raya, depan RS Pelni, hanya dapat dilewati kendaraan satu jalur karena sebagian dipadati massa yang mengenakan busana putih dan peci putih.

Acara itu dimulai shalat Subuh berjamaah. Diteruskan dzikir, tahlil dan ceramah maulid Nabi Muhammad SAW yang berlangsung hingga pukul 09.30 pagi. Diakhiri dengan pawai keliling Jakarta. Ketua Umum FPI Habib Rizieq Husein Shihab, ketika melepas pawai, meminta agar mereka tertib dan sopan.

Melihat begitu patuhnya para anggota FPI kepada ketua umumnya (kini Imam Besar), jadi teringat pada pemimpin Pandu Arab Indonesia, Habib Husein Shihab, ayah Habib Rizieq Shihab. Pada awal 1950-an, Husein Shihab telah menghimpun para pemuda Arab untuk mengabdi pada bangsa melalui bidang kepanduan. Dia lebih dikenal dengan sebutan hopman — kata Belanda untuk pemimpin kepanduan.

Seperti juga Habib Rizieq, ayahnya itu juga sangat cekatan dalam memimpin dan memberikan pengarahan kepada para pemuda yang tergabung dalam Pandu Arab Indonesia. Saya, yang juga menjadi anggota pandu ini lebih setengah abad lalu, membandingkan penampilan sang ayah dengan putranya yang kini memimpin ratusan ribu massa FPI — Anggota FPI di Indonesia sekitar lima juta orang. (Kini sudah jauh lebih banyak).

Sangat jauh berbeda dengan penampilan sang ayah yang sering memakai jas hitam dan dasi, putranya ini selalu mengenakan jubah putih dan sorban. ”Ayah saya memang modern dan orangnya sangat berbaur,” kata Habib Rizieq, kelahiran Agustus 1965. Wajah Habib Rizieq hampir sama dengan wajah almarhum ayahnya.

Sekalipun cara berpakaian dan berpikirnya modern, Habib Husein Shihab sangat dekat dengan ulama Betawi terkemuka, Habib Ali Alhabsyi dari Kwitang, Jakarta Pusat.

Pada acara-acara seperti Maulid Nabi, Isra Miraj dan menerima tamu asing, Habib Ali selalu meminta Habib Husein Shahab yang fasih berbahasa Belanda menjadi MC. Acara-acara Pandu Arab yang dilakukan tiap Sabtu sore berlangsung di halaman Madrasah Unwanul Falah di Kwitang. Madrasah yang dibangun oleh Habib Ali pada 1911 ini telah melahirkan sejumlah ulama Betawi.

Habib Rizieq mengaku ketika ayahnya meninggal dunia tahun 1966, dia baru berusia 11 bulan. ”Jadi saya mengenalnya hanya dari foto,” katanya.

Sang ayah yang lahir tahun 1920-an, sebelum meninggal di Polonia, Jatinegara, berkata kepada seorang anggota keluarganya,
”Tanyakan kepada putra saya ini, kalau sudah besar mau menjadi ulama atau jagoan. Kalau mau jadi ulama, didik agamanya dengan baik. Kalau mau jadi jagoan, berikan dia golok.”

Sejak itu, Habib Rizieq dipindahkan ke Jati petamburan dan terakhir lulus Riyadh University (kini King Saud University) Arab Saudi. Kini dia tengah menyelesaikan tesis pada University Malaya, Kuala Lumpur, untuk lulus S2 bidang Syariat.

Menurut sejumlah teman almarhum Habib Husein Shihab yang kini rata-rata berusia diatas 80 tahun, pemimpin Pandu Arab ini pernah bekerja di Rode Kruis (kini Palang Merah Indonesia) pada masa kembalinya Belanda setelah proklamasi kemerdekaan.

Habib Husein, yang ketika itu masih berusia 20 tahunan, bekerja di bagian logistik. Di sini dia punya hubungan dengan para pejuang kemerdekaan.

Dia banyak memberikan makanan dan pakaian untuk para pejuang yang ketika itu bergerilya di Jakarta dan sekitarnya.

Rupanya pihak NICA (tentara Belanda) mengendus tingkah lakunya itu, karena ada kawannya sendiri yang tega mengkhianatinya dan melaporkannya pada NICA. Tanpa ampun lagi, Habib Husein Shihab pun ditangkap. Kedua tangannya diikat dan ia diseret dengan kendaraan jip.

Di penjara dia divonis hukuman mati oleh Belanda. Tapi, berkat bantuan Allah, Habib Husein berhasil kabur dari penjara dan melompat ke Kali Malang. Dia selamat, meskipun bagian pantatnya tertembak.

Dia sadar setelah sebelumnya mendapat pertolongan dari KH Nur Ali, pejuang Bekasi yang sangat ditakuti NICA.

Suatu hari, Habib Rizieq memperlihatkan foto ayahnya dengan istri Bung Karno, Fatmawati, dalam suatu upacara pada awal kemerdekaan.

Dia menyatakan bangga, ayahnya punya semangat nasionalisme yang tinggi dan ikut membakar para pemuda Arab melawan Belanda melalui Pandu Arab Indonesia.

Ayah Habib Husein Shihab (kakek habib rizieq), Habib Muhammad Shihab, dahulu pernah memiliki ratusan delman dan memiliki istal kuda di depan RS Pelni. Delman yang bertrayek Tanah Abang ke Kebayoran Lama ini pernah diganggu oleh preman yang mengaku anak buah si Pitung, jagoan Betawi yang dibenci Belanda.

Seperti dituturkan Habib Rizieg, kakeknya itu langsung menemui Pitung yang merasa tidak senang namanya dicatut. Rupanya pertemuan itu malah membuat dua tokoh Betawi tersebut menjadi akrab.

Akhirnya, Habib Muhammad dikawinkan dengan ponakan Pitung dari Koebon Nanas, Kebayoran Lama. Dari perkawinan ini lahirlah Habib Husein Shihab, ayah Habib Rizieq.

Masihkah anda mempercayai hoax habib rizieq pemecah belah bangsa, anti pancasila, anti ke-bhinneka'an..???

Itu semua isu hoax murahan yang ditebar oleh musuh-musuh Islam karena Habib Rizieq tak setuju atas kebijakan rezim saat ini.

Sumber:

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Muhammad_Rizieq_Shihab

https://trendingtopic.info/mengenal-habib-rizieq-anak-pejuang-kemerdekaan-yang-menjadi-imam-besar-fpi-2/

http://www.wajada.net/2017/04/allahu-akbar-habib-rizieq-dan-si-pitung.html?m=1