Sebelum Salib Di Logo HUT RI, Gambar Naga Pernah Muncul Di Logo HUT DKI 2015 Era Ahok




Kamis, 13 Agustus 2020

Faktakini.net, Jakarta - Saat ini sedang ramai protes warga masyarakat terkait spanduk HUT RI ke-75, yang terindikasi dengan sangat jelas ada penonjolan lambang Salib.

Ternyata beberapa tahun lalu, saat Ahok (Zhong Wan Xie) berkuasa jadi Gubernur DKI, pernah pula ada penyusupan gambar naga yang identik dengan Cina di logo HUT DKI pada tahun 2015.

Sebagai berikut beritanya yang dikutip oleh Faktakini dari beberapa sumber.

Sejarahwan Universitas Indonesia JJ Rizal mengatakan, secara simbolik, maskot kepala naga yang menempel pada logo HUT DKI tidak bisa dihubungkan dengan sejarah Jakarta.

"Menurut saya kurang tepat, karena naga itu tidak hidup di dalam dunia mitologi Betawi. Betawi menerima pengaruh China iya. Logo itu menunjukkan gagalnya pemahaman Pemprov DKI terhadap sejarah Jakarta," kata dia saat dihubungi RMOLJakarta, Rabu (24/6/2015).

Menurutnya, yang dipahami pemerintah saat ini hanya sejarah budaya China zaman dahulu.

Pendiri Komunitas Bambu itu juga mengatakan, pemasangan logo naga pada maskot HUT DKI merupakan ketidakpahaman Pemerintah Provinsi DKI yang dipimpin Basuki Tjahaja 'Ahok' Purnama. (Zhong Wan Xie).

"Saya cuma bisa bilang itu contoh pemerintah Jakarta tidak memahami budaya Jakarta sendiri," tukas pria yang juga mendirikan gerakan sosial Save Depok ini.

Sebagaimana diberitakan sebelumnya, ada yang berbeda dalam logo resmi HUT DKI Jakarta ke-488. Dalam logo yang bisa dilihat di situs resmi Pemprov DKI Jakarta, Jakarta.go.id, ornamen naga merah ikut bercokol logo tersebut. Posisi sang Naga bersebelahan dengan duo ondel-ondel asli Jakarta.

Pada bagian atas logo tersebut terlihat lambang Pemprov DKI Jakarta. Sementara di bagian bawah tertera tagline, Jakarta: Modern, Kreatif dan Berbudaya.

Sementara tulisan Dirgahayu 488 mendominasi bagian tengah logo tersebut. Plus dengan kembang api di sebelah kiri dan kanan.

Tak lupa siluet Transjakarta, Monas, penduduk dan tulisan 1527-2105, tanda umur Jakarta. Tak ketinggalan kobaran api emas, gedung abstrak bertingkat, roda dan lingkaran, daun, pohon, gunung wayang dan semar.

Dalam mitologi China, naga melambangkan kekuatan dan tuah, khususnya mengawal air, hujan, dan banjir.

Dalam peristilahan yin dan yang, naga adalah yang (jantan) yang melengkapi fenghuang (phoenix China) yang bersifat yin (betina). Naga dijadikan lambang kebudayaan yang berwibawa dan bertuah. rmol

Sementara itu Pengamat kebijakan publik, Amir Hamzah mengatakan bahwa pembuat naga merah pada logo HUT Jakarta harus memberikan penjelasan terhadap publik mengenai makna dari gambar tersebut.
“Seharusnya penanggungjawab dari pembuatan logo ini menerangkan kepada publik, makna dari logo yang dibuatnya,” ujarnya, Rabu (23/6/2015).

Lebih jauh, Amir menilai penggantian posisi elang bondol dengan sosok gambar naga bisa dipersoalkan. Dia pun menyayangkan dalam hal ini, sikap dari DPRD DKI Jakarta, yang cenderung diam.

“Nampaknya fungsi dari DPRD DKI Jakarta periode ini tidak ada sama sekali. Mereka seolah sudah tunduk di bawah kaki eksekutif, sehingga hal mendasar seperti tergantikannya elang bondol oleh naga tidak membuat dewan terusik,” paparnya.‎

Anggota DPRD DKI dari Fraksi Gerindra Syarif mempersoalkan adanya gambar naga pada logo HUT ke-488 DKI Jakarta yang dibuat Pemprov DKI.

Menurut Syarif, gambar naga pada logo tersebut perlu dipersoalkan lantaran gambar di logo sebelumnya adalah burung garuda.

"Gambar naga pada logo itu mengandung arti puji-puji pada etnik tertentu," ujar Syarif kepada TeropongSenayan di Jakarta, Selasa (23/6/2015).

Syarif berencana meminta penjelasan dinas pariwisata sebagai pembuat logo tersebut dan gubernur DKI Jakarta sebagai kepala daerah.

"Gubernur (Ahok) harus bertanggung jawab," tegasnya.

Sepanjang sejarah DKI Jakarta yang berumur 488 tahun, ungkapnya, baru kali ini ada logo HUT DKI diberi lambang naga. Menurut dia, lambang garuda yang selalu ada di logo HUT DKI melambangkan Indonesia atau NKRI dan Jakarta atau Betawi.

"Pokok mereka (gubernur DKI dan dinas pariwisata) harus bertanggung jawab," pungkasnya.

Seperti diketahui dalam HUT Jakarta, Pemprov DKI sengaja mencantumkan naga merah. Naga yang menggantikan posisi elang bondol, yang biasanya menjadi logo dalam setiap even pemprov. Bahkan, elang bondol juga digunakan sebagai logo bus. Transjakarta.

Bersandingan dengan Naga, terlihat pada bagian atas logo HUT DKI tersebut lambang Pemprov DKI Jakarta. Sementara di bagian bawah tertera tagline, Jakarta: Modern, Kreatif dan Berbudaya.

Kemudian, tulisan Dirgahayu 488 mendominasi bagian tengah logo tersebut. Plus dengan kembang api di sebelah kiri dan kanan. Tak lupa siluet Transjakarta, Monas, penduduk dan tulisan 1527-2105, tanda umur Jakarta.

Tak ketinggalan kobaran api emas, gedung abstrak bertingkat, roda dan lingkaran, daun, pohon, gunung wayang dan semar.

Sumber: rmol.id, aktual.com, teropongsenayan.com