Ada yang Bayar Buzzer untuk Bully Anies Terkait PSBB, Lutfi Ubaidi: Dungu Jangan Diternak




Sabtu, 26 September 2020

Faktakini.net

Ada yang Bayar Buzzer untuk Bully Anies Terkait PSBB, Lutfi Ubaidi: Dungu Jangan Diternak

Akibat penerapan Pengetatan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di Jakarta, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dibully sekelompok orang. Menurut keterangan dari warganet termasuk dari pemerintah pusat juga ikut-ikutan bully Anies.

Pemilik akun face-book Lutfi Ubaidi mengungkapkan kekesalannya terhadap pemerintah karena juga ikut-ikutan bully Anies dengan buzzer bayaran.

Ia mengatakan bahwa Surabaya dalam kasus Covid-19 diberlakukan sebagai zona hitam. Namun, tidak ada yang protes terhadap Tri Rismaharini selaku Walikota Surabaya soal penanganan Covid-19.

"Surabaya hitam, mereka diam, gak ada yg nyuruh risma mundur," ungkap Ubaidi.

Begitu juga yang terjadi di Sragen dan Semarang diminta untuk injak rem darurat oleh Ganjar Pranowo selaku Gubernur Jawa Tengah. Juga tidak ada yang kritik Ganjar soal penanganan Covid-19.

"Sragen kritis, dan Semarang di suruh nginjak rem sama ganjar, mereka diam, gak ada yg ribut suruh ganjar mundur," lanjutnya.

"Jateng, Jabar, Jatim, Sulsel, Banten, Bali dan daerah-daerah lain parah, mereka diam, diam dan diam," lanjutnya dengan kesal.

Kemudian, Lufi juga mengatakan bahwa tingkat keterpaparan kasus Covid-19 di Indonesia semakin bertambah, ribuan rakyat meninggal, ratusan tenaga medis gugur serta di blacklist oleh 59 negara. Katanya tidak ada yang meminta Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Doni Monardo dan Menteri Kesehatan Republik Indonesia, Terawan Agus Putranto untuk mundur karena gagal dalam menangani penyebaran kasus Covid-19 di Indonesia.

"Indonesia meroket, ratusan ribu kasus, ribuan rakyat meninggal, ratusan dokter gugur, 59 negara blacklist Indonesia, mereka diam, gak ada yang nyuruh doni monardo mundur, terawan mundur, apalagi joko widodo mundur," tegasnya.

Akan tetapi saat Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberlakukan pengetatan PSBB untuk keselamatan dan kesehatan masyarakat banyak datang bullyan kepada Anies. Katanya, bullyan juga datang dari para buzzer bayaran pemerintah pusat.

"Giliran Anies mau PSBB lagi, dari cukong rokok, menteri katrok, bunglon politik, artis modal payudara, sampai buzzer bayaran piaraan rezim semua ribut... ribuutt ..but.., rame2 membully Anies," lanjut Lutfi.

Oleh: Giza Natan, Pemerhati Komunikasi