Kurang Ajar! Ratko Mladic, Pembantai Delapan Ribu Muslim Bosnia Minta Dibebaskan



Rabu, 26 Agustus 2020

Faktakini.net, Jakarta - Mantan komandan militer Serbia Bosnia, Ratko Mladic, meminta pengadilan di Den Haag, Belanda, agar dirinya dibebaskan dari hukuman, setelah dinyatakan bersalah melakukan pembantaian terhadap ribuan warga Muslim di Srebenica pada 1995.

Dalam vonis yang dikeluarkan pada 2017, Mladic dinyatakan terlibat dalam pembantaian terhadap sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim, dan ia dihukum seumur hidup.

Peristiwa di Srebenica pada 1995 digambarkan sebagai genosida dan kejahatan terhadap kemanusiaan terburuk di Eropa setelah Perang Dunia Kedua.

Rabu (26/8/2020), Mladic meminta ia dibebaskan dari hukuman seumur hidup.

Tim pengacaranya beralasan, Mladic tidak berada di lokasi saat pembantaian besar-besaran terhadap warga Muslim terjadi.

Siapa Ratko Mladic ‘Jagal dari Bosnia’?

Mladic mendapat julukan “Jagal dari Bosnia” atas perannya dalam aksi brutal di perang Bosnia, kata wartawan BBC, Joel Gunter.

Pada 1992, Muslim Bosnia dan rakyat Kroasia memutuskan untuk mendirikan negara sendiri melalui referendum yang diboikot oleh warga Serbia.

Keputusan ini memicu perang yang menghadapkan Bosnia-Kroasia dan Bosnia-Serbia.

Bersama pemimpin politik Serbia, Radovan Karadzic, Mladic memposisikan diri sebagai pemimpin gerakan pembersihan etnis yang menyebabkan puluhan ribu orang tewas dan ratusan ribu lainnya mengungsi.

Mladic dianggap memainkan peran kunci dalam pengepungan Sarajevo selama tiga tahun yang menyebabkan lebih dari 10.000 orang meninggal.

Ia juga dianggap tokoh di balik pembantaian sekitar 8.000 laki-laki dan remaja Muslim Bosnia di Srebenica. Jasad para korban dibuang di kuburan massal.

Ketika perang berakhir pada 1995, Mladic menghadapi dakwaan kejahatan perang. Tapi ia menghilang.

Selama 16 tahun ia berhasil menghindari kejaran aparat penegak hukum, sampai ia ditangkap pada Mei 2011.

Mladic ditangkap di persembunyiannya, di satu rumah sederhana di Desa Lazarevo, di utara Beograd, Serbia.

Saat ditangkap polisi, Mladic tengah bersiap untuk menuju ke kebun belakang.

Kejahatan paling serius yang dilakukan Mladic terjadi di lokasi yang terletak 80 kilometer di utara Sarajevo.

Pengadilan di Den Haag pada 2017 memutuskan bahwa ia terlibat dalam kasus yang biasa digambarkan sebagai pembantaian terhadap ribuan laki-laki dan remaja Muslim.

Srebrenica adalah wilayah Bosnia, berdasar aturan proteksi PBB, ketika diserbu tentara pimpinan Mladic pada Juli 1995.

Ribuan laki-laki dan remaja Muslim berusia antara 12 dan 77 tahun ditangkap. Beberapa jam kemudian, di satu ladang di pinggiran kota, tentara Mladic menembak mati warga Muslim yang ditangkap tersebut.

Dalam kurun lima hari, sekitar delapan ribu Muslim dieksekusi, yang menurut banyak laporan, ditembak dengan senapan mesin.

Warga Muslim dikelompokkan per sepuluh orang sebelum dibunuh. Jasad mereka dibuang dan dikubur dengan menggunakan buldoser di pemakaman massal.

Ini adalah eksekusi massal terburuk di Eropa pada abad ke-20 setelah kejahatan yang dilakukan oleh Nazi.

sumber: BBC News Indonesia, suaraislam.id