Sekilas Tentang Profil Kitab Ihya Al Mait Bifadholil Ahli Al Bait


Senin, 3 Agustus 2020

Faktakini.net

_*SEKILAS TENTANG PROFIL KITAB IHYA AL MAIT BIFADHOLIL AHLI AL BAIT.*_

Kitab Ihya al- Mait bifadhoili ahli al- Bait merupakan sebuah karya ilmiyah berbahasa 'Arab yang secara khusus membahas seputar rangkaian Hadits Nabi yang berkaitan dengan fadhilah atau keistimewaan ahlul bait yaitu keluarga & keturunan Rasulullah saw.

Kitab ini di susun dan di formulasikan oleh seorang ulama besar Ahlussunnah dari kalangan madzhab Syafi'iyyah bergelar imam ibnu al- Kutub yakni Alhafidz 'Abdul Rahman Jalaluddin al-Suyuthi rodiyallohu 'anhu yang lahir pada tahun 849. H dan wafat pada tahun 911. H, tepatnya pada waktu sahur malam Jum'at, tanggal 19 Jumadil ula, dengan sebab luka bengkak yang sangat parah di pergelangan tangan sebelah kirinya selama 7 hari.

Beliau merupakan murid dari pada imam Ibnu Hajar al 'Asqollani sekaligus guru dari pada syaikh 'Abdul Wahhab al-Sya'roni/al-Sya'rowi rodiyallohu 'anhum.

Kitab Ihya al mait menghimpun tidak kurang dari 60 buah hadits Nabi saw, yang kesemuanya berkenaan dan berkaitan erat dengan sajian materi terkait qualitas dan keunggulan ahlul bait.

Menarik untuk di bahas, pada hadits nomor ke 16, penulis mengutip sebuah hadits yang di riwayatkan oleh imam Ibnu 'Addi dalam al-Kamil dan imam Al-Baihaqi dalam kitab Syu'abul iman yang bersumber dari sayyidina 'Ali rodiyallohu 'anhu. Dalam hadits tersebut di jelaskan bahwa tidaklah seseorang itu bodoh dan ceroboh terhadap hak hak keluarga dan keturunan Nabi saw, melainkan karena salah satu di antara 3 faktor sebab/alasan.

1. Bisa jadi karena dia itu orang munafik.

2. Karena anak haram alias anak hasil hubungan ngahempol gelap (zina).

3. Karena anak hasil hubungan tidak suci alias berjima'/ngahempol dalam keadaan sang istri sedang haid.

Berikut ini teks hadits ke 16 dari kitab Ihya al Mait :

*عن علي رضي الله عنه قال : قال رسول الله صلى الله عليه وسلم : من لم يعرف حق عترتي والأنصار، فهو لاحدى ثلاث : ((اما منافق، واما لزنية، واما لغير طهور)) يعني : حملته أمه على غير طهر.*

Wallaahu a'lam. Semoga kita tergolong ummat yang mencintai dan menghormati ahlul bait serta meraih manfaat dan barokah dengan wasilah mereka . Aamiin.

_Penulis : Muhammad Haetami._